- Beranda
- Berita dan Politik
Netizen Ungkap Kelakuan Minus Influencer, Hobi Ngemis Endorse-an
...


TS
putri.klorofi
Netizen Ungkap Kelakuan Minus Influencer, Hobi Ngemis Endorse-an
Baru baru ini jagat dunia maya diramaikan oleh para influencer yg meminta gratisan. Entah itu barang, jasa maupun makanan. Banyak komentar miring dari para penyedia jasa tersebut yang merasa dirugikan oleh para selebgram wanabe tersebut.
Semoga postingan berikut bisa dijadikan pembelajaran agar tidak mudah tertipu janji manis selebgram dadakan yg kian marak akhir akhir ini.
Semoga postingan berikut bisa dijadikan pembelajaran agar tidak mudah tertipu janji manis selebgram dadakan yg kian marak akhir akhir ini.
Quote:
GenPI.co - Influencer dikenal sebagai orang yang memiliki pengaruh bagi masyarakat luas melalui media sosialnya, terutama Instagram. Seiring berjalannya waktu, seringkali influencer ini diajak kerjasama dengan berbagai pihak untuk mempromosikan bisnisnya. Namun kini, alih-alih promosi, banyak pengemis berkedok influencer demi barang gratisan. Mereka meminta-minta produk yang diinginkan berdalih untuk diiklankan di IGnya.
Namun yang terjadi tidaklah demikian. Terkadang para Influencer ini ingkar janji dengan ucapan awal mereka. Tak sedikit pemilik usaha dirugikan dengan kelakuan ngemis-ngemis di Instagram tersebut. Seperti apa curhatan netizen. Ini beberapa di antaranya yang diunggah oleh akun Twitter @JennyJusuf.




Memang menyebalkan ya kelakuan Influencer seperti ini. Herannya makin banyak mereka yang 'pengemis' mengaku influencer dan minta-minta produk. Kalau suatu hari kamu jadi influencer, jangan ditiru ya, guys.
sumur
Namun yang terjadi tidaklah demikian. Terkadang para Influencer ini ingkar janji dengan ucapan awal mereka. Tak sedikit pemilik usaha dirugikan dengan kelakuan ngemis-ngemis di Instagram tersebut. Seperti apa curhatan netizen. Ini beberapa di antaranya yang diunggah oleh akun Twitter @JennyJusuf.




Memang menyebalkan ya kelakuan Influencer seperti ini. Herannya makin banyak mereka yang 'pengemis' mengaku influencer dan minta-minta produk. Kalau suatu hari kamu jadi influencer, jangan ditiru ya, guys.
sumur
Quote:
Viral Kasus Influencer Cari Gratisan, Pesan 500 Risoles Dibarter Postingan
KEKUATAN media sosial memang dianggap cukup besar dan bisa mengubah keadaan. Tidak heran, banyak brand memercayakan produk mereka pada para influencer. Meskipun, banderol untuk posting tersebut mencapai Rp50 juta.
Likes dan komen yang banyak di satu postingan Instagram dianggap menjadi senjata untuk memengaruhi publik. Semakin banyak likes yang terkumpul, dapat diartikan semakin banyak netizen yang terpengaruh.
Karena itu, akhirnya beberapa influencer berani membayar sesuatu yang tak sedikit harganya dengan postingan. Ya, barter postingan ini dilakukan salah satu influencer yang kini tengah dibicarakan banyak netizen di media sosial. Sayangnya, identitas si influencer dirahasiakan.
Dia jadi bahan omongan karena meminta penjual risoles untuk membuatkannya 500 risoles secara 'cuma-cuma' dan minta dibayar hanya dengan 3 postingan feed Instagram dan 3 instastory.

Kisah ini diungkapkan netizen Twitter dengan akun @zianafazura. Dalam postingannya, dia menuliskan caption: "Influencer Cari Gratisan #InfluencerBerkedokPengemis". So, seperti apa kisahnya?
Di postingan pertama, dijelaskan di sana bagaimana si penjual risoles itu dapat telepon misterius dari sang influencer. Dalam obrolannya, influencer itu awalnya memastikan apakah benar si penjual itu menjajakan risoles.
Influencer itu juga menjelaskan kalau dirinya akan mengadakan pesta dan sedang mencari panganan ringan. Setelah mendengar itu, si penjual kemudian menjawab, "Oh ya, dulu sempat bikin dan jualan, tapi sekarang sudah enggak bikin," katanya.
Kemudian, si influencer sangat berharap kalau si penjual kembali berjualan. Setelah itu dia menjelaskan kalau butuh sekitar 500 risoles. Lalu, influencernya tanya berapa harga satu risolesnya? Si penjual menjawab, "Rp7.000".
Setelah mendengar harga per satuan, influencer ini menjelaskan kalau dirinya punya tawaran menarik untuk membayar jumlah tagihan yang harus dia bayar, sekitar Rp3,5 juta.
"Jadi gini mbak, saya punya lebih dari 200 ribu followers di Instagram. Jadi, saya bisa beri promosi melalui postingan risoles mbak di Instagram saya," kata si influencer.
Mendengar penjelasan itu, si penjual bingung. "Maksudnya?" tanyanya singkat.
Lantas, si influencer kembali menjelaskan apa maksudnya. "Jadi, jika mbak bisa membuatkan saya 500 risoles, saya akan kasih iklan di Instagram saya yang followersnya lebih dari 200 ribu. Tolong, ya, mbak. Ini akan sangat baik untuk bisnis mbak," kata si influencer.
Lagi, si penjual tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan si influencer. Dia pun mengatakan kalimat ini, "Nggak ngerti, maksudnya? Apa hubungannya mau mesen risoles dengan exposure di Instagram?"
Si influencer pun kembali menjelaskan maksud barternya tersebut.
"Jadi, mbak bikin risoles gratis buat saya. Nanti saya kasih 3 postingan di feeds plus 3 postingan di Instastory. Followers aku aktif, lho. Ini akan sangat bagus untuk bisnis mbak," ungkap si influencer.
Si penjual yang akhirnya mengerti dengan maksud si influencer lantas memberi respon tegas.
"My dear, tolong jangan meminta saya membuat makanan gratis dengan bayaran iklan di Instagram. Pertama-tama, saya nggak butuh exposure. Saya pikir makanan saya jauh lebih terkenal dibandingkan kamu. Kedua, kamu pikir bikin risoles 500 bijik nggak capek? Dan nggak beli bahan? Mendingan kamu minta aja sana sama tukang-tukang risoles di Pasar Senen," tegasnya.
i akhir postingan, netizen ini menuliskan sedikit nasihat untuk para influencer yang mungkin menggampangkan sesuatu dengan apa yang dipunyai di Instagram. Begini bunyinya,
"Dear so-called-influencer. Please, jangan meminta sesuatu secara gratis. Hargai usaha orang lain. Semua itu tidaklah gratis. Tidak berarti kamu punya banyak followers di Instagram, kamu bisa dapat apa-apa gratis? Well, kamu tidak mendapatkan apapun dari mama ini," tulisnya.
Postingan ini viral di media sosial. Sampai berita ini dimuat di Okezone, sudah ada 6,8 ribu netizen yang membagikan ulang dan telah disukai 4,2 ribu netizen. Bagaimana komentar Anda melihat kelakuan influencer seperti ini?
sumur
KEKUATAN media sosial memang dianggap cukup besar dan bisa mengubah keadaan. Tidak heran, banyak brand memercayakan produk mereka pada para influencer. Meskipun, banderol untuk posting tersebut mencapai Rp50 juta.
Likes dan komen yang banyak di satu postingan Instagram dianggap menjadi senjata untuk memengaruhi publik. Semakin banyak likes yang terkumpul, dapat diartikan semakin banyak netizen yang terpengaruh.
Karena itu, akhirnya beberapa influencer berani membayar sesuatu yang tak sedikit harganya dengan postingan. Ya, barter postingan ini dilakukan salah satu influencer yang kini tengah dibicarakan banyak netizen di media sosial. Sayangnya, identitas si influencer dirahasiakan.
Dia jadi bahan omongan karena meminta penjual risoles untuk membuatkannya 500 risoles secara 'cuma-cuma' dan minta dibayar hanya dengan 3 postingan feed Instagram dan 3 instastory.

Kisah ini diungkapkan netizen Twitter dengan akun @zianafazura. Dalam postingannya, dia menuliskan caption: "Influencer Cari Gratisan #InfluencerBerkedokPengemis". So, seperti apa kisahnya?
Di postingan pertama, dijelaskan di sana bagaimana si penjual risoles itu dapat telepon misterius dari sang influencer. Dalam obrolannya, influencer itu awalnya memastikan apakah benar si penjual itu menjajakan risoles.
Influencer itu juga menjelaskan kalau dirinya akan mengadakan pesta dan sedang mencari panganan ringan. Setelah mendengar itu, si penjual kemudian menjawab, "Oh ya, dulu sempat bikin dan jualan, tapi sekarang sudah enggak bikin," katanya.
Kemudian, si influencer sangat berharap kalau si penjual kembali berjualan. Setelah itu dia menjelaskan kalau butuh sekitar 500 risoles. Lalu, influencernya tanya berapa harga satu risolesnya? Si penjual menjawab, "Rp7.000".
Setelah mendengar harga per satuan, influencer ini menjelaskan kalau dirinya punya tawaran menarik untuk membayar jumlah tagihan yang harus dia bayar, sekitar Rp3,5 juta.
"Jadi gini mbak, saya punya lebih dari 200 ribu followers di Instagram. Jadi, saya bisa beri promosi melalui postingan risoles mbak di Instagram saya," kata si influencer.
Mendengar penjelasan itu, si penjual bingung. "Maksudnya?" tanyanya singkat.
Lantas, si influencer kembali menjelaskan apa maksudnya. "Jadi, jika mbak bisa membuatkan saya 500 risoles, saya akan kasih iklan di Instagram saya yang followersnya lebih dari 200 ribu. Tolong, ya, mbak. Ini akan sangat baik untuk bisnis mbak," kata si influencer.
Lagi, si penjual tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan si influencer. Dia pun mengatakan kalimat ini, "Nggak ngerti, maksudnya? Apa hubungannya mau mesen risoles dengan exposure di Instagram?"
Si influencer pun kembali menjelaskan maksud barternya tersebut.
"Jadi, mbak bikin risoles gratis buat saya. Nanti saya kasih 3 postingan di feeds plus 3 postingan di Instastory. Followers aku aktif, lho. Ini akan sangat bagus untuk bisnis mbak," ungkap si influencer.
Si penjual yang akhirnya mengerti dengan maksud si influencer lantas memberi respon tegas.
"My dear, tolong jangan meminta saya membuat makanan gratis dengan bayaran iklan di Instagram. Pertama-tama, saya nggak butuh exposure. Saya pikir makanan saya jauh lebih terkenal dibandingkan kamu. Kedua, kamu pikir bikin risoles 500 bijik nggak capek? Dan nggak beli bahan? Mendingan kamu minta aja sana sama tukang-tukang risoles di Pasar Senen," tegasnya.
i akhir postingan, netizen ini menuliskan sedikit nasihat untuk para influencer yang mungkin menggampangkan sesuatu dengan apa yang dipunyai di Instagram. Begini bunyinya,
"Dear so-called-influencer. Please, jangan meminta sesuatu secara gratis. Hargai usaha orang lain. Semua itu tidaklah gratis. Tidak berarti kamu punya banyak followers di Instagram, kamu bisa dapat apa-apa gratis? Well, kamu tidak mendapatkan apapun dari mama ini," tulisnya.
Postingan ini viral di media sosial. Sampai berita ini dimuat di Okezone, sudah ada 6,8 ribu netizen yang membagikan ulang dan telah disukai 4,2 ribu netizen. Bagaimana komentar Anda melihat kelakuan influencer seperti ini?
sumur
Quote:
Benci Diminta Gratisan Buat Konten, Pengusaha Es Krim Ini Patok Harga Dobel Buat Para Influencer
HAI-online.com - CVT Soft Serve merupakan sebuah merek es krimpopuler di Los Angeles, Amerika Serikat, yang dijajakan menggunakan food truck.
Karena kepopulerannya, es krim tersebut jadi incaran banyak orang yang ingin mencoba, termasuk para influencer di media sosial.
Namun, para influencer tersebut justru malah membuat sang pemilik CVT Soft Serve yang juga seorang aktor di L.A., Joe Nicchi, menjadi kesal.
Sebab, makin banyak influencer yang menawarkan promisi lewat postingan di akun Instagram, asal diberikan es krimgratis.
Nicchi sendiri selalu menolak tawaran tersebut. Namun, puncak kekesalannya ada di minggu ini, di mana dia sampai membuat peringatan bertuliskan "influencers pay double" alias para influencer harus membayar dobel.
"Minggu lalu kami mendapat permintaan dari suatu pesta yang meminta es krim untuk 300 orang secara gratis, sebagai gantinya akan mendapatkan promosi," ujar Joe Nicchi kepada BBC. "Aku berkata, 'ini gila' dan saat itu aku membuat peringatan tersebut."
Tulisan tersebut awalnya ia unggah di Instagram sambil menyatakan bahwa dia "nggak akan memberikan es krim gratis demi sebuah postingan."
https://www.instagram.com/cvtsoftser...AkcMxHw-k8cb07
Dengan aturan yang diberlakukannya tersebut, kini para influencer harus membayar $8 dari harga semula $4.
Nicchi mengatakan, kini bisnisnya tersebut makin booming, dan menarik perhatian para penggemar sepanjang California bagian selatan yang sama-sama merasa jengah dengan kelakuan para influencer.
"Kami adalah influencer anti-influencer," ujarnya kepada Guardian. "Ini aneh... tapi kupikir ini sangat menyenangkan. Aku harap ini dapat menginspirasi bisnis-bisnis kecil lain untuk dapat berkembang dan nggak mempedulikan orang lain."
sumur
HAI-online.com - CVT Soft Serve merupakan sebuah merek es krimpopuler di Los Angeles, Amerika Serikat, yang dijajakan menggunakan food truck.
Karena kepopulerannya, es krim tersebut jadi incaran banyak orang yang ingin mencoba, termasuk para influencer di media sosial.
Namun, para influencer tersebut justru malah membuat sang pemilik CVT Soft Serve yang juga seorang aktor di L.A., Joe Nicchi, menjadi kesal.
Sebab, makin banyak influencer yang menawarkan promisi lewat postingan di akun Instagram, asal diberikan es krimgratis.
Nicchi sendiri selalu menolak tawaran tersebut. Namun, puncak kekesalannya ada di minggu ini, di mana dia sampai membuat peringatan bertuliskan "influencers pay double" alias para influencer harus membayar dobel.
"Minggu lalu kami mendapat permintaan dari suatu pesta yang meminta es krim untuk 300 orang secara gratis, sebagai gantinya akan mendapatkan promosi," ujar Joe Nicchi kepada BBC. "Aku berkata, 'ini gila' dan saat itu aku membuat peringatan tersebut."
Tulisan tersebut awalnya ia unggah di Instagram sambil menyatakan bahwa dia "nggak akan memberikan es krim gratis demi sebuah postingan."
https://www.instagram.com/cvtsoftser...AkcMxHw-k8cb07
Dengan aturan yang diberlakukannya tersebut, kini para influencer harus membayar $8 dari harga semula $4.
Nicchi mengatakan, kini bisnisnya tersebut makin booming, dan menarik perhatian para penggemar sepanjang California bagian selatan yang sama-sama merasa jengah dengan kelakuan para influencer.
"Kami adalah influencer anti-influencer," ujarnya kepada Guardian. "Ini aneh... tapi kupikir ini sangat menyenangkan. Aku harap ini dapat menginspirasi bisnis-bisnis kecil lain untuk dapat berkembang dan nggak mempedulikan orang lain."
sumur
Quote:
Viral, Pemilik Hotel Tolak Permintaan Menginap Gratis Youtuber dan Blogger
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah hotelmewah di Dublin, Irlandia, Charleville Lodge Hotel menolak berbisnis dengan semua social media influencer termasukblogger setelah seorang Youtuber dan selebgram asal Inggris, Elle Darby (22) meminta menginap gratis selama lima malam.
Pemilik Charville Lodge Hotel dan The White Moose Cafe, Paul Stenson menerapkan larangan itu setelah Elle Darby menangis dalam unggahan Youtube gara-gara permintaannya ditolak.
Peristiwa berawal ketika Darby, dengan 87.000 pengikut di Youtube dan 76.000 pengikut Instagram menghubungi Paul lewat surat elektronik dan bertanya tentang kemungkinan bekerjasama.
“Saya bekerja sebagai social media influencer, khususnya gaya hidup, kecantikan, dan pariwisata," tulis Darby dalam surat elektroniknya kepada Paul
Kemudian, Darby menyertakan media sosial miliknya sebelum melanjutkan permintaannya.
“Saya bersama rekan berencana datang ke Dublin untuk liburan akhir pekan Valentine dari 8 Februari sampai 12 Februari dan jalan-jalan di sekitar Dublin," tulis Darby.
"Setelah saya mencari tempat untuk menginap, saya menemukan hotel yang menakjubkan dan ingin menampilkan hotel Anda di video YouTube / cerita / mengunggah di Instagram saya yang bertujuan untuk membawa keramaian ke hotel Anda dan merekomendasikan yang lain untuk memesan (kamar hotel) dengan imbalan akomodasi gratis," lanjut Darby.
Pada akhir surat elektronik, Darby menceritakan bahwa pernah melakukan kerjasama serupa dengan Universal Orlando di Florida tahun lalu. Darby berpendapat bila kerjasama itu berjalan dengan luar biasa.
Stenson kemudian merespon permintaan Darby secara terbuka di laman FacebookThe White Moose Cafe Facebook. Ia menolak permintaan Darby dengan berbagai alasan.
“Salam hormat untuk Social Influencer (saya tahu namamu tapi tak penting untuk menunjukkan nama). Terima kasih untuk email yang meminta akomodasi gratis untuk meningkatkan eksposur (hotel). Butuh banyak pertimbangan untuk mengirim email seperti itu, kecuali jika tak punya harga diri dan martabat," tulis Paul.
Ia mengatakan kepada Darby, "Bila saya memberikan akomodasi gratis kepadamu dengan imbalan diulas ke dalam video, siapa yang membayar staf hotel yang melayanimu? siapa yang membayar petugas kebersihan yang membayar kamarmu?," katanya.
Paul juga menyebutkan staf-staf hotel lainnya seperti pelayan restoran dan resepsionis. Ia juga mengatakan tentang biaya lampu dan pemanas air yang menjadi bagian layanan kamar hotel.
"Mungkin saya harus mengatakan kepada staf saya bahwa mereka akan diulas dalam videomu sebagai pengganti pembayaran untuk pekerjaan yang dilakukan saat Anda berada di tempat tinggal?" tambah Paul.
Pesan tersebut disimpulkan Paul dengan, "Catatan: Tidak perlu jawaban."

Meski, Paul menyembunyikan identitas Darby pada unggahan Facebook, tetapi netizen mudah untuk mengidentifikasi Youtubers yang dimaksud. Kemudian, netizen memberikan komentar negatif terhadap permintaan menginap gratis.
Reaksi negatif itu membuat Darby mengunggah video YouTube untuk menanggapi kontroversi tersebut. Ia mengungkapkan rasa malu, marah, dan penghinaan yang dirasakannya.
Dalam video berdurasi 17 menit, berjudul "I was exposed (SO embarrassing), the influencer emotionally insists she got in contact with Stenson with “nothing but the purest intentions".
"Sebagai gadis berusia 22 tahun, yang menjalankan bisnisnya sendiri dari rumahnya, saya tidak merasa melakukan kesalahan."
Darby juga menjelaskan bahwa dia tidak tahu mengapa pemilik hotel memutuskan untuk mengirim emailnya, dengan menyatakan: "Saya tidak benar-benar tahu apa maksud mereka itu hanya merugikan" dan bahwa sejak unggahannya, dia telah menerima banyak tanggapan yang memanggilnya "Freeloader Disguisting,"
Namun, sejak tanggapan Darby diunggah ke YouTube, Hotel Dublin tersebut menerima reaksi balik menyusul kontroversi tersebut.
Dalam sebuah unggahan baru-baru ini ke halaman Facebook sebagai tanggapan atas video tersebut, Stenson memberikan pernyataan dalam huruf kapital: "ALL BLOGGERS BANNED FROM OUR BUSINESS"
"Setelah reaksi balasan yang diterima setelah permintaan blogger yang tidak dikenal untuk membayar kamar hotel, saya telah mengambil keputusan untuk melarang (bisnis) semua blogger dari hotel dan kafe kami," tulisnya.
"Korban semacam ini sangat lazim di industri blogging, dan sesuai dengan modus operandi umum mereka untuk menginginkan segalanya tanpa hasil," tulis Paul.
Dalam media sosial Snapchat milik The White Moose Cafe Snapchat, Stenson menyebut bahwa kontroversi tersebut hanya menimbulkan pertanyaan originalitas cara pemasaran influencer.
"Dia pasti akan berbicara dengan baik tentang hotel itu hanya karena dia mendapatkan (kamar hotel) secara gratis,"
sumur
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah hotelmewah di Dublin, Irlandia, Charleville Lodge Hotel menolak berbisnis dengan semua social media influencer termasukblogger setelah seorang Youtuber dan selebgram asal Inggris, Elle Darby (22) meminta menginap gratis selama lima malam.
Pemilik Charville Lodge Hotel dan The White Moose Cafe, Paul Stenson menerapkan larangan itu setelah Elle Darby menangis dalam unggahan Youtube gara-gara permintaannya ditolak.
Peristiwa berawal ketika Darby, dengan 87.000 pengikut di Youtube dan 76.000 pengikut Instagram menghubungi Paul lewat surat elektronik dan bertanya tentang kemungkinan bekerjasama.
“Saya bekerja sebagai social media influencer, khususnya gaya hidup, kecantikan, dan pariwisata," tulis Darby dalam surat elektroniknya kepada Paul
Kemudian, Darby menyertakan media sosial miliknya sebelum melanjutkan permintaannya.
“Saya bersama rekan berencana datang ke Dublin untuk liburan akhir pekan Valentine dari 8 Februari sampai 12 Februari dan jalan-jalan di sekitar Dublin," tulis Darby.
"Setelah saya mencari tempat untuk menginap, saya menemukan hotel yang menakjubkan dan ingin menampilkan hotel Anda di video YouTube / cerita / mengunggah di Instagram saya yang bertujuan untuk membawa keramaian ke hotel Anda dan merekomendasikan yang lain untuk memesan (kamar hotel) dengan imbalan akomodasi gratis," lanjut Darby.
Pada akhir surat elektronik, Darby menceritakan bahwa pernah melakukan kerjasama serupa dengan Universal Orlando di Florida tahun lalu. Darby berpendapat bila kerjasama itu berjalan dengan luar biasa.
Stenson kemudian merespon permintaan Darby secara terbuka di laman FacebookThe White Moose Cafe Facebook. Ia menolak permintaan Darby dengan berbagai alasan.
“Salam hormat untuk Social Influencer (saya tahu namamu tapi tak penting untuk menunjukkan nama). Terima kasih untuk email yang meminta akomodasi gratis untuk meningkatkan eksposur (hotel). Butuh banyak pertimbangan untuk mengirim email seperti itu, kecuali jika tak punya harga diri dan martabat," tulis Paul.
Ia mengatakan kepada Darby, "Bila saya memberikan akomodasi gratis kepadamu dengan imbalan diulas ke dalam video, siapa yang membayar staf hotel yang melayanimu? siapa yang membayar petugas kebersihan yang membayar kamarmu?," katanya.
Paul juga menyebutkan staf-staf hotel lainnya seperti pelayan restoran dan resepsionis. Ia juga mengatakan tentang biaya lampu dan pemanas air yang menjadi bagian layanan kamar hotel.
"Mungkin saya harus mengatakan kepada staf saya bahwa mereka akan diulas dalam videomu sebagai pengganti pembayaran untuk pekerjaan yang dilakukan saat Anda berada di tempat tinggal?" tambah Paul.
Pesan tersebut disimpulkan Paul dengan, "Catatan: Tidak perlu jawaban."

Meski, Paul menyembunyikan identitas Darby pada unggahan Facebook, tetapi netizen mudah untuk mengidentifikasi Youtubers yang dimaksud. Kemudian, netizen memberikan komentar negatif terhadap permintaan menginap gratis.
Reaksi negatif itu membuat Darby mengunggah video YouTube untuk menanggapi kontroversi tersebut. Ia mengungkapkan rasa malu, marah, dan penghinaan yang dirasakannya.
Dalam video berdurasi 17 menit, berjudul "I was exposed (SO embarrassing), the influencer emotionally insists she got in contact with Stenson with “nothing but the purest intentions".
"Sebagai gadis berusia 22 tahun, yang menjalankan bisnisnya sendiri dari rumahnya, saya tidak merasa melakukan kesalahan."
Darby juga menjelaskan bahwa dia tidak tahu mengapa pemilik hotel memutuskan untuk mengirim emailnya, dengan menyatakan: "Saya tidak benar-benar tahu apa maksud mereka itu hanya merugikan" dan bahwa sejak unggahannya, dia telah menerima banyak tanggapan yang memanggilnya "Freeloader Disguisting,"
Namun, sejak tanggapan Darby diunggah ke YouTube, Hotel Dublin tersebut menerima reaksi balik menyusul kontroversi tersebut.
Dalam sebuah unggahan baru-baru ini ke halaman Facebook sebagai tanggapan atas video tersebut, Stenson memberikan pernyataan dalam huruf kapital: "ALL BLOGGERS BANNED FROM OUR BUSINESS"
"Setelah reaksi balasan yang diterima setelah permintaan blogger yang tidak dikenal untuk membayar kamar hotel, saya telah mengambil keputusan untuk melarang (bisnis) semua blogger dari hotel dan kafe kami," tulisnya.
"Korban semacam ini sangat lazim di industri blogging, dan sesuai dengan modus operandi umum mereka untuk menginginkan segalanya tanpa hasil," tulis Paul.
Dalam media sosial Snapchat milik The White Moose Cafe Snapchat, Stenson menyebut bahwa kontroversi tersebut hanya menimbulkan pertanyaan originalitas cara pemasaran influencer.
"Dia pasti akan berbicara dengan baik tentang hotel itu hanya karena dia mendapatkan (kamar hotel) secara gratis,"
sumur
Diubah oleh putri.klorofi 24-07-2019 19:55






viniest dan 34 lainnya memberi reputasi
35
26.3K
Kutip
205
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik
684.8KThread•51.1KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya