Menunggu waktu melahirkan itu memang bikin was-was terlebih saat waktunya persalinan terutama bagi pasangan suami istri yang menanti hadirnya buah hati. Dibalik persalinan buah hati seringkali di dampingi dengan bidan, namun ada seseorang yang kini jasanya mulai dilupakan dan mungkin sudah tak banyak orang yang menggunakan jasanya untuk melahirkan yaitu profesi dukun beranak (di tempat ane disebut paraji) yang dulu seringkali dipanggil saat akan melahirkan anak.


Dulu, menggunakan jasa dukun beranak atau dukun bayi seringkali dilakukan banyak orang. Saat ibu hamil sudah merasakan mulas yang sering biasanya suami atau keluarga sesegera mungkin datang ke rumah dukun beranak untuk dipanggil dalam rangka membantu persalinan hingga tak jarang sampai dengan perawatan bayi pun pada awal-awal dibantu sama dukun beranak. Namun kini profesi tersebut seakan tidak ada gaungnya lagi setelah pemerintah melarang bagi setiap ibu hamil untuk melahirkan dibantu oleh dukun beranak, jika kita browsing di internet banyak sekali alasan kenapa melahirkan tak boleh dibantu dukun beranak lagi, salah satunya adalah karena tidak sesuai medis.

Zaman memang sudah berubah, sekarang banyak orang yang melahirkan di bidan atau pusat kesehatan lainnya entah itu di puskesmas ataupun rumah sakit. Namun ternyata di masyarakat sendiri masih ada yang melahirkan dibantu dukun beranak karena beralasan sudah terbiasa dan juga tidak memakan banyak biaya untuk persalinan. Di masyarakat sendiri memang umumnya sekarang termasuk di pedesaan sudah ada bidan yang menangani persalinan, otomatis dukun beranak tidak boleh menangani persalinan kembali. Namun tetap saja di masyarakat selalu ada komplain terutama orang tua yang dulunya melahirkan dibantu dukun beranak. Cukup banyak hal yang dikeluhkan mulai dari harus berangkat ke rumah bidan dulu bila melahirkan, sedangkan kalau dukun beranak datang langsung ke rumah ibu hamil yang mau melahirkan. Hal ini seakan-akan seperti terbalik, jika dulu yang sehat datang ke yang sakit dan sekarang yang sakit datang ke yang sehat.

Bukan hanya itu saja, terkadang dari pelayanan bidan seringkali ada yang kurang bagi sebagian orang seperti memijit ibu yang sudah melahirkan yang seringkali dilakukan oleh dukun beranak. Selain itu ketakutan di masyarakat pun muncul bila melahirkan di bidan atau di pusat kesehatan ketika bayi susah untuk keluar hingga akhirnya harus operasi caesar yang bisa menghabiskan biaya belasan juta, hal ini tentu bikin syok mereka yang tidak memiliki keuangan cukup. Sedangkan melahirkan dibantu dukun beranak ada yang mengatakan lebih sabar menanti hadirnya bayi hingga keluar lahir meskipun lama dibanding oleh bidan atau tenaga medis lain yang dianggap kurang sabar sebagian orang. Sampai sekarangpun meski sudah dilarang dukun beranak masih diminati banyak orang meskipun hanya untuk memijit ibu hamil atau ibu yang sudah melahirkan.


Terlepas dari timbul pro kontra di masyarakat tentang melahirkan, namun sebaiknya kita ikuti aturan dari pemerintah untuk melahirkan di bidan atau di pusat kesehatan lainnya karena ini bisa menurunkan resiko kematian ibu dan juga bayinya. Memang terkadang biayanya lebih mahal namun dari segi keselamatan lebih diutamakan bila melahirkan di bidan atau di pusat kesehatan lainnya. Memang sesuatu hal ada plus minusnya baik melahirkan di bidan ataupun di dukun beranak, namun alangkah baiknya ikuti aturan pemerintah untuk menjaga keselamatan ibu dan juga bayinya. Tentang profesi dukun beranak sendiri di masa sekarang ini kini mereka usianya umumnya sudah tua, lalu apakah di masa depan nanti masih ada profesi dukun beranak setelah di masa kini sudah terpinggirkan perannya? itu masih tanya. Bagaimana pendapat agan dan sista tentang profesi dukun beranak? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (Observasi TS dan browsing di internet via google)
Sumber gambar via google images