gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Ketika Membeli Hanya untuk Memenuhi Gengsi



Gengsi atau prestigemenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kehormatan dan pengaruh, harga diri, atau martabat. Gengsi dapat pula berarti sanak keluarga atau orang-orang yang masih berhubungan darah, namun gengsi yang kita bahas adalah dalam pengertian yang pertama. Gengsi tak dipungkiri masih menjadi salah satu faktor terkuat yang mendorong seseorang untuk membelanjakan uangnya untuk barang-barang tertentu, meski belum tentu ia memerlukannya. Ada beberapa jenis gengsi yang mendorong orang untuk berbelanja sekalipun ia tak memerlukannya.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Gengsi Merek


Gengsi ini membuat seseorang cenderung mempertimbangan merek dalam membeli produk. Dengan pemikiran bahwa produk dari merek tersebut memiliki kualitas di atas produk sejenis, merek tersebut lebih diminati meski harganya mungkin lebih mahal dan soal kualitas tidak jauh berbeda. Ini memang tidak berlaku untuk semua jenis produk, namun ada produk tertentu yang lebih dipilih karena produk itu diproduksi oleh produsen ternama. Tidak percaya?

Jeannie pergi ke toko ponsel dan memilih untuk membeli antara diberikan sebuah ponsel merek terkenal atau merek yang kurang terkenal. Keduanya memiliki kualitas dan performa yang tidak jauh berbeda. Namun dalam benaknya, merek terkenal ini memiliki kesan lebih bagus dibandingkan merek kurang terkenal. Di sinilah brand image dari merek terkenal tersebut bekerja. Walaupun merek lokal tidak kalah dari pilihan lainnya, Jeannie akhirnya menjatuhkan pilihan pada ponsel merek terkenal karena berasumsi bahwa ponsel merek terkenal tersebut jauh lebih bagus dari ponsel merek kurang terkenal, walaupun harus membayar lebih mahal.

Gengsi Status Sosial


Gengsi ini membuat seseorang membeli barang karena ingin meningkatkan status sosialnya, meskipun ia mungkin tidak membutuhkannya atau bahkan tidak cukup mapan secara finansial untuk memenuhinya.

Fred ingin meyakinkan Anna, gadis pujaannya, bahwa ia cukup mapan untuk menjadi suaminya. Ketika datang ke tempat tinggal Anna, ia membonceng sebuah mobil baru. Anna terkesan dan ayahnya pun merasa Fred memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk menafkahi anaknya. Restu turun, Fred dan Anna pun menikah.

Sampai 3 bulan kemudian...

"Ayah, kamu bisa punya mobil tapi kenapa kasih uang belanjanya selalu kurang!" kata Anna.
"Hehe, buat modal masa depan!" balas Fred, lalu seseorang mengetuk pintu depan. Anna membukakan pintu dan tampak dua orang laki-laki dengan jaket hitam yang mengatakan...
"Maaf, kami dari pihak dealer ingin menarik mobil Tuan Fred karena beliau belum membayar cicilan mobil selama 3 bulan terakhir."

Maka, mobil yang dibanggakan itu pun diambil kembali oleh pihak dealer manakala Anna menatap dengan sinis Fred yang tampak tersenyum kecut di belakang.


Gengsi ini pun memunculkan fenomena orang-orang yang mengambil kredit di luar kemampuan finansialnya hanya untuk terlihat keren dan sukses.

Gengsi Bahasa Asing


Gengsi ini membuat sesuatu tampak lebih berkelas jika diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris, daripada bahasa Indonesia dan membuatnya lebih menarik untuk dijual kepada konsumen. Tidak percaya? Mari kita buktikan.

Anna : Eh, lo udah cobain belum. Di seberang jalan, ada restoran baru buka. Menunya kekinian banget.
Julia : Apa aja?
Anna : Banyak, tapi menu andalannya itu fried rice with salted egg chicken. Harganya sih lumayan mahal, sekitar 54 ribu gitu. Tapi worthed lah.
Julia : Lain kali aja.
Anna : Ngomong-ngomong menu makan siang hari ini apa?
Julia : Gue udah masak nasi goreng dengan suwiran ayam dan telur asin.
Anna : Menu lo gitu-gitu aja! Update dong yang kekinian gitu.
Julia : ............


Seperti yang kita lihat pada contoh di atas, penggunaan bahasa Inggris membuat Anna memiliki persepsi yang berbeda antara fried rice with salted egg chicken dengan nasi goreng buatan Julia. Inilah contoh gengsi bahasa asing. Ia menganggap fried rice with salted egg chicken sebagai sesuatu yang kekinian dan nasi goreng suwiran ayam dan telur asin sebagai sesuatu yang kuno.


Demikian thread dari saya kali ini. Membeli sesuatu hanya untuk memenuhi gengsi tak akan pernah membuat kita merasa terpuaskan ataupun membuat kita menjadi orang yang mapan. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II



Diubah oleh gilbertagung 12-07-2019 01:52
ulfsaarr
davecchio
tivanikim
tivanikim dan 23 lainnya memberi reputasi
24
12.2K
150
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.