Kabarjabar.id, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, masyarakat Jawa Barat mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Pernyataan ini disampaikan Ridwan Kamil, Sabtu (29/6), saat Kota Bandung tengah diramaikan oleh Asia Afrika Festival. Acara yang digelar di sepanjang Jalan Asia Afrika ini bertema solidaritas untuk Palestina.

Semangat kegiatan ini sejalan dengan yang dilakukan Presiden Soekarno pada 1955 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika. Di tempat itu, Bung Karno mengumpulkan hampir seluruh kepala negara se-Asia dan Afrika, dan mendeklarasikan Dasasila Bandung sebagai pakta melawan kolonialisme negara-negara imperialis.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, tahu betul apa yang harus dilakukan Pemkot Bandung setiap tahun dalam menggelar kegiatan Asia Afrika. Jika sebelumnya saat Emil menjabat Wali Kota Bandung pada 2015, Asia Afrika Festival digelar tiap lima tahun sekali, kini Emil mantap akan menjadikan Asia Afrika Festival (AAF) menjadi program rutin tiap tahun.

“Kegiatan Asia Afrika karnaval seperti ini memang digagas di zaman saya masih menjadi wali kota. Mudah-mudahan pesannya sampai hingga sekarang, yaitu menguatkan simbol Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia Afrika,” kata Emil, kepada wartawan di tengah acara.

Emil menyaksikan langsung jalannya AAF 2019, terutama ketika parade budaya di sepanjang Jalan Asia Afrika. Ia menilai, pesan tentang persatuan negara-negara Asia dan Afrika yang disampaikan lewat penampilan budaya hari ini sampai pada tujuannya.

“Tadi juga banyak tampilan-tampilan yang luar biasa. Mudah-mudahan ini semua membuat hubungan antara Asia dan Afrika semakin kuat,” ujarnya.

Sama dengan pejabat negara lainnya, Emil pun mendukung penuh tema yang diusung yakni solidaritas peserta KAA terhadap Palestina, salah satu anggota mereka. Indonesia, kata Emil, tidak akan pernah berhenti mendukung Palestina yang tengah berupaya untuk merdeka dalam arti sesungguhnya.

“Saya kira itu pesan penting dari zaman Bung Karno sampai sekarang untuk mendukung Palestina,” ujarnya.

Tak hanya itu, Emil mengaku saat ini sedang mendesain sebuah masjid di Jalur Gaza, Palestina. Pekerjaan itu, kata dia, merupakan sikap pribadi Emil sebagai warga negara Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

“Insyaallah saya dukung penuh Palestina sampai merdeka. Hidup ini lebih mudah kalau kita bersatu. Hidup kita akan lebih repot dan lebih susah kalau kita tercerai berai atau bertengkar,” ujarnya.

Hingga hari ini, status Palestina sebagai sebuah negara belum diakui oleh seluruh anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Baru ada 137 negara dari total 193 negara PBB yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Salah satu wilayah yang masih menjadi sengketa ialah Kota Gaza, regional terbesar di Palestina. Jalur Gaza berbatasan dengan Laut Mediterania di sebelah barat, Mesir di selatan, dan Israel di utara juga timur.

sumber