Dunia memang sudah tua. Rusaknya moral, dan mulai hancurnya generasi muda. Bayangkan saja, bocah - bocah sekolah dasar yang baru berusia 12 tahun malah sudah menonton live action adegan wik - wik.

Awal kisah bocah - bocah ini dapat menonton live action tersebut berawal dari celotehan bocah - bocah tersebut kepada seorang tetangganya. Ternyata sang tetangga bukannya malah memberikan didikan dan arahan yang benar malah memberikan petunjuk yang sesat. Bayangkan saja lelaki yang secara umur sudah dewasa tersebut malah mengajak bocah tersebut untuk langsung menonton adengan live action tersebut dirumahnya. Parahnya pemain dan artisnya adalah sang lelaki sendiri dengan istrinya.



Bocah - bocah ini menonton aksi tersebut dengan syarat membayar, dengan mie, kopi ataupun rokok. Adegan sendiri dilaksanakan ketika malam hari di bulan ramadhan kemaren. Para bocah ini menonton aksi tersebut langsung dirumah tersangka dan mereka meyaksikan langsung adegan tersebut dengan mata dan kepala sendiri, dan setelah adegan selesai barulah bocah ini membayar dengan mie, rokok atau pun uang sebesar lima ribu rupiah.

Menurut pengakuan bocah ini mereka telah menonton adegan tersebut lebih dari satu kali.Bahkan dampak dari melihat adegan ini para bocah menurut pengakuannya sendiri ingin mempraktekan adegan tersebut kepada balita dan nyaris melakukan hal yang tidak senonoh.



Kisah ini terungkap dari pengakuan bocah tersebut kepada seorang guru ngajinya. Guru ngaji tersebut langsung bertindak dan membawa bocah tersebut kepada komisi perlindungan anak agar psikologis bocah - bocah tersebut dapat dipulihkan kembali.

anak kecil mau melihat adegan dewasa, eh malah orang dewasanya menawarkan dirinya sendiri. alangkah murahnya harga diri dari pasutri ini. Harusnya orang dewasalah yang mendidik anak - anak ini, bukannya malah menjerumuskan seperti ini. Lihat dampaknya bagi bocah tersebut malah ingin meniru adegan tersebut. Jika sudah terjadi hal seperti ini yang rugi ya tetap pasutri ini. Giliran dipenjara dan dihukum malah nangis - nangis dan minta maaf weleh weleeh. .



Tulisan : pemikiran Ts
gambar : google
referensi : inidan ini