mochyazkaAvatar border
TS
mochyazka
Kampung Terdampak Kekeringan Cianjur Dipasok Air Bersih Perumdam Tirta Mukti




JAVANEWS.TV I CIANJUR - Sedikitnya tiga kampung di Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mendapat pasokan air bersih dari Perumdam Tirta Mukti, Kamis (25/7). Pasokan air bersih tersebut akibat terkena dampak kekeringan.

"Alhamdulillah, sekarang kami bisa mendapatkan air bersih," kata Mona, 25,
warga Kampung/Desa Cisalak, Kamis (25/7).

Mona mengaku krisis air bersih yang dialami warga di kampungnya sudah terjadi sejak sebulan lalu. Sumur di rumahnya sudah tak bisa dimanfaatkan lagi karena mengering.

"Selama tidak air di rumah, untuk mencuci pakaian dan lainnya saya biasa menggunakan air dari Sungai Cikondang," tuturnya.

Sementara untuk kebutuhan air minum, Mona mengaku membeli air isi ulang. Setiap hari ia dan keluarganya membeli sekitar 6 galon air isi ulang.

"Satu galon harganya Rp5 ribu. Jadi, sehari harus menyiapkan uang Rp30 ribu untuk membeli air isi ulang," ucapnya.

Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti, Budi Karyawan, mengatakan bantuan pendistribusian air bersih di Desa Cisalak Kecamatan Cibeber merupakan titik ketiga. Sebelumnya bantuan serupa didistribusikan bagi warga di Kecamatan Sindangbarang dan di Desa Bobojong Kecamatan Mande.

"Setiap kali pendistribusian kami siapkan sebanyak 12 ribu liter air menggunakan tiga unit armada tangki. Satu armada berkapasitas 4 ribu liter," terang Budi.

Budi menyebutkan pendistribusian air bersih berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan setempat. Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan air bersih itu untuk kebutuhan yang betul-betul perlu.

"Sejak kemarau, pemakaian air bersih pelanggan Perumdam relatif meningkat karena warga sudah tak ada lagi sumber air lain lagi," tandasnya.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengimbau masyarakat memanfaatkan bantuan air bersih untuk hal penting, misalnya minum dan memasak. Bantuan distribusi air bersih akan terus dilakukan berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Mukti.

"Besok (Jumat), kami akan mengumpulkan semua camat dalam rapat koordinasi untuk penanganan kekeringan," kata Herman.

Hasil rapat koordinasi pada Jumat (26/7), kata Herman, kemungkinan akan dijadikan acuan menetapkan status siaga darurat kekeringan. Artinya, Pemkab Cianjur tidak akan menunggu dulu rekomendasi dari BMKG melalui BPBD Provinsi Jawa Barat.

"Kita lihat kondisi di lapangan. Kalau memang segera diperlukan untuk menetapkan status siaga darurat kekeringan, saya akan tanda tangan suratnya. Sehingga penanganan kekeringan bisa lebih cepat," tandas Herman. (Ricky)

https://www.javanews.tv/read/5539/ka...am-tirta-mukti
0
1.1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.