adnanamiAvatar border
TS
adnanami
I Quit Social Media for 2 Years Long!


Sejak tahun 2008, ane mulai mengenal internet. Tepatnya jaman SMP. Menelusuri sosial media pertama yang ane punya yaitu friendster, lalu tahun 2009 mulai bergabung di facebook, tahun 2011 membuka akun twitter dan terakhir tahun 2015 mulai main instagram. Sedikit - sedikit update status, uploadfoto, curhat dan segudang pamer lainnya. Yang ane rasakan saat bermain sosial media tersebut adalah SENANG, banyak yanglike, comment, dan memperhatikan ane.

Tanpa sadar kebiasaan bersentuhan dengan jejaring sosial telah menjadi candu. Sehari saja tak bermain medsos, perasaan sudah seperti orang bingung, kalang kabut, bagai ikan yang dikeluarkan dari air.

Setelah ane melakukan riset kecil - kecilan dan mengumpulkan dari beragam referensi, ternyata sosial media bisa membuat penggunanya merasakan euforia (kesenangan berlebihan) akibat diproduksinya hormon dopamin setelah dipicu oleh faktor dari luar seperti merasa diperhatikan, mendapatkan pengakuan, dan wujud eksistensi diri yang semuanya bisa didapatkan dari penggunaan jejaring sosial.

Dampak yang membahagiakan itu sempat ane rasakan tapi ane juga merasakan dampak negatif dari kebiasaan ane tersebut, yaitu uang jajan selalu boros untuk membeli kuota internet. Apalagi saat kecanduan instagram, dalam satu bulan ane bisa menghabisan belasan Gigabyte data internet hanya untuk scrolling tak berfaedah dan juga stalking kehidupan orang lain di profil mereka masing - masing. Yang berujung pada sifat suka membanding - bandingkan pencapaian orang lain dengan kekurangan diri sendiri. Akibatnya ane jadi merasa bagai butiran debu di semesta yang amat luas ini, orang lain sudah sukses sedangkan ane masih begini, orang lain sudah bisa travelling ke Eropa ane masih mentok di Jawa Timur mulu, dan perbandingan - perbandingan lain yang sebenarnya tak penting untuk dibandingkan. Karena hanya membuat ane stress saja.

Ane mulai merasa keracunan virus sosial media yang toxic dan melenakan. Mau melakukan sesuatu jadi lupa dan terlena karena keasyikan scrolling beranda instagram. Tak terasa waktu sudah berjalan beberapa jam, tanpa produktifitas apapun. Lambat laun mulai berpikir, kok selama ini main beginian nggak dapet apa - apa? Rugi di kantong iya, rugi di waktu iya, nggak produktif pula.

Ane pun memutuskan untuk berhenti sejenak dari kegiatan bermain sosial media ini sekaligus ingin melihat perbedaannya, apakah ane masih akan terus berusaha mencari kesenangan di dunia maya? Atau bagaimana? Entahlah. Ane coba untuk seminggu dulu lah. Hari pertama rasanya nggak enak, kayak pengen banget buka jejaring sosial tapi ane tahan. Hari kedua ane sibukkan diri ane dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat, dan berhasil lupa untuk sejenak. Hari ketiga kebobolan karena rindu dengan "efek bahagia" medsos, ane buka lagi itu facebook dan instagram sekedar untuk melihat notifikasi. Sampai akhirnya ane benar - benar lelah dan menutup semua akun mulai twitter, facebook, instagram dan lain - lain. Mencari kesibukan yang lain yang lebih bermanfaat. Hingga ane tanpa sadar sudah melepaskan diri dari media sosial selama dua tahun. Yaps, dua tahun! Bukan waktu yang sebentar.

Selama dua tahun ini yang ane rasakan hanyalah kedamaian, tak ada lagi keinginan untuk pamer tentang apa yang sedang ane lakukan, tak ada hasrat lagi untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, perasaan tenang dan bahagia menerima diri ane apa adanya mulai muncul, lebih produktif, mampu melakukan banyak hal yang sebelumnya belum pernah ane lakukan dan yang paling terasa adalah hemat di pemakaian kuota internet.

Sumber referensi :
disini
Diubah oleh adnanami 27-06-2019 03:10
anasabila
swiitdebby
egirosario
egirosario dan 32 lainnya memberi reputasi
31
10.8K
214
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.