Apa yang terlintas saat mengingat kembali teman-teman lama? Tentu hal itu akan mengenang kembali kenangan-kenangan lama yang telah tercipta sebelumnya. Tak jarang rasa haru pun muncul saat melihat kembali foto-foto lama bersama teman yang kini entah sudah dimana keberadaanya. Datang dan pergi itulah kondisi kehidupan, sahabat pun di setiap waktunya silih berganti mengisi waktu-waktu yang ada dalam setiap masanya.


Sahabat, hadirnya penuh dengan warna. Akan tetapi di setiap waktunya seringkali kita berganti sahabat seperti saat di masa-masa sekolah dan ganti jenjang sekolah para sahabat yang menemani tak selalu sama hingga akhirnya punya sahabat di setiap waktunya meskipun dengan orang yang berbeda. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitu juga persahabatan seringkali terpisah ruang dan waktu, janji untuk tak melupakan pun seringkali tak di ingat lagi setelah sekian lama menjauh. Tak ada yang abadi dalam hidup ini termasuk para sahabat pun silih berganti masuk dan pergi dari kehidupan.

Lalu apakah benar-benar ada persahabatan yang abadi? Tentunya bisa iya ataupun tidak. Segala sesuatu pasti ada akhirnya, begitu juga persahabatan pun terkadang ada akhirnya entah itu karena sengaja ataupun tak sengaja, hanya saja yang berakhir adalah kebersamaannya bukan jalinan persahabatannya karena beda tujuan dan cita-cita lah yang membuat mereka akhirnya terpisah. Bersahabat secara tulus tentu akan selalu terjaga meskipun tak seakrab dulu dan bersahabat karena ada maunya tentu hanya sementara ibaratnya dalam koalisi politik, teman dan lawan tak ada yang abadi. Hari ini kawan dan besok bisa jadi lawan, begitu juga sebaliknya.

Adakah persahabatan yang abadi? Yang ada hanya kisah persahabatan yang abadi seperti yang terekam dalam lembaran setiap sejarah. Persahabatan tak jarang terpisah dengan maut sehingga persahabatan secara umumnya tak akan selamanya, akan tetapi persahabatan akan abadi dalam hati setiap orang yang merasakannya meskipun sosok sahabat telah tiada. Namun biasanya saat sudah terpisah jauh persahabatan akan renggang dan ujungnya saat berjumpa lagi kadang bersikap biasa saja dan tak seakrab dulu kecuali memang sahabat tersebut paling berharga dan berkesan dalam hidupnya.


Hidup akan terus berjalan dan setiap orang punya jalannya masing-masing, sahabat tak akan sekrab dulu saat mereka sudah punya pasangan masing-masing. Waktu yang ada tak selamanya ada untuk sahabat dan yang pasti saat berkeluarga waktu untuk sahabat tidaklah banyak karena sibuk dengan keluarga dan pasangan. Adakah persahabatan yang abadi? Keakraban atau kedekatan persahabatan tak akan pernah abadi, namun ikatan persahabatan yang terjalin mungkin masih ada meskipun tak sekuat dulu saat sering bersama. Selama ikatan persahabatan itu penting dan tanpa tujuan atau sesuatu apapun, ikatan persahabat itu ada karena sebelumnya sudah dianggap sebagai sahabat. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images