Tentu GanSis sudah kenal apa itu aspal. Itu benda hitam yang sering digunakan untuk pengerasan permukaan jalan. Ia sebagai perekat dan perata batu-batu jalanan, agar mulus dan keras.

Kondisi aslinya sih aspal yang sudah diolah itu padat. Namun ia bisa mencair jika dipanaskan, atau terkena minyak, atau sudah dibuang sebagai sisa-sisa pengolahan.

Di Rusia, ada sebuah pabrik pengolahan aspal. Pabrik tersebut sebenarnya sudah setahun lalu ditutup. Namun sebuah kolam pembuangan limbahnya tetap terbuka. Kolam itu penuh digenangi cairan aspal yang hitam pekat.



Nah saat jalan-jalan di samping kolam tersebut, seorang pria warga Rusia berusia 33 tahun tiba-tiba tersandung dan terjatuh ke dalam kolam tersebut.

Tentu saja sekujur tubuhnya menghitam, karena cairan aspal yang melekat di kulitnya. Meski bersusah payah untuk bangkit, tetap saja pria itu gagal keluar dari sana.

Akhirnya ia hanya bisa berteriak meminta tolong, hingga didengar oleh orang-orang yang lewat dekat kolam itu.

Nyawanya bisa ditolong dari racun aspal yang disebut tar itu. Namun kulitnya mengeras seiring mengeringnya cairan aspal yang melekat di tubuhnya. Ia segera dibawa ke Rumah Sakit membersihkan tubuhnya.



Awalnya para medis pun terlihat syok dan bingung gimana caranya membersihkan aspal tersebut. Memang sih ada zat kimia yang bisa melunturkannya, namun dampaknya sangat berbahaya bagi kulit.

Barangkali itu adalah kasus pertama sepanjang karir mereka di dunia medis, sehingga sempat mikir, alat apa dan bagaimana yang harus digunakan untuk menolongnya.



Akhirnya mereka dapat ide dengan menggunakan pisau cukur kumis untuk mengelupas aspal tersebut.

Perlu kehati-hatian ekstra agar pasien tidak terluka, dan waktu berjam-jam sampai tubuh pemuda itu benar-benar bersih dari aspal itu.



Usaha mereka berhasil. Pasien dapat pulih tanpa cedera sedikit pun. Ternyata alat cukur kumis efektif untuk mengelupas aspal yang menempel di kulit.

Atas insiden tersebut, pemerintah setempat langsung merencanakan akan menutup dan merehabilitasi kolam aspal tersebut.

Namun belum diketahui apakah ada gugatan dari pihak korban kepada pemilik pabrik atas musibah tersebut.
****
Kalau di Indonesia, khususnya Kalimantan, juga banyak kolam-kolam besar bekas tambang batu bara.

Kolam-kolam itu terbuka lebar tanpa rehabilitasi. Bahkan sebagiannya dijadikan sebagai objek wisata.

Dan sampai kini, tidak kurang dari 35 jiwa jadi korban dari adanya kolam-kolam tersebut.



Karena itu, harusnya pemerintah dan pihak perusahaan memikirkan dampak lingkungan dari setiap usahanya, untuk keselamatan dan kemaslahatan warga sekitarnya khususnya.(*) Ref