• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sebelum Menjadi Raksasa Industri Sneakers, Nike Cetak Sol Sepatu Pakai Mesin Waffle

cicitegu
TS
cicitegu
Sebelum Menjadi Raksasa Industri Sneakers, Nike Cetak Sol Sepatu Pakai Mesin Waffle

Untuk menjadi besar, tentunya harus menjadi kecil terlebih dahulu sebelumnya. Dan nggak boleh menyerah dengan risiko gagal. Hal ini pun berlaku bagi orang-orang sukses yang kini menduduki posisi atas. Termasuk salah satu brand sepatu yang diidolakan oleh orang-orang dari berbagai penjuru dunia, yakni Nike.



Sebagai brand yang diminati oleh banyak orang, tentunya Nike memiliki sejarah panjang dalam meraih kesuksesan. Brand ini pun sekarang nggak hanya menjadi merek yang mengeluarkan berbagai perlengkapan olahraga namun sepatu-sepatu yang dikeluarkannya pun telah melekat dan menjadi sebuah lifestyle bagi sebagian besar orang.

Nike muncul dalam skena per-sneakers-an pada tahun 1971, saat Adidas mendominasi industri tersebut. Apa yang dikeluarkan oleh Nike pun nggak seperti sepatu-sepatunya saat ini Gan Sis, malahan pada saat itu apa yang mereka keluarkan dianggap nggak lebih dari sebuah bencana. Yup, sepatu yang mereka produksi belum sesempurna sekarang Gan Sis.


Sesuatu buruk untuk awal yang baik

Sepatu pertama yang dikeluarkan oleh Nike terinspirasi dari football Amerika. Konon sepatu tersebut nggak bisa beradaptasi dengan baik terhadap cuaca, terutama cuaca dingin. Sol-sol dari sepatu tersebut akan pecah dan retak saat melawan suhu yang dingin. Bahkan seorang quarterback dari Notre Dame yang mengenakan sepasang sepatu itu pun mendapati sepatunya hancur selama pertandingan.


Tentunya membutuhkan terobosan yang lebih bagi Nike agar bisa mengalihkan publik pada sepatu lari yang diproduksi tersebut. Bahkan lini sepatu yang mereka produksi kala itu tidak diterima dengan baik dalam acara Asosiasi Alat Olah Raga Nasional. Situasi keuangan perusahaan tersebut pun juga tidak memadai. Saking kesulitannya, sang co-founder, Bill Bowerman pun memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan yakni sebagai pelatih lari di lintasan Oregon.

Namun ternyata hal ini bukan sebuah kebetulan Gan Sis. Pada tahun 1971, Universitas Oregon memasang track baru yang terbuat dari poliuretan. Hal ini pun agaknya menjadi sebuah masalah bagi para atlet. Saat itu sebagian besar sepatu latihan memiliki sol yang datar dan membuat para atlet berjuang lebih keras untuk mempertahankan traksi mereka. Nah, jika harus membuat track lintasan baru, tentunya bukan hal yang mudah dan murah ya Gan Sis. Bowerman pun kemudian memikirkan hal ini selama berminggu-minggu.


Sepatu wafel

Sepasang sepatu pertama Nike terinspirasi dari sebuah wafel, yup Agan Sista nggak salah baca kok. Inspirasi ini datang saat Bill Bowerman sedang sarapan bersama istrinya, Barbara, yang membuat sarapan menggunakan cetakan wafel. Bowerman berpikir jika mungkin dirinya akan berhasil saat membuat sepatu menggunakan cetakan kotak sebuah wafel.



Pria ini pun kemudian membuat serangkaian percobaan menggunakan waffle maker ini. Bowerman bahkan sempat menghancurkan cetakan wafel milik istrinya setelah ia menuangkan uretan yang dilelehkan ke dalamnya. Setelah berhasil, Bowerman pun mendapatkan selembar karet hasil cetakan dari mesin wafel tersebut kemudian memotong dan menjahitnya pada bagian bawah sepatu. Selanjutnya pria ini meminta salah satu atlet bernama Geoff Hollister untuk mencobanya.



Melalui sepatu tersebut, Nike seolah menyajikan sesuatu yang nggak dimiliki oleh para kompetitor mereka, yakni memberikan keunggulan yang nyata bagi para pelari. Sepatu waffle sole tersebut kemudian diluncurkan pada tahun 1972 di Chicago dan menarik perhatian para retailer.



Dan nggak disangka-sangka, cetakan karet tersebut lah yang menginspirasi sepatu pertama Nike, Waffle Trainer, yang memulai debutnya pada tahun 1974. Empat dekade kemudian, Nike pun menjelma menjadi global sneaker powerhouse dengan penjualan tahunan mencapai 28 milyar USD. Dan hingga saat ini raksasa sneakers tersebut pun masih memproduksi si Waffle Trainer ini. Gokil!


Nama Nike terinspirasi dari sebuah mitologi Yunani. Nike berarti Winged Goddess of Victory atau Dewi Kemenangan yang bersayap. Logo Nike sendiri konon berasal dari “sayap” milik sang Dewi dan bernama “swoosh”. Logo tersebut melambangkan kecepatan, gerakan, kekuatan, dan motivasi.

 Keren sih! Dan nggak nyangka juga kalau Nike berawal dari cetakan mesin waffle milik sang istri dari co-foundernya. Kalau Agan Sista sendiri, kira-kira sepatu nike seri mana sih yang kalian sukai? Apakah yang solenya dari waffle juga atau bukan?



tahubulatgury12zeeblurboingboing99
boingboing99 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
7.3K
52
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.