• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kisah nyata para anak manusia yang justru “besarkan” oleh hewan

andretarinaAvatar border
TS
andretarina
Kisah nyata para anak manusia yang justru “besarkan” oleh hewan


Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh emoticon-Ngakak (S)

Welcome di Thread sederhana ane gan emoticon-Malu (S)



Yuhuuuu, piye kabare kaskuser semuanya?? semoga sehat selalu yak, ane mampir lagi nih untuk sekedar sharing lagi emoticon-Malu (S)

bisa dibaca sambil nyeduh secangkir vodka, atau kopi, pilih sendiri emoticon-Ngakak (S)

Nahm Percaya atau tidak ni gan, sejarah sendiri mencatat tidak sedikit “Anak-anak manusia” yang dengan begitu kejamnya ditinggalkan begitu saja untuk terlantar, mulai dari jalan-jalan dikota besar, di taman kota, bahkan yang lebih parah ditinggalkan begitu saja di tengah hutan yang penuh dengan hewan liar dan predator mengerikan. Namun satu hal yang unik atau malah menyedihkan, tidak sedikit pula dari anak-anak terlantar ini yang mampu bertahan dengan mengandalkan apapun yang mereka miliki, bahkan yang menakjubkannya mereka mampu mengikuti dan beradaptasi dengan sekawanan hewan liar, yang seakan-akan mengizinkan anak-anak terlantar ini untuk menjadi “Anggota” keluarga mereka.

Nah ane udah ngerangkum beberapa kisah nyata mereka yang mampu bertahan dalam keadaan yang “hampir mustahil” tersebut. Have a good read ya gan emoticon-Malu (S)

1. Marina Chapman memiliki kehidupan yang baik bersama para monyet

 

 
Pada tahun 1958, Marina Chapman mengakui bahwa dirinya diculik dari kediamannya di salah satu desa di Kolombia, hanya untuk kemudian ditinggalkan ditengah hutan tanpa alasan yang jelas. Selama berjam-jam Chapman hanya mampu berjalan tanpa arah, hingga akhirnya terduduk dengan harapan hampa. Tidak lama kemudian sekelompok monyet Capuchin melewati dirinya. Merasa bahwa itu adalah harapannya untuk tetap hidup, Chapman pun memaksakan dirinya untuk mengikuti kelompok monyet tadi, yang anehnya malah menerima dengan baik keberadaan dirinya. Berhari-hari Chapman bertahan hidup dengan cara mengais-ngais makanan yang ada layaknya para monyet Capuchin tadi, bahkan Chapman menceritakan moment ketika salah satu anggota monyet tertua mendatangi dan menolong dirinya, ketika Chapman mengalami masalah percernaan makanan. Setelah kehilangan kontak dengan manusia dalam waktu yang lama, Chapman pun akhirnya bertemu dengan seseorang yang dengan kejamnya malah menjual dirinya kerumah bordil. Perlu waktu beberapa tahun bagi Chapman untuk mampu keluar dari lingkaran setan yang memerangkap dirinya, hingga kemudian Chapman bekerja sebagai seorang pelayan dari satu rumah ke rumah lainnya. Sekarang Chapman telah memiliki kehidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri, sembari meninggalkan horror yang dialaminya di masa lalu. Namun Chapman mengakui bahwa hingga hari ini dirnya sangat berhutang nyawa terhadap para monyet Capuchin yang dahulu telah menolongnya. 


Baik sangat ya monyet2 nya, ane juga punya temen kaya monyet, tapi jahad emoticon-Berduka (S)

2. Oxana Malaya masih merasa lebih nyaman dengan para hewan, bahkan setelah Rehabilitasi
 

 

Tahun 1986, seorang bocah berumur 3 tahun yang malang bernama Oxana di tinggalkan begitu saja oleh sepasang orang tua mabuk ditengah tumpukan salju yang menggigit. Insting bertahan hidupnya memaksa untuk bergerak dan merangkak hingga menemukan gubuk terdekat. Tidak lama kemudian sekelompok anjing liar mendekatinya, dan tidur mengelilingi dirinya. Ajaibnya kelompok anjing liar tadi terus merawat dan membesarkan Oxana hingga lima tahun lamanya. Akhirnya ada seseorang yang melihat keadaan Oxana dan melaporkannya ke pihak yang berwajib. Dihidupnya yang sekarang Oxana bekerja sebagai seorang pemerah susu sapi di Peternakan yang juga merupakan fasilitas kejiwaan setempat, dan mulai berkomunikasi dengan baik terhadap manusia disekelilingnya. Pun telah melewati rehabilitasi dan juga berkomunikasi dengan orang-orang disekelilingnya, Oxana mengakui bahwa dirinya tetap lebih nyaman berada di sekitar para hewan emoticon-Malu (S)

3. Seorang gadis kecil di India di besarkan oleh sekelompok monyet



Pertengahan 2017, pihak otoritas India menemukan seorang anak perempuan yang berada ditengah-tengah sekelompok monyet liar. Anehnya anak ini tidak mampu berbicara dan malah bersikap sebagaimana para monyet liar. Anak ini ditemukan oleh seorang pengawas di hutan lindung Kataniaghat, India. Namun ketika didekati, gadis kecil tadi malah ketakutan, dan tidak mampu berbicara layaknya manusia normal, dan anehnya malah terlihat “nyaman” berada di tengah-tengah sekelompok monyet liar. Pihak otoritas sendiri sama sekali tidak mengetahui siapa gadis kecil ini, darimana asalnya, atau sudah berapa lama dia bersama kelompok monyet liar yang mengasuhnya. Dih beneran kaya Mowgli yak emoticon-Bingung (S)

4. Ivan Mishukov, tiga kali melarikan diri untuk bisa bersama kawanan anjing liarnya.



Pertengahan 1990 merupakan tahun-tahun paling kelam yang dimiliki oleh Rusia. Berbagai hal menjadi penyebabnya, mulai dari absent nya pemegang kekuasaan, turbulensi politik, hingga keadaan ekonomi yang berada pada taraf yang kritis. Hal ini secara langsung mempengaruhi semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali seorang bocah 4 tahun bernama  Ivan Mishukov. Memiliki seorang ayah yang pemabuk, Ivan lebih memilih kabur dan terlunta-lunta di jalan. Bertahan hidup dengan meminta-minta makanan, Ivan yang pada dasarnya penyayang binatang, rela membagi-bagikan apa yang didapatkannya dengan kawanan anjing liar ditemuinya. Sebagai balasannya, para anjing liar ini menjaga Ivan daripada suhu menggigil Moskow yang terkadang menyentuh dibawah derajat nol. Dua tahun Ivan hidup bersama kawanan anjing liarnya, pihak otoritas mulai berusaha untuk membawa kembali Ivan, namun selalu gagal karena kawanan anjing liar itu siap menyerang siapa saja yang hendak mengambil Ivan. Hingga kemudian pihak otoritas menggunakan sekarung daging untuk menjauhkan Ivan dan kawanan anjing liarnya. Ivan menghabiskan 4 tahun masa hidupnya di fasilitas rehabilitasi dan mulai mampu untuk kembali beradaptasi dengan sesamanya emoticon-Malu (S)

5. Seorang bocah Rusia yang dibesarkan bersama burung-burung liar



Seorang bocah tujuh tahun yang tidak diketahui identitasnya dapat dikatakan memiliki kehidupan yang aneh namun juga sedih. Alih-alih ditinggalkan oleh ibunya, bocah ini dibesarkan bersamaan dengan sekawanan burung liar selama tujuh tahun kehidupannya. Sang ibu diketahui memiliki ketertarikan yang aneh terhadap burung, yang mana terdapat lusinan burung baik domestic hingga burung-burung liar yang peliharanya. Seiring waktu anaknya tumbuh, si Ibu menolak untuk berbicara sepatah kata pun dengan anaknya, malahan membersarkan sang anak layaknya para burung. Tidak pernah keluar dari apartemennya dan hanya berteman dengan sekawanan burung, sang anak tidak dapat menunjukkan respon normal layaknya manusia, bahkan terlihat hanya memahami “bahasa burung” ketika pihak otoritas setempat menemukan dan menyelamatkannya emoticon-Berduka (S)

Ini emaknya apaan dah tega bener emoticon-Mad (S)

6. Seorang balita 1 tahun yang dirawat sekawanan kucing liar.



Percaya atau tidak dari semua cerita-cerita tragedi diatas akan selalu terdat satu cerita cukup manis yang walaupun sulit dipercaya namun benar-benar terjadi. Pada 2008, di Argentina terdapat sebuah kejadian yang cukup unik, dimana pihak otoritas terdekat, menemukan seorang balita berumur 1 tahun didasar selokan yang ternyata dirawat oleh delapan ekor kucing liar. Berdasarkan keterangan ayah daripada sang anak yang ternyata seorang tuna wisma, sang anak hilang ketika ayahnya hendak pergi menjual kardus. Menghilang di tengah suhu yang dapat dikatakan membunuh. Sang ayah sangat pesimis dengan kesempatan bertahan hidup anaknya. Namun ajaibnya, sekelompok kucing liar menemukan anak tersebut dan dengan telaten malah merawatnya. Selama beberapa hari, sekawanan kucing liar ini membawakan makanan untuk sang anak, tidur mengelilingi anak tersebut ditengah malam yang menggigil dan juga menjaganya dari ancaman bahaya yang ada. Bahkan ketika pihak otoritas menemukan sang anak dan bermaksud menolongnya, para kucing liar tadi terlihat tidak senang dan enggan menyerahkan si anak emoticon-Ngakak (S)


Baik bener yak para kucingnya, gak kaya koceng sebelah emoticon-Hammer (S)

~

Yak, sekian dulu post ane, makasih buat yang udah mau mampir dan nyempatin buat baca, jangan lupa rate, dan kalau bole cendolnya juga ya emoticon-Ngakak (S)

Sumber : disini, dan disana
Sumber gambar : Google pict
irmanator
fachri15
parabola.cs
parabola.cs dan 13 lainnya memberi reputasi
14
8.7K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.