luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Tak Jera-jera! Bebas dari Penjara, 3 Residivis Bongkar Rumah Ini Sudah 9 Kali Beraksi


Ketiga tersangka saat dipaparkan Mako Satuan Reskrim Polrestabes Medan. (Nst/metro24jam.com)

MEDAN, metro24jam.com – Personel Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Medan meringkus 3 pria yang selaku beraksi membongkar rumah kosong dari lokasi berbeda, Jum’at (14/6/2019) sekira jam 01.00 Wib.

Dari penangkapan ketiga orang yang berstatus residivis tersebut, satu di antara ditembak polisi di bagian kaki karena coba melawan dan melarikan diri.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, dalam keterangannya, Senin (17/6/2019) mengatakan, ketiga tersangka tersebut adalah, Johannes Pakpahan (24), warga Jalan Elang II, Perumnas Mandala, Tegal Sari Mandala II, Medan Denai, Pokki Sinaga (25) warga Jalan Selambo Percut Sei Tuan dan Torris Marisi Simamora (22) warga Jalan Panglima Denai, Medan.

Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku ini selalu berpura-pura berkeliling mengincar rumah yang ditinggal para pemiliknya.

Begitu berhasil membongkar rumah para korban, para pelaku langsung mengambil sejumlah barang berharga yang ditemuinya.

“Ketiganya ditangkap atas laporan korban Hendri Winardi yang mengaku rumahnya telah dibobol kawanan maling. Sejak ketiganya keluar dari penjara, mereka sudah 9 kali beraksi,” jelas Putu Yudha.

Dari hasil pemeriksaan, Johannes sebelumnya juga sudah pernah ditembus timah panas petugas di kakinya.

“Ketiga pelaku saat ini sudah ditahan di sel tahanan Sat Reskrim Polrestabes Medan. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya mereka dikenakan Pasal 363 KHUPidana dengan ancaman tujuh tahun penjara,” pungkasnya didampingi Panit Pidum, Ipda Totok. (asn)

https://news.metro24jam.com/read/201...9-kali-beraksi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

modus becak barang dan rampok rumah kosong adalah modus klasik 7 turunan dari kampung demit bantaran sungai taik deli, seperti kampung badur, kampung aur, dst, yang masih laris manis hingga saat kini emoticon-Betty (S)

Kunci dari keberhasilan modus becak barang dan rampok rumah kosong, bukan terletak pada pelakunya, tapi dari "surveilance" alias pengamatan situasi dan kondisi kampung target emoticon-Sundul Up

Tentunya anda tidak berpikir kalau modus becak barang mukapetak sumut, hanya jalan2 santai alias raun2 (bahasa medan untuk jalan2), naik becak barang, kemudian liat ada rumah kosong/sepi secara acak, terus langsung sambar motor/congkel rumah bukan ?

Ini salah satu ilmu warisan leluhur setanpetak bantaran sei taik deli, rumah target TIDAK RANDOM/ACAK, tapi sudah dimonitor dalam jangka waktu lama

Tapi bagaimana cara monitor kampung orang lain,tanpa menimbulkan rasa curiga penduduk kampung tsb ?

Sangat gampang, suruh saja bocah2 anak preman kampung badur atau aur yg berumur 8 tahunan, untuk "main bola" di kampung orang lain, pagi maen bola di jalanan rumah target, siang dan sore jalan2 santai/main bola lagi sambil ketawa ketiwi bocah cilik, malam main bola lagi di kampung orang lain hingga jam 2-3 an pagi, sekali kali lempar batu ke rumah orang, tak ada reaksi ? coba manjat pagar rumah buat curi2 benda kecil sambil lihat apakah ada tanda2 rumah kosong, bisa dengan bikin ribut di halaman rumah atau tinggal liat tumpukan koran yang dilempar ke halaman,diambil kagak,dll emoticon-Malu (S)

Kalau rumah kosong, langsung lapor ke papak mamak di tepi sei taik deli, maka nanti papak mamak nya shopping lah ke rumah warga di kampung2 orang lain, bisa sore, bisa jam 2 an pagi, bahkan siang hari, tergantung hasil laporan bocah2 fefek kali deli ini emoticon-Malu (S)

Logikanya tidak ada orang baik2 yang lepasin anak2 mereka yang berumur 8 tahunan untuk "maen bola" di kampung orang lain hingga jam 2-3 an pagi,kecuali orang tua nya jenis "melayu petak" sei taik deli di medan maimun, dan jarang warga kampung yang curiga lihat gerombolan bocah cilik tanpa jelas asalnya, ketawa ketiwi main di kampung mereka,bukan ?

Bahkan salah satu preman yang ane kenal baik orangnya,bebas narkoba, putera nya yg masih smp, ketika pulang jam 8 malam ke rumah, dengan alasan "makan sate sama temen cekolah", langsung di omelin panjang lebar, sambil ditarik kerah bajunya huakakakak emoticon-Ngakak (S)

Semalam secara kebetulan ane ketemu mucikari online medan di medsos, jadi ane baik2 in, manis2 in, siapa tahu dapat foto2 sooooorr barang dagangan nya, ehuehuhue, nah waktu ngobrol ngalor ngidul, si mucikari ngemeng, untuk profesi pramuria, wajah cantik itu nomor dua, yang penting servis, itu nomor satu

Nah, dia ngemeng kalau rata2, freelancer aka lont3 asuhan die, itu single parent semua, punya 1-2 anak usia SD, jadi sudah pengalaman servis, dan hanya mau dibooking dari pagi hingga malam max 7 malam, kecuali kalau sudah langganan tetap, soalnya mau jaga anak2 mereka di rumah jam 8 an malam

Dalam hati ane terkejut juga, wow, lont3 saja tidak biarkan anak2 mereka ngayap keluar rumah diatas jam 8 malam, beda jauh sama anak2 “makhluk2 suci” kampung badur yg bocah2 mereka rajin “maen” ke kampung2 orang lain hingga jam 2 an pagi emoticon-Ngakak (S)

Terakhir ane denger2 dari whatsapp group penduduk medan, warga kampung polonia,hamdan, aur sendiri (bukan yang lingkungan tepi sei taik deli) pun sudah mulai sadar, salah satu pemuda siskamling lihat 4 bocah badur umur 7-8 tahunan kelayapan jam 1 pagi di kampung mereka, terus waktu ditegur "kalian mau kemana si?"
mereka malah cuek saja terus jalan santai sambil liat2 kiri kanan rumah warga

Bahkan kata beberapa warga medan kota di medsos, mereka dengar bocah2 kampung badur itu ngomong ketawa ketiwi di kampung mereka, “ini rumah chinese”, “ini rumah Aceh”, “ini rumah Nias”, “ini rumah sudah kosong 1 minggu an”, “Ini rumah sudah kosong sebulanan,padangnya pulang kampung ke bukit tinggi”

Hebatkan ? bocah2 umur 8 tahunan dari kampung badur bisa hafal rumah2 warga kampung2 lain, yang mana kosong, yang mana punya chinese, yang mana punya aceh, sudah berapa kosong nya, dll emoticon-Ngakak (S)

Ingat kawan2, kunci dari keberhasilan sebuah tindak kejahatan adalah selalu dan akan selalu "SURVEILLANCE" aka "OBSERVASI" aka "PENGAMATAN" emoticon-Sundul Up

Setiap bocah,pengemis,makhluk tak jelas asal usulnya yang beredar di lingkungan anda, bank, pertokoan, rumah, ruko, kantor di medan adalah "CCTV hidup" punya nya makpetak sumut

ini contohnya

https://www.kaskus.co.id/thread/5c65...-saat-beraksi/

Selama anda membiarkan lingkungan anda di monitor sipetak, maka siskamling maupun security service semahal apapun, tidak bakal cukup untuk menjaga keamanan, apalagi kenyamanan lingkungan anda sendiri, CAMKAN ITU BAIK2 KHUSUS UNTUK WARGA GOTHAM CITY

Ingat fungsi sampul pada sebuah buku adalah sebagai pengaman, supaya halaman nya tidak mudah sobek, tapi kalau bukunya ditinggal dengan posisi terbuka alias “openbook”, maka fungsi sampul sebagai pengaman tak berguna, setebal dan sekokoh apapun sampul tsb

Sama halnya dengan lingkungan anda, yang hidup di kota medan, selama lingkungan anda posisi “openbook”, sekuritas tingkat internasional pun tak berguna.....

Tapi tentunya bukan saya menyuruh anda semua untuk jadi paranoid dan serba curiga pada semua makhluk tidak dikenal yang melintas di kampung anda, namun hanya berpegang pada pepatah Inggris klasik (proverb) yang kebenaran nya hakiki:

"YOU CAN'T BE TOO CAREFULL IN THIS TIMES" (tidak ada yang namanya "terlampau berhati hati" di zaman sekarang)

APALAGI KALAU ANDA HIDUP DI KOTA DENGAN TINGKAT KEAMANAN MINUS 3,2% DIBAWAH NOL DENGAN STANDARD KEAMANAN NEGARA INDONESIA, SEBUAH NEGARA BERKEMBANG DI ASIA TENGGARA (KALAU DI AUSSIE, MUNGKIN SUDAH SETARA DENGAN MINUS 1000 DIBAWAH NOL) emoticon-Ngakak (S)



Fetak Surveillance System



macankepatihan
republik.fakter
republik.fakter dan macankepatihan memberi reputasi
2
1.9K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.