TRIBUN-MEDAN.COM - Beredar video dua pria berebut naik ke mimbar utama Gereja HKBP Kayu Tinggi, Jakarta Timur.
Satu di antaranya menggunakan jubah hitam diduga seorang pendeta.
Sementara satunya lagi menggunakan jas berwarna cokelat.
Keduanya datang dari arah berlawanan dan berlomba naik ke mimbar usai lagu dinyanyikan.
Sontak, di atas mimbar kedua pria tersebut
saling senggol ke kiri dan kanan.
Melihat cekcok kedua pria itu, seorang jemaat perempuan menggunakan baju merah langsung berlari ke mimbar.
Ia meminta keduanya tidak berkelahi di tempat suci.
Namun permintaan itu tidak dituruti, suasana di gereja mendadak riuh.
Para jemaat berdiri.
Ada yang bersorak, ada juga yang bermohon agar keduanya berdamai.
Informasi yang beredar, masalah ini diduga berkaitan dengan
keuangan gereja.
Foto beberapa pria dengan spanduk bertuliskan Pindahkan Pdt. Haposan Sianturi Secepatnya dari HKBP Ressort Kayu Putih beredar di grup whatsapp.
Tribun Medan lantas menghubungi Ephorus HKBP Darwin Lumbantobing, namun nomor ponsel yang berasangkutan tak dapat dihubungi.
Upaya konformasi kedua, wartawan Tribun Medan menghubungi Pdt Arthur Tobing namun yang bersangkutan langsung mematikan ponsel saat wartawan Tribun Medan menanyakan hal ini.
Selanjutnya, Tribun Medan menghubungi Pdt Alter Pernando Siahaan.
Berbincang singkat Pdt Alter Pernando Siahaan tidak bersedia memberikan konfirmasi.
"Jangan yaaa," ucapnya.
Ketidak harmonisan di lingkup HKBP diduga sudah berlangsung lama.
Turut beredar lampiran surat ditujukan kepada Ephorus HKBP Darwin Lumbantobing.
Surat tersebut tertanggal 22 April 2019 yang meminta Ephorus HKBP mengambil kebijakan terhadap Pdt Haposan Sianturi dan pihak lain yang bermasalah agar suasana jemaat dapat kembali tentram.
sumber