Foto Sutami di Prangko 2000, tahun 2003.

Kalau boleh Ane bertanya, apakah sebelum ini GanSis semua kenal dengan yang namanya Ir. Soetami / Sutami?

Jujur, Ane sendiri baru saat menulis thread ini mendengar dan kenal dengan namanya. Padahal tokoh kelahiran Surakarta, 19 Oktober 1928, dan wafat di Jakarta pada 13 Nopember 1980 ini adalah tokoh penting dan fenomenal di Republik tercinta ini.

Nama lengkap beliau adalah Prof. Dr. Ir. H. Sutami.

Beliau adalah pejabat Menteri terlama, yaitu selama 14 tahun sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Energi Listrik dalam 6 kabinet. Jabatan itu diempu beliau sejak tahun 1964 pada Kabinet Dwikora I zaman pemerintahan Soekarno, hingga tahun 1978 pada Kabinet Pembangunan II di era kepemimpinan Soeharto.

Di antara karya MASTERPIECE beliau adalah Kubah Gedung DPR / MPR RI, Waduk Jatiluhur, Waduk Sutami Malang, Jembatan Semanggi, Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi Palembang, PLTA di Sumbar, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Tol Jagorawi, Bandara Ngurah Rai Bali, dan banyak lagi yang lainnya.

Hal itu karena beliau adalah seorang Insinyur Teknik Sipil, lulusan ITB tahun 1956. Beliau memang ahlinya dalam soal konstruksi dan desain bangunan.
***
Jika ditilik dari karya-karya dan jabatannya itu, barangkali GanSis bisa membayangkan, bagaimana jumlah kekayaan Ir. Sutami yang namanya sering disejajarkan dengan Drs. Muhammad Hatta, sang proklamator, serta menjadi orang kesayangan Soeharto itu.


Ir. Sutami (kanan) dan arsitek Frederich Silaban. 

Tentu rumahnya sangat mewah, mobilnya megah berbuah-buah, dan namanya melambung dalam sejarah.

Opsss, ternyata fakta menunjukkan hal yang sangat bertolak belakang dengan semua asumsi itu. Beliau justru hidup dengan SANGAT SEDERHANA, dan namanya jarang disebut dalam sejarah Indonesia.

Dan yang lebih miris, ketika hari lebaran, banyak pejabat yang berkunjung ke rumah beliau. Alangkah terkejutnya mereka, ketika menyaksikan atap rumah sang arsitektur bangunan itu banyak yang bocor. Mereka tak habis pikir, bagaimana beliau bisa merancang sebuah bangunan megah, sedangkan rumah sendiri kondisinya seperti itu.

Yang lebih parah lagi, aliran listrik di rumahnya di Solo pernah sempat diputus oleh PLN karena menunggak pembayaran. Sungguh ironis, seorang Menteri PU dan Energi Listrik, yang PLN berada dalam genggaman tangannya, harus memutuskan jaringan listrik dari rumahnya.

Bahkan ketika sakit menjelang wafatnya, beliau menolak diopname di Rumah Sakit, dengan alasan Takut Tak Mampu Bayar, jika biayanya lebih dari Asuransi Kesehatannya. Akhirnya beliau mau menjalani rawat inap, setelah pemerintah menjamin semua biaya pengobatannya.

Selain itu, beliau juga mengembalikan semua aset negara yang dipakainya, hingga tak satu pun aset negara yang dibawanya, meski itu barang yang sudah dianggap terhapus dari daftar inventaris milik negara.

Dan ketika ada pengusaha yang mau memberi beliau sebuah mobil, setelah mobil dinas dikembalikan, beliau menolaknya dengan lembut. Hingga beliau menutup mata dengan damai pada 13 November 1980 dalam umur 52 tahun, setelah 2 tahun mengidap sakit lever.
***
Demikianlah kehidupan seorang Ir. Sutami. Banyaknya jabatan dan karya tidak membuatnya hidup mewah.

Meski namanya tidak begitu terkenal, namun karya-karya peninggalannya tetap monumental sepanjang masa.(*)
**
Ref 1Ref 2 Ref 3