sukiver
TS
sukiver
Menolak Para Mantan ISIS
Beberapa saat setelah ISIS digempur, banyak anggotanya yang kemudian lari. Sebagian mengutarakan keinginannya untuk kembali ke tanah kelahiran, termasuk Indonesia.

Isu pun terus bergulir, sebagian masyarakat setuju memulangkan mereka. Tapi tidak sedikit pula yang menolak.

Ane pun penasaran dan mencoba mencari tau lebih jauh terkait isu yang lumayan sensitif ini. Akhirnya ane pun sampai pada kesimpulan dan cenderung memilih menolak wacana memulangkan mereka.

Kenapa? Gampangnya seperti yang ane jabarin dibawah ini:

Berdasarkan analogi
Quote:

Poin ane adalah, ada orang-orang mantan anggota kelompok berbahaya ingin bergabung kembali ke dalam masyarakat kita. Sebagian di antara orang-orang itu pernah menembaki orang-orang yang berbeda keyakinan, pernah meledakkan ini-itu sebagai bentuk nyata implementasi ideologi dan perjuangan.

Lalu, apakah benar bahwa yang menolak orang-orang itu untuk kembali adalah orang yang bodoh, jahat, kejam, tidak berperikemanusiaan?


Berdasarkan fakta dan logika
Quote:


Kesimpulan

Status para eks-ISIS itu bagi negara Indonesia setara dengan warga negara asing lainnya. Artinya, kalau memang isu yang mau diangkat adalah kemanusiaan, ada banyak isu kemanusiaan lain yang bisa diambil Indonesia untuk membantu warga dunia. Menampung pengungsi dari Rohingya kek, Afghanistan kek, Venezuela kek. Toh ini urusannya sama-sama kemanusiaan.

Pemerintah Indonesia tidak lagi bertanggung jawab atas para mantan anggota ISIS tersebut karna mereka bukan lagi Warga Negara Indonesia (WNI). Negara hanya bertanggung jawab atas warganya. Status mereka layaknya warga asing, jadi daripada disebut ingin "pulang" akan lebih tepat disebut ingin "migrasi" ke Indonesia.

Migrasi bisa dilakukan jika visa yang diajukan diterima oleh Kedubes Negara yang ingin dikunjungi (Apakah ada Kedubes Indonesia di ISIS?). Dan jika nanti saat berkunjung ke Indonesia, bisa saja mengajukan permohonan kewarganegaraan. Asal memenuhi kriteria dan diterima Kantor Imigrasi Indonesia.


***
Ada juga yang menganalogikan bahwa meraka cuma khilaf dan berselingkuh saja. Setelah insyaf, mereka ingin kembali ke pasangan resminya.

Analogi yang kurang tepat. Bagi ane, mereka bukan cuma berselingkuh, melainkan sudah bercerai. "Surat nikah" mereka sudah mereka bakar dan hancurkan, status "pernikahan" mereka dengan Republik Indonesia sudah sejak awal mereka nyatakan bubar, sebab mereka menikahi pasangan baru dengan sumpah-janji yang juga baru.

Ibarat ada seorang cewek menceraikan suaminya karna adanya Pria Idaman Lain (PIL) yang mengaku kaya raya. Setelah secara sah menikahi PIL, ternyata citra kaya rayanya hanya tipu-tipu. Si cewek kemudian meninggalkannya, dan ingin kembali ke mantan suami seraya berkata, "Yang, aku pengen balikan sama kamu. Aku masih sayang."

Wajar jika sang mantan suami menjawab dengan berkata, "Tidak semudah itu, Ferguso!!".



Diracik dan ditimba dari berbagai sumur.
scorpiolamaaloha.duarrnona212
nona212 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
3.2K
62
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.