mbakendut
TS
mbakendut
Guru Privat Gesrek



Sumber gambar: akun instagram @caitlinhalderman


-PROLOG-


***


Gadis berwajah mirip Ariana Grande itu tak berkedip membaca dalam hati deretan angka yang tercantum dalam lapornya semester ini. Reaksi yang tak biasanya itu mengundang rasa penasaran gadis bertubuh subur di sebelahnya yang terkesan santai setelah melihat hasil belajar selama satu semester.

"Lo kenapa?" tanya gadis gendut pada temannya itu.

Si Ariana--cuma mukanya saja yang mirip, tak langsung merespons. Ia terlebih dahulu menutup kembali lapornya lalu menoleh pada si gendut.

"Nilai gue .... "

"Nilai lo kenapa? Jelek?" Si gendut menebak. Meski ia yakin 100 persen jika tebakannya itu benar.

Bukan cuma kali ini, karena si cantik memang tak pernah mendapat nilai bagus selama menginjakkan kaki di SMA Pertiwi.

Si Ariana nyengir. "Lo bener. Nyaris di bawah standar."

Si gendut menepuk jidat. "Untung lo nggak tinggal kelas."

"Udah biasa sih. Pelajarannya susah-susah cuy, gue nyaris nggak ngerti sama semua penjelasan semua guru."

"Ck! Gue nggak habis pikir sama apa yang ada di otak lo. Cantik-cantik ogep."

Si Ariana terkekeh. Setelah itu, ia berdiri. Tak lupa meneguk matcha pesanannya yang belum habis.

Sementara itu, sosok pemuda yang sedari tadi mengamati dari kejauhan geleng-geleng disertai hembusan napas kasar. Ia kemudian merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang yang sekiranya sedang menunggu konfirmasi.

"Saya terima tawaran Anda. So, di mana kita bisa ketemu sekarang?"

*

Wanita paruh baya itu berhenti mengaduk-aduk ice coffe-nya ketika orang yang ditunggunya selama beberapa menit yang lalu datang dari arah pintu masuk cafe dan langsung berjalan ke tempatnya sekarang.

"Maaf, saya agak terlambat. Sedikit macet tadi." Pemuda itu berkata sebelum menarik kursi di depan si wanita.

Wanita itu tersenyum, sedikit menggeleng ketika melihat raut wajah si pemuda yang tampak bersalah.

"Tak masalah. Lagipula, sore ini saya ada waktu kosong. Hm, bagaimana? Tawaran saya diterima?"

Si pemuda mengangguk, meski masih sedikit ragu. "Saya sudah mengamati gadis itu, dan melihat reaksinya setelah menerima hasil belajarnya sungguh mengherankan."

Si wanita tersenyum. Netranya meredup. "Makanya saya memilih kamu untuk project luar biasa ini."

"Kenapa harus saya?"

"Karena saya yakin kamu bisa. Anak itu perlu sedikit pelatihan mental dan pengubahan pola pikir."

"Saya akan berusaha, tapi alasan Anda memilih saya belum terjawab."

"Bukannya saya sudah bilang tadi? Kamu juga menerima tawaran saya, kan? Apa lagi yang harus dipermasalahkan."

Si pemuda mendesah pelan. Ada sesuatu yang mengganjal dan sangat ingin ia tanyakan pada wanita di depannya ini tapi tak bisa ia ungkapan.

Terlalu rumit, dan ia seolah dipaksa untuk memecahkan puzzle yang tak bisa ia cari jawabannya.

"Saya ... akan menghubungi Anda lagi setelah ini."

Si wanita tersenyum penuh arti. Ia kembali meneguk ice coffe-nya kemudian mengucapkan kalimat yang membuat dahi pemuda di hadapannya mengerut.

"Menjawab pertanyaanmu tadi, mengenai alasan saya memilihmu. Karena... kita punya sedikit hubungan di masa lalu."

***

Spoiler for mari membaca:
Diubah oleh mbakendut 26-04-2019 15:50
mamaproduktiftien212700michaelkipuw7
michaelkipuw7 dan 54 lainnya memberi reputasi
55
24.2K
219
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.