sumbergambar

Upacara resepsi pernikahan identik dengan pelaminan dan foto-foto. Manfaatnya apa sih?

Hampir semua mengatakan, manfaatnya adalah untuk kenang-kenangan. Bukti fisik acara telah dilaksanakan dengan meriah. Katanya, suatu saat jika sudah tua dan memiliki keturunan bisa disaksikan untuk nostalgia.

Untuk mendapatkan foto yang bagus ternyata bukan tentang kamera dan juru fotonya. Salah satu yang mendukung adalah pelaminan. Nah, sewa pelaminan yang megah sewanya tidak murah. Semakin mahal pelaminan, katanya semakin mewah dan semakin meningkatkan gengsi ketika acara resepsi.

sumbergambar

Lantas apa yang terjadi setelahnya? Ketika tamu dari kerabat dekat, teman dan sahabat datang tak sedikit jepetetan kamera dilayangkan. Dengan permintaan untuk kenang-kenangan. Padahal, setelahnya kerabat dekat, teman dan sahabat tak pernah lagi menyaksikan hasil jepretan kamera yang di dalamnya ada mereka.

Berbeda dengan jaman sekarang, file foto dan video yang bisa disimpan secara elektronik hingga bertahan dan dalam kondisi baik sampai kapan pun.

Beberapa puluh tahun yang lalu pemomenanya juga sama. Pelaminan dan foto kenangan resepsi pernikahan dicetak pada kertas foto. Dalam waktu 10 atau 20 tahun sudah ditak dalam kondisi yang baik. Akhirnya kenang-kenangan hanya bertahan sementara. Akhirnya malah terlupakan ketika kesibukan rumah tangga dengan anak-anak yang kian besar.

Bisa dibayangkan, beberapa puluh juta harga sewa pelaminan dan sewa juru kamera untuk kegiatan yang berlangsung beberapa jam. Selebihnya yang dimanfaatkan adalah kenangan foto/vedio yang juga jarang mendapat perhatian ketika rumah tangga berlangsung tidak sempurna.

Lebih lagi jika ternyata bahtera rumah tangga berakhir di tengah jalan. Terjadi perselisihan dan perceraian. Berapa banyak uang yang sidah dibuang. Berbeda halnya ketika uang yang berjuta-juta itu jadi sajian ketika resepsi. Di makan jadi daging jadi tulang.

Nah, bagi Agan/sista yang kebetulan akan menikah lalu, menjadikan resepsi pernikahan sebagai pemberitahuan pada kerabat, teman dan sahabat, apakah masih menggunakan pelaminan dan jasa juru kamera yang menelan banyak biaya. Akankah sebanding uang yang dikeluarkan dengan manfaat yang dihasilkan.

Bagaimana pun juga, mubazir dalam bentuk apa saja tetap mengakibatkan seret rejeki pada akhirnya. Bijaklah ketika memilih pelaminan dan juru kamera. Jangan sampai uang berjuta-juta yang layak untuk keperluan mendesak lainnya terbuang sia-sia