Telkomsel: Tidak Bisa Ganti Kartu SIM Rusak yg Masih Aktif

Beranda

...

Surat Pembaca
Telkomsel: Tidak Bisa Ganti Kartu SIM Rusak yg Masih Aktif

verci

16-07-2019 16:00

Telkomsel: Tidak Bisa Ganti Kartu SIM Rusak yg Masih Aktif

Quote:

Kronologi:

Saya memilki nomor handphone Telkomsel dengan nomor 0812 3245 **** yg sudah saya gunakan selama setahun lebih. Sudah tiga bulan terakhir nomor saya tidak bisa terbaca di handphone, dan sudah saya coba di beberapa handphone berbeda untuk memastikan bahwa bukan handphonenya yang rusak.

Dikarenakan kesibukan, saya baru sempat mengunjungi Grapari Telkomsel di kota saya setalah satu bulan, CS meminta KTP asli saya untuk verifikasi apakah data Kartu SIM tersebut sama dengan di KTP saya. Setelah dipastikan sama, CS memberitahukan agar saya membawa buku Tabungan BCA saya, dikarenakan nomor handphone saya terhubung dengan M – Banking Bank tersebut.

Setelah dua bulan berlalu, tepatnya tanggal 16 Juli 2019 saya baru sempat kembali ke Grapari Telkomsel yg sama dan membawa serta buku Tabungan BCA saya seperti yg diminta oleh CS.

Namun CS menyampaikan bahwa nomor saya tidak dapat diganti dikarenakan tidak ada transaksi selama tiga bulan terakhir. CS memberitahukan bahwa dia tidak bisa menemukan data pada sistem Telkomsel. CS menjelaskan bahwa untuk pergantian kartu rusak atau hilang dibutuhkan minimal tiga data transaksi dari tiga bulan terkahir untuk dimasukan ke dalam sistem Telkomsel agar kartu dapat diganti dengan kartu yg baru. CS beralasan selama tiga bulan ini saya tidak ada transaksi sama sekali dan sistem Telkomsel hanya bisa melihat data transaksi maksimal di tiga bulan terakhir.

Saat saya meminta solusi lain, CS tidak bisa memberikan solusi dan meminta saya untuk pasrah merelakan nomor saya tersebut dibiarkan saja hingga masa aktif dan tenggangnya habis, sehinga nomor hangus. Saat saya meminta untuk bertemu dengan atasan CS untuk berdiskusi dan meminta solusi lain, CS bilang atasannya sedang ke luar kota.

Saya merasa Telkomsel terkesan sengaja untuk tidak menganti kartu sim saya yg rusak. Saya tidak terima dengan perlakuan Telkomsel yg lepas tangan terhadap saya sebagai customernya, dengan alasan:

1. Nomor handphone saya masih aktif sampai saat ini 16 Juli 2019, dan bahkan belum memasuki masa tenggang.

2. Saya mempunyai fisik Kartu SIM yg rusak.

3. Nomor handphone saya masih terdaftar saat saya mencoba untuk menelponnya.

4. Data saya saat mengaktifkan Kartu SIM sama persis dengan data yg ada di KTP saya.

5. Saya juga sudah melampirkan Buku Tabungan BCA dikarenkan nomor handphone saya terhubung dengan M- Banking Bank tersebut sesuai permintaan CS.

6. Saya juga mempunyai data atas tiga transaksi terkahir dari nomor handphone tersebut berupa SMS, Pengisian Pulsa, Pembelian Kuota dan Pengiriman Pulsa ke nomor Telkomsel lain tepatnya pada bulan Januari 2019.

7. Memang selama tiga bulan terakhir tidak ada transaksi, itu dikarenakan kartu sim saya memang sedang rusak dan saya belum sempat untuk ke Grapari dikarenakan kesibukan.

8. Saya memang tidak aktif mengunakan nomor handphone tersebut untuk telpon, namun saya selalu isi pulsa dan membeli kuota internet.

9. Seharusnya Pihak Telkomsel tidak merugikan customernya dengan alasan kekurangan sistem mereka yg hanya bisa melihat transaksi di 3 bulan terkahir. Dengan tidak memberikan alternatif solusi dan hanya meminta customernya pasrah merelakan nomor handphonenya hangus.

Saya meminta solusi kepada pihak Telkomsel agar Kartu SIM saya yg masih aktif tersebut bisa diganti dengan fisik Kartu SIM yg baru.

Lokasi: Grapari Telkomsel. Villa Citra Blok RE I-III, Jl. Pangeran Antasari, Jagabaya III, Way Halim Bandar Lampung, Bandar Lampung City, Lampung 35132
Waktu Kejadian: Jam 16.00 tanggal 16 Juli 2019
Nama CS: Siti Sarah

Quote:

Berikut saya lampirkan bukti – bukti kronologi di atas:

Spoiler for KTP:

Spoiler for Buku Tabungan:

Spoiler for Kartu SIM:

Spoiler for Data Transaksi:

Spoiler for Grapari Bandar Lampung:

Quote:

UPDATE:

Saya menghubungi CS Telkomsel via Email
Hebatnya Telkomsel, karna disetiap cabang Grapari bisa berbeda beda dalam mengambil kebijakan terhadap customernya.

Spoiler for Percakapan Email: