Assalamualaikum ... selamat malam gansis yang baik hati dan tidak sombong. Gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja.


Para agan dan bunda kemarin pasti sudah menerima raport anak-anak tercinta. Bagaimana hasilnya? Ikut deg-degan nggak sih, pas Ibu Guru membacakan hasil raport anak-anak? Ane sih deg-degan, siap-siap mau ambil foto pas anak ane dipanggil ke depan, tapi nggak di panggil-panggil. Hiks. Dasar emang anak ane susah kalau disuruh belajar, ngebantah terus hiks. Ee ... malah curhat.

Orang tua pada umumnya akan bangga ketika anak kita mendapat peringkat atau rengking 1, 2 atau 3 dan kecewa ketika sang anak mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan kita (itu yang ane rasain sih).


Akhir-akhir ini beranda media sosial ane berseliweran para mom's yang memajang nilai raport anaknya dengan rangking teratas. Wajar sih kalau mereka bangga dengan pencapaian anaknya, sedang ane hanya bisa nyengir pahit ( iri he ) secara anak ane nggak termasuk jajaran anak berprestasi yang maju ke depan hiks.

Namun, rasa kecewa itu langsung ane tepis dengan tersenyum manis di depan anak-anak ane. Ane tidak mau anak-anak akan merasa minder atau rendah diri dengan pencapaian mereka. Walau bagaimanapun mereka pasti sudah berusaha semampunya. Dan itu patut kita hargai.

Apakah anak yang berprestasi di sekolah menjamin kesuksesan mereka? Jawabannya adalah bisa iya bisa nggak. Sebagian akan sukses jika masa depan dan jalur mereka terarah dan bersungguh-sungguh, tapi sebagian lagi bisa gagal atau biasa-biasa saja.


Kemampuan dalam mengelola emosi dan akhlak yang baik lebih penting dari sekedar rengking. Anak yang rengkingnya bagus belum tentu sukses di masa depan, begitupun dengan anak yang biasa-biasa saja bisa jadi malah menjadi sukses. Semua tergantung individu dan kerja keras masing-masing. Masa depan nggak ada yang tau, tapi harus tetap berusaha. Urusan hasil, itu adalah bonus dari kerja keras.

Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Ada anak yang baik di bidang akademik ada juga anak yang berprestasi di bidang yang lain.
Bagaimanapun pencapaian anak kita, kita harus tetap bangga dan menghargainya selagi itu positif.

Miris kalau melihat orang tua yang membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain. Itu akan menjadi beban dan tekanan untuk sang anak. Setiap anak itu istimewa, tinggal bagaimana cara kita membentuknya.

Menurut ane, rengking itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah proses ia meraihnya dengan kejujuran dan bersungguh-sungguh. Menurut pengalaman ane yang waktu sekolah lumayan sering dapet rengking. Kemampuan bersosialisasi anak lebih penting dari rengking.

Di dunia nyata, kita tidak membutuhkan teori pytagoras atau teori Newton untuk meraih sukses. Jaringan atau teman yang banyak lebih dibutuhkan di dunia nyata dibanding teori di sekolah. Banyak teman-teman ane yang biasa-biasa aja di sekolah tapi supel dan banyak temennya malah lebih sukses dari yang berengking.

Apakah rengking di sekolah menentukan sukses di masa depan? Bagaimana menurutmu?

Silahkan berbagi pendapat dan pengalaman dengan sopan. Ini hanya sharing aje ye. Tidak menjudge siapapun.

Sekian dari ane, jangan lupa rate dan komen ya

Pic by : goegle dan dokpri