UNTUK nambah penghasilan keluarga, Sayidin, 50, mengizinkan istrinya, Giarti, 46, kerja kantoran. Tapi hasilnya, emak-emak ini malah “dikerjain” orang. Tiap pulang kerja keramas mulu. Dia baru sadar istri punya PIL saat menemukan rekaman mesum di HP istri, Giarti tengah berkencan dengan PIL-nya.


Idealnya, seorang istri cukuplah mamah karo mlumah di rumah. Tapi jika penghasilan suami pas-pasan, mana bisa! Maka banyak ibu rumahtangga yang ikutan bekerja, baik di sektor formal maupun informal. Banyak yang berhasil, dalam arti ekonomi keluarga jadi terjamin. Tapi banyak pula yang malah mengorbankan rumahtangganya, gara-gara si istri di luar kecantol lelaki lain.


Sayidin warga Surabaya, contoh salah satu rumahtangga gagal, gara-gara “mengkaryakan” istrinya di luar rumah. Maunya ekonomi jadi mapan, eh….istri malah mapan (siap-siap) di kamar hotel bersama lelaki lain, menuntaskan nafsu birahi. Tentu saja Sayidin harga dirinya terinjak-injak. Ketimbang mbunuh orang gara-gara urusan selangkangan, dia memilih bercerai saja.


Karena penyakit yang tak kunjung sembuh, Sayidin sebagai pekerja swasta sering tak bisa masuk kerja. Perusahaan lama-lama capek juga membiayai pengobatan karyawan yang tak lagi produktif ini. Terpaksa Sayidin di-PHK, dengan pesangon ala kadarnya. Mau tidak mau dia harus mau menerima nasib buruk tersebut dengan status Pangeran Panji Klantung alias pengangguran.

Pesangon sekitar Rp 50 juta mana cukup untuk mempertahankan roda ekonomi keluarga selama sekian tahun ke depan. Wong apem artis saja sudah sampai Rp 80 juta. Maka uang itu lalu didepositokan, dan untuk makan sehari-hari Ny. Giarti kembali turun gunung jadi pekerja kantoran. Kebetulan ada kenalan lama yang bisa membantu carikan lowongan.


Ekonomi keluarga Sayidin – Giarti tak sampai terpuruk. Giarti berangkat kerja sekitar pukul 09.00 pagi, tapi pulangnya sudah pukul 20.00. Sedangkan Sayidin karena kondisi pisiknya yang lemah gara-gara penyakitan, di rumah hanya duduk manis. Pakai kaos, tak pernah lepas sarung cap Gajah Bengkak, padahal Sayidin sedang tidak nyawapres.


Belakangan Giarti setiap pulang kerja keramas melulu. Padahal biasanya kaum wanita keramas paling seminggu sekali, kecuali habis menunaikan kewajiban suami istri. Sedangkan Sayidin ini, sejak sakit-sakitan, sudah lama prei urusan begituan. Hasrat dan syahwat tak lagi berbanding lurus, karena pisiknya sudah tidak lagi rosa-rosa macam Mbah Marijan.


Sampailah pada suatu kejadian belum lama ini. HP Giarti ketinggalan, iseng-iseng Sayidin membukanya, bukan untuk main WA, melainkan lihat gambar lewat Youtube. Soal pulsa paketan cepat habis, itu urusan istrinyalah. Tahu tahu eh……dia menemukan video porno. Begitu dicermati, jabang bayik……..pelakunya justru isri sendiri. Di situ nampak Giarti sedang kencan dengan PIL-nya dengan gaya bokep Barat.


“Pantesan, tiap pulang kerja keramas melulu, ternyata ini biang keroknya.” Gerutu Sayidin. Begitu pulang sang isrtri langsung didonder. Karena dua alat bukti sudah didapat, Giarti tak bisa mengelak. Maka tanpa dikasih baju oranye macam inventaris KPK, hari berikutnya Giarti didaftarkan Sayidin ke Pengadilan Agama untuk bercerai.


Tragis, mau cari tambahan malah nambah masalah.



SUMBER