Bagi anak usia Sekolah Dasar, rasanya tiada yang lebih menyenangkan dan membuat gairah belajar, selain mendapat peralatan dan seragam sekolah yang baru pada setiap awal tahun ajaran.

Peralatan dan seragam seperti tas, buku, alat tulis, baju dan sepatu baru akan menjadi motivasi belajar tersendiri bagi anak-anak.

Jika tidak, mungkin anak akan merasa iri melihat teman-temannya yang memakai peralatan dan seragam yang serba baru, sehingga hal ini dapat mempengaruhi semangat belajarnya.

Ane sendiri ketika SD dulu sempat minder ketika pergi ke sekolah hanya menggunakan kantong kresek sebagai tas buku.

Menyadari hal tersebut, maka setiap orang tua tentunya ingin membahagiakan anak-anaknya, dan menginginkan mereka giat belajar, dengan membelikan semua peralatan dan seragam sekolah yang baru.

Namun kendalanya, tidak semua orangtua punya kemampuan finansial untuk mewujudkan hal tersebut.

Berbagai upaya dilakukan orang tua, entah dengan pinjam uang dengan keluarga atau tetangga, jika kebetulan sedang tak punya uang, atau dengan menjual sesuatu.

Ane juga masih ingat, orangtua Ane pernah jual beberapa ekor ayam untuk membelikan Ane pakaian.

Tapi bagi orangtua yang kreatif, keterbatasan ekonomi tak menjadi halangan untuk membahagiakan anak. Ia bisa menciptakan sendiri alat sekolah untuk anaknya, seperti yang dilakukan oleh seorang ayah di Kamboja ini.
***
Akun Facebook Sophous Suon pada Senin, 17 Juni 2019, seorang guru SD di Kamboja, memosting bebeberapa foto muridnya yang menggunakan sebuah tas baru berwarna biru, saat ia pergi ke sekolah.



Sang guru bertanya, di mana muridnya membeli tas tersebut. Secara mengejutkan, bocah itu menjawab bahwa tas itu adalah buatan ayahnya sendiri. Ia juga menjelaskan alasannya, yaitu karena ayahnya tak punya uang untuk membelikannya tas.

Tasnya terlihat sangat rapi dan elegan, terbuat dari bahan tali rafia yang dianyam. Seperti tas selempang pada umumnya, pada bagian atas terdapat penutup dan pengunci tas, sehingga isi tas menjadi aman. Namun bagian talinya dibuat seperti tas ransel punggung, diambil dari bekas tali tas lama, berwarna hitam.
***
Melihat hasil kreasi sang ayah yang terlihat kokoh dan cantik itu, maka banyak netizen yang memujinya, sebagai ayah yang kreatif.



Banyak pula yang menyarankan agar sang ayah membuat tas tersebut secara massal, sehingga bisa dipasarkan untuk menjadi sebuah penghasilan.

Bahkan ada pula yang berniat membeli tas tersebut, dan meminta alamat sang ayah dari bocah tersebut.
***
Begitulah, karya kreatif selalu mendatangkan nilai positif. Ini menjadi sebuah peluang bagi sang ayah untuk mengembangkan bisnis tas dari tali rafia ini.

Tentunya peluang ini harus segera ditanggapi. Jika tidak, barangkali sudah ada pihak lain yang lebih dulu mengembangkan prospek bisnis tas unik ini.

Kalau perlu, si bapak kreatif harus segera mematenkan tas bikinannya tersebut, agar tidak dicaplok duluan oleh pihak lain.

Ref