indriketaren
TS
indriketaren
Mengenal Sosok Pahlawan Nasional Pertama Dari Tanah Karo KIRAS BANGUN (si Gara Mata)

Hallo semua agan sista.....!!!!!
Pada thread kali ini saya ingin berbagi sedikit cerita tentang Pahlawan Nasional dari Tanah Karo yaitu Kiras Bangun atau sering di juluki dengan sebutan si Gara Mata.

Tentunya beberapa dari agan sista pasti bertanya-tanya dan kebingungan tentang Kiras Bangun atau Gara Mata tersebut bukan...????
Apa lagi di bilang Pahlawan Nasional, tapi kok tidak ada di buku sejarah di saat pelajaran sekolah sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah ya.....????
Dan pasti setahu dari agan sista Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara adalah Sisingamangaraja XII.

Memang benar Sisingamangaraja XII adalah Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara. Dan wajar beberapa dari agan sista tidak mengenal sosok dari Pahlawan Nasional Kiras Bangun atau Gara Mata tersebut, karena memang tidak begitu gencar berita tersebut di saat Kiras Bangun atau si Gara Mata di tetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2005 oleh Bapak SBY.

Oleh karena itu saya ingin berbagi sedikit informasi tentang Pahlawan Nasional Kiras Bangun atau si Gara Mata tersebut kepada agan dan sista semua se-tahu dan se-ingat yang pernah aku baca dari sebuah buku yang berisi tentang Kiras Bangun yang berjudul "Kiras  Bangun Melawan Belanda" karya Berontak Bangun. Pada waktu itu. Jadi thread ini saya buat untuk mengenang kembali tentang sosok Kiras Bangun atau Gara Mata.

Berikut cerita singkat tentang pahlawan Nasional Kiras Bangun yang sering di juluki dengan sebutan Gara Mata.......:

Kiras Bangundengan nama julukan Gara Mata, lahir pada tahun 1852 di Batu Karang sebuah Desa yang sekarang termasuk kecamatan Payung Kabupaten Karo. Beliau memiliki 6 Orang bersaudara, dan Ayah Beliau bernama Tanda Bangun dan Ibu Beliau bernama Bru Ginting. 

Beliau adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pertama orang Karo. Dalam perjuangannya Kiras Bangun atau Gara Mata menggalang dalam kekuatan lintas agama di Sumatera Utara dan Aceh untuk menentang penjajahan Belanda. 
Beliau juga sesepuh dan ketua adat karo "Urung Lima Senina".

Kerjasama yang di galang tersebut menghasilkan pasukan yang di sebut "Pasukan Urung" yang beberapa kali terlibat dalam pertempuran dengan Belanda di Tanah Karo. Kiras Bangun atau Gara Mata juga memimpin gerakan bawah tanah di daerah tersebut.

Kiras Bangun atau Gara Mata memiliki 14 orang anak dan 6 orang istri yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. 

Berikut adalah nama dari ke enam istri Kiras Bangun atau Gara Mata :
1. Br Ginting yang berasal dari Desa Beras Tepu. 
2. Br Ginting yang berasal dari Desa Juhar. 
3. Simpar br Sebayang yang berasal dari Desa Gunung. 
4. Sepit br Sinulingga yang berasal dari Desa Bintang Meriah.
5. Kerja br Ginting yang berasal dari Desa Guru Benua.
6. Selat br Ginting yang berasal dari Desa Juhar.

Berikut adalah nama dari 14 orang anak dari ke-6 istri Kiras Bangun atau Gara Mata :
1. Ngapit Bangun
2. Terupung Bangun
3. Rancap Bangun
4. Koda Bangun
5. Langsat Bangun
6. Solong Bangun
7. Nembah Bangun
8. Kapalen Bangun
9. Releng Bangun
10. Sunggelit Bangun
11. Perentahen Bangun
12. Payung Bangun
13. Joman Bangun
14. Langgar Bangun

Gara Mata atau Kiras Bangun juga sering menjadi juru damai dalam beberapa perselisihan yang terjadi di Lembah Alas dan daerah Karo Baluren demikian juga ke Tanah Langkat dan Deli. Gara Mata atau Kiras Bangun juga pernah menyelesaikan beberapa perselisihan antara merga Kembaren dengan Penghulu Buluh Duri di Kuta Bangun. Perselisihan antara Penghulu Mardinding Pa Najam Sembiring dengan Panglima Hasan dari Aceh, demikian juga pertikaian masyarakat Desa Gunung dengan masyarakat Desa Pergendangen, Serta mendamaikan perselisihan antara Penghulu Buluh Naman dengan Urung Suka.

Dalam perjuangannya melawan Belanda, Kiras Bangun atau Gara Mata pernah di asingkan ke Cipinang bersama kedua anaknya antara tahun 1919 sampai tahun 1926.

Kiras Bangun atau Gara Mata meninggal dunia pada 22 Oktober 1942 dan di makamkan di desa Batu Karang, Kecamatan Payung ,Kabupaten Karo. Kurang 3 tahun sebelum kemerdekaan yang di perjuangkannya tercapai. Kiras Bangun atau Gara Mata di anugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam memperingati hari Pahlawan 10 November di Istana Negara.



Sekian cerita singkat dari Kiras Bangun atau Gara Mata Pahlawan Nasional dari Tanah Karo. Terima Kasih dan Mejuah-juah.......!!!!!!!!!!!!

Julukan Gara Mata adalah julukan dalam bahasa daerah suku karo sumatera utara yang berarti adalah Mata Merah.

Bagi agan sista yang sebelumnya sudah tahu dan pernah mendengar tentang sosok Pahlawan Nasional Kiras Bangun (Gara Mata) ini, di persilahkan agar berbagi di kolom komentar / qoute post di thread ini. Semoga thread ini bermanfaat dan membantu menambah wawasan bagi yang belum tahu dengan sosok Pahlawan Nasional Kiras Bangun(Gara Mata). Dan bagi yang sudah tahu dengan sosok Pahlawan Nasional Kiras Bangun(Gara Mata) ,maka thread ini sebagai mengenang kembali tentang sosok Kiras Bangun.

Jangan lupa Baca juga :
Sejarah Singkat Nabung Surbakti Pahlawan Dari Tanah Karo Yang Sering Di Juluki Sebutan Pulu Jumaraja

Sumber Gambar Foto Makam Kiras Bangun : Google


mr.tharenzjahotmaswiitdebby
swiitdebby dan 14 lainnya memberi reputasi
15
10K
53
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.