n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Bandingkan Bahasa Inggris Jokowi dan Anies Baswedan, Mustofa Nahra Di-bully


Bandingkan Bahasa Inggris Jokowi dan Anies Baswedan, Mustofa Nahra Di-bully

Mustofa Nahrawardaya membandingkan kemampuan bahasa inggris peserta KTT G20 dengan Anies Baswedan

Suara.com - Mantan Koordinator Relawan IT BPN Prabowo-Sandi Mustofa Nahrawardaya membandingkan kemampuan Bahasa Inggris Presiden Jokowi yang mewakili Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Hal tersebut disampaikan oleh Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter miliknya @tofagarislurus. Cuitan Mustofa tersebut langsung dirisak oleh warganet.

Awalnya, Mustofa mengunggah sebuah video berdurasi 2 menit 20 detik. Dalam video tersebut menampilkan Anies Baswedan sedang menjelaskan masalah perkotaan dengan menggunakan Bahasa Inggris.

"Coba kalau seluruh peserta G20 Bahasa Inggrisnya kayak Pak Anies," kata Mustofa Nahrawardaya seperti dikutip Suara.com, Selasa (2/7/2019).


Mereka iri, Mr.President!

Cuitan tersebut langsung menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang menilai kemampuan Bahasa Inggris Anies Baswedan pun tidak jauh lebih baik dari Jokowi.

"Kecakapan dalam berbahasa belum tentu cakap dalam bekerja. Gak benar banyak omong minim prestasi!" kata warganet @lady_zeebo.

"FYI, grammar dan pronunciation-nya biasa aja. Lo kalau mau Bahasa Inggris yang keren cek Gita Wirjawan. Kayak gini diadu sama anak Jaksel nggak ada apa-apanya," ujar @fajrinamaya.

"Haha at least ada 6 penggunaan gramar yang salah atau gak pas. Biasa banget sih apalagi kalau dibandingin sama Gita Wirjawan atau Thomas Lembong," ungkap @ariefasyad.

"Harusnya Pak Anies jadi penerjemah aja ya? Kan Bahasa Inggrisnya bagus, banyak bicara tidak bekerja apa-apa. Atau cocok jadi mentor bimbel pasti bagus," tutur @frid74343799.


Iri itu tanda tak mampu, Mr.President

Sebelumnya, dalam lawatan Jokowi di KTT G20 banyak warganet yang mencibir kemampuan Bahasa Inggris Jokowi yang lemah. Banyak warganet yang mencemooh ketidakmampuan Jokowi sebagai kepala negara dalam berbahasa asing.
sumber

=========

Si gembul berulah lagi. Nyaleg gagal, pindah partai, nyaleg lagi, gagal lagi. Ini seperti lagunya Mbah Surip :

Nyaleg lagi, gagal lagi...
Nyaleg lagi, gagal lagi...
Nyaleeeeeeeeeg...... Gaaagal lagi!

Gagal nyaleg, pindah partai...
Habis pindah, nyaleg lagi...
Nyaleeeeeeeeeg...... Gagal lagi!

Sudah..sudah, berhenti nyanyinya. Sekarang kita serius.

Sukarno, siapa yang masih meragukan kemampuan penguasaan bahasa asingnya? Puluhan bahasa ia kuasai. Lantas apakah Sukarno dianggap mampu memajukan bangsa dan negara ini? Apakah Sukarno dianggap ideal sebagai pemimpin bangsa dan negara ini? Ternyata tidak. Tetap saja ada yang menghujatnya. Artinya? Kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggris bukan jaminan pemimpin dihormati rakyat.

Suharto, siapa yang tak kenal dengan senyum dan tutur katanya? Pernah mendengar Suharto berbahasa Inggris dalam forum-forum resmi bilateral atau multilateral? Tidak pernah? Itu katanya karena Suharto mencintai bahasa Indonesia. Lantas kenapa tidak dihujat kemampuan bahasanya? Karena rakyat tak peduli dengan bahasa pemimpinnya saat itu. Yang penting perut kenyang, harga murah, situasi negara aman damai.

Habibie, siapa yang meragukan teknokrat satu ini dalam hal berbahasa asing? Inggris, Jerman. Berhasil memimpin bangsa dan negara ini? Justru tak terpilih lagi saat Pilpres.

GusDur, apakah punya kemampuan multi bahasa? Iya, jelas. Inggris, Arab. Lalu apakah GusDur jauh dari hinaan? Tetap dihina, tapi bukan dari kemampuan bahasanya. GusDur dianggap gagal memimpin bangsa ini.

Megawati? Cuma bahasa Indonesia dan Inggris pasif. Dianggap gagal memimpin bangsa dan negara ini, tapi tak pernah disorot soal kemampuan bahasa asingnya.

SBY, 10 periode. SBY mampu berbahasa Inggris, meskipun banyak yang menganggap bahasa Inggrisnya tidak sempurna. Apakah SBY lantas dianggap berhasil memimpin rakyat Indonesia karena kemampuan bahasa Inggrisnya? Tidak.

Sekarang Jokowi. Mungkin cuma bahasa Inggris yang dikuasainya selain bahasa Indonesia dan bahsa ibu. Tapi sama seperti SBY, Jokowi melewati periode pertama jabatan Presiden dan menyongsong periode kedua. Sementara Prabowo dan Sandiaga Uno yang kemampuan bahasa Inggrisnya hebat, nelangsa menderita kekalahan.

Di dunia ini, ada beberapa negara besar yang ekonominya menguasai dunia, teknologinya jadi andalan dunia, tetapi pemimpinnya sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, bahkan dalam forum-forum resmipun tak pernah sekalipun memakai bahasa Inggris. Lantas kenapa rakyatnya tidak melecehkan dan menghina? Karena pola pikir rakyatnya sudah jauh kedepan. Negara telah membayar penterjemah resmi dalam setiap perundingan multilateral atau bilateral. Alat penterjemah sudah ada. Lantas apa lagi yang mau diributkan? Kalau mau mencari pemimpin ganteng atau cantik, kenapa tidak memilih artis sinetron? Mau bahasa Inggrisnya casciscus? Ada guru bahasa Inggris. Pintar bahasa Inggris dan ganteng atau cantik? Pilih artis sinetron peranakan bule. Selesai.

Kembali ke soal nyinyiran Tofa Kepala Melon Chubby Cheek ini, mungkin dia gerah melihat Jokowi berdiri sejajar dengan Erdogan, tak perlu seperti junjungannya macam pengemis pinggir jalan yang menunggu Erdogan lewat lalu mencegatnya lantas SKSD menunggu jepretan kamera wartawan yang dibawanya serta, kemudian setelah selesai momennya, dia menghampiri sang wartawan dan bertanya,"Sudah? Sudah dapat momen bagusnya? Upload cepat!". Dia lupa saat dia menunggu bagai pengemis, ada juga yang mengabadikan sosoknya.

Anies mungkin kemampuan bahasa Inggrisnya lebih Inggris dari orang Inggris. Kemampuan menata katanya lebih penyair dari penyair. Tapi soal kemampuan mengelola amanah? Mengelola jabatan? Nol! Bahkan dia malah bingung terjebak dalam permainan katanya sendiri. Pulau versus Pantai saja sampai sekarang dia bingung.

Jadi membandingkan seorang Jokowi dengan Anies? Seorang pensiunan Jenderal yang bahasa Inggrisnya hebat saja keok, apalah artinya seorang Anies yang pernah dipecat Jokowi. Seumur-umur Anies tak akan pernah bisa memecat Jokowi.

Gitu lho Mbul Gembul.
Kepala dan lidah kau licin, hati-hati terpeleset lagi.




Diubah oleh n4z1.v8 03-07-2019 07:28
rizki.maruf
ogahruwet
maman80
maman80 dan 91 lainnya memberi reputasi
88
16.5K
211
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.