Kehadiran pantyliner merupakan salah satu hal yang sangat membantu para wanita, Sis. Pasti sista juga merasa terbantu kan dengan hadirnya pantyliner? Jadi Sista gausah repot-repot lagi deh mengganti celana dalam saat sudah terasa lembab, Sista hanya tinggal mengganti pantyliner saja. Mudah dan simpel banget deh Sis.

Tapi, semua hal, termasuk hal-hal yang membantu pasti ada resikonya Sis, salah satunya adalah pantyliner itu sendiri. Walaupun para wanita terasa sangat terbantu dengan hadirnya pantyliner, tapi ternyata di balik kemudahan pantyliner ada risiko yang bisa didapat loh bila Sista menggunakannya tidak bijak. Jadi tidak menutup kemungkinan kalau Sista malah mendapatkan masalah lain pada daerah kewanitaanmi. Nah, daripada Sista mengalami iritasi pada daerah kewanitaanmu, lebih baik perhatikan lima hal berikut dalam penggunaan pantyliner ya.



Pilih Pantyliner yang Tepat



Hal pertama yang paling dasar yang harus Sista-sista lakukan saat menggunakan pantyliner adalah memilih pantyliner yang tepat. Untuk menjaga daerah kewanitaanmu tetap lembab, Sista bisa memilih pantyliner yang berpori Sis. Selain itu ada baiknya jika Sista memilih pantyliner yang tidak mengandung parfum Sis, karena dikhawatirkan kalau kandungan parfum yang ada pada pantyliner mengandung zat-zat yang membahayakan area kewanitaanmu, takutnya malah memicu alergi dan iritasi pada kulitmu.


Perhatikan Waktu Penggunaan



Sista harus ingat ya, bukan berarti dengan menggunakan pantyliner Sista bisa bebas menggunakannya sepanjang waktu tanpa menggantinya ya. Memang penggunaan pantyliner bisa memudahkanmu agar tidak usah mengganti celana dalam, tapi penggunaan pantyliner juga ada batasan waktunya loh. Sista bisa menggantinya setiap 3-4 jam sekali, tapi kalau cairan vagina mu sedang banyak maka Sista harus lebih sering menggantinya Sis. Walapun cairan vagina bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan keseimbangan pH tetapi jika terlalu banyak keluar akan memicu tumbuhnya bakteri, Sis. Selain itu gesekan pantylener dengan kulit selama seharian dapat memicu iritasi.


Bijak Dalam Penggunaan



Ingat ya Sis, pantyliner hadir untuk mengatasi cairan vagina seperti keputihan atau sisa menstruasi karena bentuknya yang tipis dan pendek, pokoknya pas dan nyaman banget deh digunakan sehari-hari. Tapi Sista jangan pernah sekali-kali menggunakan pantyliner saat darah menstruasi Sista sedang deras-derasnya. Bukannya merasa nyaman, kamu malah akan menjadi risih Sis, karena daya serap pantyliner yang sangat rendah. Bisa-bisa malah bocor Sis.


Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun



Oh iya Sis, walaupun kamu menggunakan pantyliner, kamu juga tetap harus memerhatikan celana dalam yang kamu gunakan ya. Sista bisa menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun, karena hal ini sangat berpengaruh dengan kesehatan daerah kewanitaanmu. Hal ini dikarenakan bahan katun yang memiliki sifat mudah menyerap keringat, jadi sirkulasi udara akan tetap terjaga. Pokoknya jangan pernah deh menggunakan celana-celana yang ketat, karena celana ketat hanya akan memicu terjadinya iritasi.


Hentikan Penggunaan Apabila Terjadi Iritasi



Kalau misalnya penggunaan pantyliner malah membuat iritasi dan keputihanmu semakin banyak, lebih baik hentikan memakai pantyliner ya, Sis. Mungkin ada yang salah dengan caramu menggunakan pantyliner, jadi lebih baik konsultasikan saja paad dokter agar tidak muncul masalah-masalah lainnya. Pokoknya kalian harus pinter-pinter deh dalam menggunakan pantyliner, walaupun memudahkan kalau penggunaannya tidak benar hanya akan menimbulkan masalah lain pada daerah kewanitaanmu.