Pernahkah GanSis, waktu sekolah dulu, makan 3 kue di kantin, tapi bayarnya hanya satu?

Kalau ambil 3 tapi bayar 5, Ane yakin GanSis semua tidak pernah melakukannya.

Oke, begitulah kelakukan sebagian pembeli, dengan berbagai alasan melakukan kecurangan ketika berbelanja.

Akibatnya tentu saja merugikan si penjual, apalagi jika ia hanya seorang pedagang kecil, seperti penjual gorengan.

Nah, mungkin karena merasa sering dicurangi oleh pembeli, namun tak punya bukti untuk menuduh konsumen, maka seorang pedagang gorengan di Filipina melakukan langkah antisipasi.

Tak tanggung-tanggung, pedagang gorengan yang tidak disebutkan identitasnya itu, memasang dua buah kamera pangintai (CCTV) di gerobak jualannya.

Satu mata kamera menghadap ke arah wajan penggorengan, dan satu lagi menghadap ke tempat hasil gorengan yang dijualnya.

Gerobak yang digunakannya sangat mirip dengan gerobak yang biasa dipakai pedagang di Indonesia. Ada kompor gas dan wajan sebagai sarana menggoreng makanan yang dijual.



Ada pula perlengkapan lainnya, seperti tempat meniriskan minyak dari makanan, tempat sambal/saos, dan sebagainya.

Bedanya hanya pada CCTV itu. Dan setelah ditelisik lebih jauh, ternyata penyebab pedagang itu memasang CCTV adalah karena ia mengakui sering dicurangi oleh pembeli.

Misalnya ya makan 5 bayar 3, jadi tekor 2 penjualnya. Dan bleh jadi dengan tekor 2 biji saja, si pedagang tidak mendapat untung lagi dari 3 kue yang terjual, bahkan bisa rugi.

Katanya nih, ia sudah sering mengalami hal itu, sehingga ia berinisiatif untuk memasang CCTV di gerobaknya tersebut.
***
Sebuah cara cerdas yang dilakukan pedagang, namun juga menimbulkan banyak tanda tanya, seperti:

1. Di mana letak monitornya? Dalam gambar yang beredar, tidak terlihat ada monitor di gerobak tersebut. Kecuali sang penjual menggunakan wireless monitor, seperti melalui jaringan yang bisa diakses melalui Smartphone.

Tapi, si pedagang juga tidak terlihat memegang atau memasang HP sebagai layar monitor.

Emang sih, CCTV bisa jalan tanpa layar monitor, sebab data rekaman langsung tersimpan di HDD yang ada di CPU. Jika ini yang dilakukan pedagang itu, terus kapan ia bisa memonitor pembeli yang curang? Setelah pulang ke rumah, lalu buka rekaman CCTV? Ah, mission impossible itu namanya.

2. Di mana letak CPU-nya? Seperti halnya PC, CCTV juga memerlukan CPU yang mengolah gambar hasil tangkapan kamera, kemudian menyimpannya dalam HDD yang terpasang di dalamnya.

Dalam gambar yang beredar, tidak terlihat adanya CPU, yang mungkin disembunyikan di bagian atas (atap) gerobaknya.

3. Dari mana sumber daya CCTV-nya? CCTV dan perangkatnya, memerlukan catu daya listrik untuk mengaktifkannya. Kalau hanya menggunakan baterai, seperti UPS, hanya dalam hitungan menit, dayanya sudah habis terkuras. Sedangkan dalam gambar gerobak tersebut, tidak terlihat adanya aliran listrik ke sana.
***
Nah, atas dasar pertanyaan di atas, sepertinya ada kemungkinan, CCTV yang terpasang itu hanyalah fake camera, alias kamera palsu, hanya tipuan untuk menggertak pembeli yang ‘nakal’, agar tidak lagi makan 5 bayar 6, eh maksudnya 6 bayar 4.

Lalu, bagaimana menurut pandangan GanSis? Asli atau fake nih kamera?(*) Ref