n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Amien Rais: Setelah Pertemuan Prabowo-Jokowi Tinggal 'Cebong Bersayap'


Amien Rais: Setelah Pertemuan Prabowo-Jokowi Tinggal 'Cebong Bersayap'


Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bertemu dengan Prabowo Subianto. Amien Rais menjelaskan isi pertemuannya dengan eks capres di Pilpres 2019 itu.

"Saya tadi ada pertemuan dengan Pak Prabowo, bukan di 04 atau 06, bukan di sini, tadi di tempat lain. Berlangsung sekitar 25 menit," kata Amien Rais di kediamannya, Kompleks Taman Gandaria Blok C Nomor 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Amien menyebut ada beberapa hal yang dibahas bersama Prabowo. Dalam pertemuan itu, Amien menyatakan Prabowo menjelaskan tentang tujuannya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (13/7) lalu.

"Isinya adalah, pertama, bahwa pertemuan dengan Pak Jokowi 13 Juli kemarin itu sama sekali tidak berdiskusi, bermusyawarah, tukar pikiran, mengenai power sharing, mengenai pembagian kursi, mengenai hal-hal yang mungkin kita sangka telah terjadi," ucap Amien.

Amien Rais menyebut pertemuan Prabowo dengan Jokowi lebih dalam rangka mempersatukan bangsa ini kembali. Dia mengatakan tak ada lagi cebong atau kampret, yang ada hanyalah cebong bersayap.

"Jadi ini firmed tidak membicarakan mengenai siapa, mendapat apa, kapan, dan sebagainya. Jadi hanya betul-betul pertemuan dua tokoh yang intinya supaya tidak ada lagi cebong dan kampret sehingga yang ada tinggal cebong bersayap, artinya sudah akur," sebut dia.
sumber

☆☆☆☆☆☆☆

Ya salah Mbah.
Kalau jadi cebong bersayap artinya cebong bermutasi semakin kuat. Lantas kampret jadi apa dong?

Seharusnya Mbah beri pengertian ke kampret-kampret halu yang masih serang sana-sini, bahkan sekarang membabi buta menyerang Prabowo. Mereka menjadi semakin liar karena mata pencahariannya terganggu, sumber makanannya terusik.

Ngomong-ngomong sekarang jadi lunak Mbah. Kenapa? Tapi meskipun sekarang Mbah mulai melunak, lebih memakai logika daripada perasaan, tetap lho Mbah, Mbah sebenarnya bukan Bapak Reformasi. Tak ada Bapak Reformasi. Jadi untuk kedepan jangan lagi merasa bahwa arah Reformasi ini seolah Mbah yang atur. Semuanya harus menurut kemauan Mbah. Gak bisa itu.

Soal oposisi, setuju. Sebaiknya Gerindra, PAN, dan PKS tetap jadi oposan, meskipun sebenarnya dalam alam demokrasi kita tidak mengenal namanya oposisi. Tapi pegang omongan ya Mbah. Jangan nanti tiba-tiba ada kader PAN jadi Menteri. Cuma bikin kisruh aja Mbah.

Kurang baik apa Mbah kami yang dianggap cebong. Bahkan sekarang Prabowo diserang kaum kampret yang marah, kami ikut membela Prabowo.

Duduk manis aja Mbah menikmati sisa umur. Sementara biarkan yang muda-muda yang bekerja. Utun rembug aja demi kemaslahatan bangsa ini. Ngobrol dengan Pak Habibie, Buya Syafi'i Ma'arif, dan lain-lain. Urusan arah Reformasi, mereka para aktivis yang dulu turun kejalan, sekarang sudah banyak yang punya kedudukan. Biarkan mereka bekerja. Tegur jika mereka salah, asal bukan segalanya salah dimata Mbah.

Urusan kampret gurun biar urusan kami. Kami yang akan menghadapi. Masalah kecil itu. Mereka kehilangan sarang tempat berkumpul, jadi mereka sekarang tercerai berai. Biar kami memilah, mana kampret yang insyaf, mana kampret yang syaraf (gila). Nanti yang masih gila biar diruqyah. Hehehe...



handa 23
sart86
manutdloyalist
manutdloyalist dan 14 lainnya memberi reputasi
15
4.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.