stealthmaniaAvatar border
TS
stealthmania
Pemilu Telah Usai, Habib Sholeh Minta Kapolri Tindak Tegas Ulama Pembuat Gaduh


Habib Sholeh al Muhdar, Pengurus Majelis Permusyawaratan Pegasuh Pondok Pesantren Indonesia
Jakarta, Jurnas.com - Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MP3I) Habib Sholeh al Muhdar meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertindak tegas terhadap ulama dan habaib yang masih saja membuat kegaduhan dengan menebar fitnah dan kebencian sesama anak bangsa.

"Kalau ada habaib ataupun ulama yang masih memprovokasi umat, mengajak tidak bener dan bikin onar, saya minta Pak Kapolri untuk ditangkap. Siapa pun dia. Dan dimana pun harus diproses," ujar Habib Sholeh kepada jurnas.com, Senin (1/7/2019).

Habib Sholeh mengingatkan, pemilu sudah usai dengan keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi yang bersifat final dan mengikat. Kemudian KPU pun sudah menetapkan pemenang Pilpres, yakni pasangan Jokowo-KH Ma`ruf Amin sehingga tak ada lagi kompetisi politik antara 01 dan 02.

Dengan dasar itu, tegas Habib Sholeh, aparat penegak hukum harus didukung agar bisa mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang masih mencoba memprovokasi masyarakat dengan fitnah, ujaran kebencian, termasuk upaya pendeligitimasian terhadap pemerintahan yang sah dengan mengatakan pemilu curang.

"Bagi siapa pun, apakah dia habaib, ulama ataupun muballigh, apabila berdakwah dan memposting hal-hal tak benar di media sosial, saya minta untuk ditangkap dan diproses secara hukum. Karena ini membuat gaduh," jelasnya.

Ia pun mengingatkan bahwa Ulama dan Habaib sejati adalah yang mengajak umat pada kebaikan, menyerukan perdamaian dan akhlakul karimah.

Karena itu, lanjutnya, kalau ada ulama dan habaib memakai mimbar agama, berkhutbah jumat, mengisi pengajian dan dakwah namun yang disampaikan adalah hasutan kepada umat, maka harus dibubarkan karena itu sudah keluar dari ajaran agama.

Bagi Habib Sholeh, sah-sah saja jika pasca-Pilpres ada yang kemudian menjadi oposisi pemerintah. Namun segala kritikan itu haruslah bersifat membangun, bukan destruktif apalagi merusak keutuhan bangsa.

"Dan kalau pun ingin berkompetisi lagi dalam perebutan kekuasaan politik, maka tunggu sampai 2024. Kalau sekarang ini kompetisi sudah selesai dan saatnya bersatu. Jangan buat gaduh lagi karena masyarakat sudah lelah. Umat capek dengan kegaduhan," tandas Habib Sholeh.

Tinimbang gaduh dan memprovokasi umat, lanjut Habib Sholeh, alangkah baiknya para Ulama dan Habaib bersatu kembali membangun bangsa Indonesia. Tak ada lagi 01 dan 02, tapi sekarang hanya ada Ulama dan Habaib Indonesia.



SUMBER
jensud19
rizaradri
twiratmoko
twiratmoko dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.6K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.