TERNYATA kecanduan narkoba tidak hanya bahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain. Setidaknya ini cerita, Iswari, 31, warga Surabaya. Gara-gara suami pecandu narkoba, dia nyaris mati dicekik Endro, 35, saat melayani di ranjang. Ketimbang mati saat menjalankan “sunah rosul” ya sudah, lebih baik bercerai saja!


Narkoba yang bukan kepanjangan narik kotang babu, memang sangat mengancam generasi muda. Tapi meski sudah ada BNN, bandarnya ditangkepi bahkan dihukum mati, bisnis narkoba masih laris manis. Jangankan di tempat terbuka, yang di sel penjara saja masih ada yang bisnis narkoba. Padahal setiap hari ada anak muda mati gara-gara narkoba, tapi tidak kapok juga.


Ny. Iswari warga Surabaya, bukanlah pengidap narkoba, tapi dia terdampak oleh penggunaan pil setan tersebut. Soalnya, Endro sang suami setiap hendak menunaikan kewajiban suami astri, harus pakai doping pil narkoba dulu. Dengan narkoba tersebut katanya bisa jadi beringas di atas ranjang. Ibarat singa Afrika, Iswari mau ditelan bulat-bulat ketika dalam kondisi telanjang bulat.


Karena kewajiban, Iswari melayani saja. Tapi makin ke sini, kok jadi semakin aneh-aneh saja. Pernah tubuhnya diikat, bahkan dicekik sehingga hampir mati kehabisa napas. Iswari pernah mengingatkan Endro jangan pakai narkoba, tapi malah dihajar dengan dilanjutkan ke hubungan intim sebagai partai tambahan.


Iswari pun berfikir, bila terus-terusan begini, bisa mati awak di atas ranjang gara-gara dicekik suami. Maka sebelum peristiwa buruk itu terjadi, buru-buria menuntut supaya diceraikan saja. Awalnya Endro menolak, tapi karena didesak terus, akhirnya keduanya berangkat ke Pengadilan Agama Surabaya untuk mengurus perceraian. “Saya tak mau mati di atas ranjang gara-gara dicekik suami,” kata Iswari polos.


Ya, ketimbang nyawanya ikut lolos.



SUMBER