rainessa
TS
rainessa
Janji Manis [100% Real Story]
Ini based on real story gw. Dari 2017 sampai saat ini. Kisah yang menceritakan berondong vs tante2. Dgn rasa cinta yang tulus dan murni. Perjuangan gw agar kisah cinta gw diterima masyarakat dan masalah yang harus gw hadapin selama menjalani hubungan asmara

Warning:
17+ content
Adult material


BAB I.I: Permulaan

Gw Aldo. Orang bilang wajah gw diatas rata-rata. Yah meskipun bentuk badan gw kurus. Masih banyak cewek-cewek yang luluh karena wajah gw dan sisi intelektual gw. Gw lulusan teknik dari Universitas Negeri di Purwokerto. Setelah lulus gw pernah mengayomi pekerjaan sebagai driver, kasir mini market, marketing di sebuah perusahaan kecil, sampai akhirnya bekerja di Bank ternama di Indonesia.

Jujur gw nyaman dengan pekerjaan gw sekarang, karena uang yang gw hasilkan tidaklah sedikit. Gw hampir mengalahkan 70% rata-rata gaji seorang manager di Kota Bandung. Karena kemampuan gw itu. Gw yang sempat vakum membina hubungan cinta dengan wanita karena sebelumnya pekerjaan gw gak jelas, akhirnya memberanikan diri lagi untuk memulai petualangan cinta gw.

Berawal dari gadis berusia 22 tahun. Gadis cantik dengan rambut sepinggang dan kulit lembut bak persolen. Gw gak mau cerita panjang soal dia. Dia bukan tokoh penting dalam hidup gw. Dia teman gw waktu dulu gw bekerja di perusahaan kecil sebagai marketing. Dia kagum sama gw dengan perubahan kehidupan gw yang sekarang glamor. Berhubungan badan 2x sama dia, dan 2 minggu kemudian gw putus.

Sebenarnya sejak awal gw bekerja di Bank. Ada satu wanita yang menarik perhatian gw. Jujur gw punya kecenderungan menyukai wanita yang lebih dewasa ketimbang gw. Flashback sedikit gw pernah pacaran dengan guru honorer bahasa inggris gw ketika gw SMA. Selama 3 tahun! Rekor pacaran terlama gw, sampai gw ditinggal nikah, orang tuanya sudah mendesak cewek gw nikah waktu itu, apalagi perbedaan usia gw sampai 7 tahun.

Balik lagi ke situasi sekarang wanita itu adalah wanita yang sudah bersuami. Umurnya 11 tahun diatas gw. Punya satu anak laki-laki yang sebentar lagi masuk SD. Gw bersahabat dengan dia sejak Juli 2017 yang notabane awal gw masuk kantor. Dia orang yang care dengan gw dan orang-orang disekelilingnya. Dia sayang banget dengan putra semata wayangnya. Terbukti dengan storygram yang kerap kali dia share lewat instagramnya bersama anaknya.

Dia adalah wanita yang dulu senang sekali terjun dalam kehidupan malam. Kontras sekali dengan gw yang merokok aja gw pikir-pikir setengah mampus. Wanita ini, namanya Nisa. Tubuhnya seksi, berat badan 55 kilo, tinggi 165, dan ukuran dada besar membusung yang dibungkus kemejanya hingga menonjol.

Awal kedekatan gw dan Nisa itu dimulai dari rasa penasaran gw. Gw tahu nih cewek bisa beri kasih sayang luar biasa lewat naluri keibuannya. Dia selalu memberi gw tumpangan di mobil Mobilio hitamnya ketika istirahat makan siang atau saat berangkat kerja dan sepulangnya. Pun Nisa gak pernah pelit untuk mengeluarkan uangnya selama jalan sama gw.

Karena kasih sayangnya yang luar biasa dia curahkan. Gw jadi tertantang. Gw yang berusia 22 tahun, tertatang untuk merebut Nisa dari suaminya. Dia harus jadi milik gw. Nisa dengan segala kelebihan dan kekurangannya cocok buat gw

Gw paham benar. Jadi cowok, ga mesti punya badan ideal, money power yang kuat sekelas CEO, atau muka seganteng Bradley Chopper untuk menaklukkan hati cewek. Cukup beri dia kebaikkan secara konsisten dan perhatian. Seperti saat itu..

Februari 2018

"Sebel gue lama-lama sama laki gue." Ungkap Nisa disela-sela kegiatannya menyetir.

"Kenapa? Jangan banyak ngeluh, nikah kan bukan hanya soal menyatukan kesamaan visi dan misi tapi juga menyatukan dua permasalahan, rumit memang." Gw balas enteng.

"Iya tapi dia ga produktif banget. Gue minta duit buat bayar sekolahan Abraham aja dia banyak ngomel."

Hmm interesting, dalam hati gw lega. Dia mulai membuka aibnya setelah beberapa lama gw bersahabat dengan wanita yang diem-diem gw sukai. Sudah lama kami bersahabat. Tidak pernah sedikitpun dia mengungkapkan masalah personalnya. Biasanya hanya sebatas tentang pekerjaan saja.

"Ngomel gimana emang?" Tanya gw menggali informasi lebih.

"Bilang 'iya lihat nanti ya, gak tahu uangnya darimana" Ujarnya sembari menirukan intonasi nada suaminya saat itu.

Gw tertawa kecil, "memangnya suami lo kerja apaan sih?"

Sejenak dia terdiam, memandang mata gw sekilas, jarang sekali kami membicarakan sesuatu yang personal, tidak sempat gw dan dirinya membahas background kami secara mendetail, setelah mungkin dia mempertimbangkan gw pantas untuk mendengarnya, Nisa lalu melanjutkan, "driver g*abcar."

"Ouww. Ga nyoba cari kerja yang fixed income?"

"Males dia. Lulusan SMA juga."

"Hehh? Kok kalian bisa pacaran?"

"Gue kan suka clubbing dulu, ketemu dia, dia keren orangnya waktu itu. Seneng mabok, ketawa-ketawa bareng, nyaman aja sih."

"Loh yang gw tahu lo ga kaya gitu sekarang. Ohh jadi lo suka begituan ya tadinya? Nakal bener." Tudingku dengan mencetakkan seringaian di bibir. Direspon oleh cubitan pedih pada lengan gw hingga gw meringis.

"ishh. Ya kan sekarang gue punya anak, punya tanggung jawab sebagai seorang Ibu, malu lah gue kalau harus begitu-begituan lagi."

"Iya deh ngerti-ngerti. Ampun." Kataku mengiba diselingi tawa renyah.

"Itulah kenapa gue suka berada disekitar lo. Lo bawa aura positif buat gue. Gue suka pola pikir lo menyikapi diri lo. Lo semangat kerjanya. Gak liar kalau punya duit. Karir lo bisa terbang jauh." Tandasnya tiba-tiba.

"Ah biasa aja. Hebatan lo bisa ngurus anak, biayaiin keluarga, dan giat kerja diwaktu yang bersamaan. Kagum gw."

Kami berhenti di persimpangan jalan kala itu. Lampu merah menandakan mobil kami harus menghentikkan lajunya. Nisa terdiam. Kembali mata kami saling bertukar pandang. Senyum tersipu tersungging di bibir marunnya.

"Bisa aja lo." Katanya.

Dia mengenakan setelan kemeja hitam dan celana kain berwarna senada. Rambutnya tergerai menyentuh bahunya yang terekspos. Ia tampil sangat elegan saat ini. Ditambah lips glossnya yang menambah nilai sensual.

Gw gak bisa menahan diri lebih lama lagi, gw udah terlalu lama memendam nafsu cinta dan birahi, "Lo tahu Maya yang gw ceritain kemarin?"

"Iya kenapa?" tanya dia dengan atensi yang masih terpusat ke jalan.

"Lo tahu kan gw ga bener-bener suka sama dia."

"Ahhh lo suka jaga image gitu. Galau mah galau aja." Tepisnya diiringi tawa mengejek.

"Iya lo masih inget kan omongan gw waktu bulan Oktober kemarin? Kalau wanita yang gw suka itu wanita yang dewasa pemikirannya kaya lo? Gimana kalau sebenarnya gw benar benar suka sama lo?" Tegasku serius.



Nisa tidak menggubrisnya. Keheningan tercipta diantara kami selama beberapa jenak. Tentu ia shock. Tangannya yang mengenggam kemudi sedikit tegang. Sebuah kalimat lama yang membuat kami memutar ulang rekaman memori itu. Ketika kita berdua dan tim kami berkaraoke. Pertama kalinya gw mengenal alkohol hingga mabuk berat. Ia yang saat itu sudah menjaga dirinya dari alkohol mengantarku pulang.

Ia wanita yang kukecup penuh perasaan dengan manis dibibir waktu itu di mobilnya, gw pernah mengungkapkannya. Saat itu. Dia sepakat untuk tidak terlalu menghiraukannya karena kondisi gw yang memprihatinkan.

Tapi kini gw dalam kesadaran penuh.

"Jangan membahasnya. Jangan lo hancurin hubungan persahabatan kita." Ujarnya mewanti-wanti.

Gw memilih diam tidak melanjutkannya. Dia tahu, dia selalu tahu. Dia hanya menyangkalnya 'kan?

Gw Aldo, dia Nisa. Usia kami terpaut 11 tahun. Tapi cinta yang gw berikan ke dia tulus. Rasa sayang yang gw limpahkan itu murni.
Diubah oleh rainessa 16-05-2019 16:03
wanitatangguh93Khadafi05dibalikbatu3193
dibalikbatu3193 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
14.5K
101
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.