sriarvaniaAvatar border
TS
sriarvania
Perhitungan Kementan Meleset, Harga Ayam Menukik Tajam
Spoiler for perhitungan meleset:


Parah sekali nasib para peternak unggas. Ibarat menangis darah, hampir 10 bulan terakhir ini mereka menanggung derita tidak berkesudahan.


Apa pasalnya? Ternyata harga ayam per kilogram (kg) menukik tajam. Memang harga ayam di tingkat produsen jelang Lebaran sebenarnya sempat menanjak hingga di kisaran Rp20 ribu per kg karena tingginya permintaan musiman. Namun, usai lebaran, penurunan harga ayam di tingkat peternak makin tajam.


Gabungan Organisasi Peternak Ayam (Gopan) mengungkapkan, harga jual ayam di tingkat produsen Bogor hanya berkisar Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per kg. Bahkan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur harga terendah ada yang menyentuh Rp6 ribu per kg. Padahal, ongkos produksinya mencapai Rp18.500 per kg.


Sekretaris Jenderal Gopan Sugeng Wahyudi bilang, anjloknya harga ini disebut karena adanya kelebihan stok. Kondisi ini disebabkan oleh melesetnya perhitungan Kementerian Pertanian (Kementan). Sebab, angka produksi per minggu anak ayam itu sejatinya sudah ditentukan oleh kementerian yang dipimpin Andi Amran Sulaiman tersebut.


Biasanya Kementan mematok angka 60 juta untuk per minggu anak ayam. Maksudnya, dalam satu produksi, Kementan menentukan peternak untuk membesarkan 60 juta anak ayam yang membutuhkan waktu 5-6 minggu untuk siap dipotong.


"Sudah ada acuan produksi dari Kementan. Jadi ada kesalahan. Tapi mereka tidak bicara salah perhitungan, ya bicara over supply saja. Tapi ini kan sudah dikaji oleh tim ahli. Kemarin ini 68 juta per minggu anak ayam. Padahal normalnya 60 juta" terang Sugeng seperti dikutip dari Detik.com, kemarin.


Rujukan I


Namun, di periode kali ini Kementan menentukan angka produksi hingga 68 juta per minggu anak ayam. Sehingga, suplai ayam berlebih dan kelebihannya mencapai 8 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu lah mengapa Gopan menyebut Kementan meleset perhitungannya.


Tidak hanya salah perhitungan, pemerintah juga didesak untuk menekan atau membatasi produksi peternak besar bermodal asing (PMA) yang menjadi biang keterpurukan harga ayam broiler di tingkat peternak rakyat. Ketua Perhimpunan Insan Peruggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Pardjuni, bilang kelebihan produksi atau suplai mencapai 30%-40% dari kebutuhan.


"Kebutuhan sekitar 1,2 juta ekor per hari, tetapi sejauh ini suplai mencapai sekitar dua juta ekor. Tiap bulan tidak ada pengurangan sehingga terus menumpuk, dan membuat harga di tingkat produksi terjun bebas," aku dia.


Meski harga ayam di tingkat peternak anjlok, harga ayam di tingkat konsumen masih di atas Rp25 ribu per kg. Lebarnya selisih harga terjadi karena, meski harga murah, pedagang tetap mengambil ayam sesuai kebutuhan masyarakat.


Karenanya, Sugeng menilai pemerintah perlu menyediakan gudang penyimpanan dingin (cold storage) dalam skala besar bagi peternak. Hal ini dilakukan agar peternak bisa mengurangi beban produksi. "Ini problem yang pemerintah harus segera ambil tindakan," ujarnya.


Rujukan II

Spoiler for harga terjun bebas:
0
2.2K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.