matthysse67Avatar border
TS
matthysse67
Seorang Pendeta Ditusuk Saat Bersihkan Gereja, Pelakunya Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Seorang Pendeta Ditusuk Saat Bersihkan Gereja, Pelakunya Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Selasa, 25 Juni 2019 | 14:05 WIB


Foto Antara Kalteng/Adi Waskito
Kasat Reskrim Polres Pulang Pisau Iptu Jhon Digul Manra meminta keterangan dari istri Pendeta Daron A Unjung yang menjadi korban penusukan orang yang tidak dikenal.


KOMPAS.com - Pendeta Daron A Unjung (57) ditusuk dengan menggunakan kayu oleh orang tidak dikenal ketika hendak membersihkan lingkungan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Getsmani di Jalan Darung Bawan Kilometer 13, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah .

Istri korban, Erlina mengatakan, setelah ditusuk, suaminya tidak langsung berteriak minta tolong agar mendapat perhatian warga untuk menangkap pelaku. Daron kembali ke rumah yang berada bersebelahan gereja dan menceritakan kejadian yang dialaminya.

"Sebelum ditusuk oleh pelaku, suami saya sempat bertanya kepada pelaku yang sedang duduk di sela perbatasan rumah dan gereja, 'Lagi ngapain dek?" ucapnya, Sabtu (22/6/2019).

Erlina mengaku dirinya juga tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. Suaminya hanya mengatakan bahwa pelaku masih berusia muda dengan pakaian lusuh sedang duduk saat disapa. Bukan membalas sapaan suaminya, pelaku langsung menyerang.

Setelah kejadian penusukan tersebut, dirinya bersama adiknya bernama Aga langsung membawa suaminya itu ke RSUD Pulang Pisau untuk mendapatkan pertolongan medis, karena darah yang terus keluar.

Polisi yang turun ke lokasi langsung menyebar untuk mencari keberadaan pelaku serta memblokade beberapa ruas jalan untuk mempersempit upaya pelarian.

Pelaku ditemukan tewas

Pelaku penusukan Pendeta Daron ditemukan tewas pada Minggu (23/6/2019).
Pelaku berinsial RM memilih menenggelamkan diri di Sungai Anjir Kalampan usai terjatuh dari sebuah pohon, setelah sebelumnya melalui upaya negosiasi bersama kepolisian dan keluarganya untuk menyerahkan diri.

"'Lebih baik mati dari pada ditangkap oleh polisi'. Itu adalah kata-kata yang diucapkan RM,ā€ kata saudara RM, Hardi.

RM berasal dari Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sebelum melakukan perjalanan menuju perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur bersama rombongan sekitar 20 orang, RM masih dalam keadaan normal bahkan aktif menggunakan media sosial.

Namun, dalam beberapa hari terakhir saat RM mencoba berkomunikasi dengan orangtua mereka, tampaknya pembicaraan yang dilakukan RM sudah tidak nyambung lagi.

RM merasa ketakutan, seolah-olah ada orang yang ingin membunuhnya hingga akhirnya keluarga pun memutuskan untuk menjemputnya pulang.

Hardi menjelaskan, RM adalah sosok pendiam dan hanya bersekolah hingga tamat SD. Rasa ketakutan dan cerita tidak jelas yang diperolehnya selama perjalanan itu, membuat karakter dan kejiwaan RM berubah.

Hingga akhirnya pihak keluarga menerima kabar terakhir, yaitu RM melakukan penusukan menggunakan sebuah kayu kepada Pendeta Daron yang hanya berniat menyapanya saja.

"Kami pun hanya bisa pasrah saat RM lebih memilih menenggelamkan dirinya, paling tidak keluarga bisa melihat jasadnya," ungkapnya.
Kapolsek Kahayan Hilir Iptu Sugiharso memimpin proses evakuasi penemuan jasad pelaku. Jasadnya tersangkut kait yang sengaja dibuat oleh warga yang ikut dalam pencarian itu. Jasad RM langsung dibawa ke RSUD Pulang Pisau sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

https://regional.kompas.com/read/201...itemukan-tewas

šŸ˜šŸ˜šŸ˜šŸ˜šŸ˜šŸ˜šŸ˜
greedaon
hannabi98
scorpiolama
scorpiolama dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.1K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThreadā€¢40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.