Quote:

Prolog

Malia, seorang gadis yang tak sengaja menjadi saksi tabrak lari, melihat korbannya sekarat, tapi seperti orang-orang lain ia tak peduli dan meninggalkan korban begitu saja. Arwah Rayi, korban tabrak lari bergentayangan, ia mendatangi Malia, ia meminta tolong Mali bagaimana cara supaya ia bisa pergi dengan tenang ke alam baka. Tapi ternyata mereka terjebak cinta. Lalu bagaimanakah akhir kisah cinta dua dunia tersebut?

[B]

Bab 1
Aku Membiarkanmu Mati

Aku melihatnya sekarat, hampir mati. Matanya menatapku memilukan seakan berteriak minta tolong. Aku hanya berhenti sejenak, memandanginya yang sedang sekarat lalu pergi. Tabrak lari. Sebuah mobil Pajero menabraknya dari arah berlawan dan mobil tersebut bergegas pergi. Orang-orang lalu lalang tak peduli pada seonggok jasad yang tergeletak, terlalu takut dan tak mau repot berurusan dengan polisi, termasuk aku. Aku hanya berhenti sejenak, memandanginya yang sedang sekarat, lalu ikut tak peduli seperti kebanyakan orang-orang.

Waktu itu aku pulang kerja, pukul 8 malam, sesampainya di rumah aku terus memikirkan lelaki tadi. Aku yakin dia masih hidup, matanya berkedip memandangku saat aku berhenti, seakan minta tolong. Kepalanya pecah, helmnya terpelanting jauh, sedangkan darah mengucur menutupi wajahnya, hanya 2 matanya yang terlihat. Memilukan. Aku terus menerus memikirkannya, apakah ada orang yang sudi menolongnya atau ia sekarang sudah mati, ah seandainya aku menolongnya, mungkin dia masih bisa bertahan hidup sekarang.

Keesokan harinya, aku mencari-cari berita tentang kecelakaan semalam, dan media mengabarkan lelaki itu telah mati. Aku sungguh merasa bersalah, telah membiarkan nyawa seseorang melayang begitu saja.

Aku pun bergegas menutup portal berita media online dan bersiap berangkat kerja. Aku tidak fokus bekerja, kepalaku masih dipenuhi sosok lelaki yang sekarat, hingga waktu pulang aku melewati kembali jalan TKP kecelakaan, sudah terdapat police line guna olah TKP, dan.... aku melihatnya masih di sana. Lelaki dengan wajah penuh darah, matanya berkedip minta tolong. Ia masih di sana.