Belon sebulan ane ngebolos ngaskus, eh...udah diteriakin ama robotic emailnya mimin dengan subtitle Keep Ngaskus Gan ! "Sepertinya agan udah lama gak mampir ke Kaskus...bla...bla...bla...", surelnya. Ane cuekin aja, toh kalau direply palingan bakal ditimpuk pakai mail delivery subsystem yang isinya ngejelasin kalo alamat surel yang ditemukan kagak ditemukan. Andai tak disetting gak terima reply, tentu ane bakal bales : lagi asyik bertapa, jangan ganggu ampe malam takbiran ! Hehe..., just kidding min..., and now here I am ! Miss you all agan mimin, agan momod, agan kreator dan agan-agan reader only sekalian, mohon ma'ap lair - batin ya...
Met Idul Fitri bagi yang sama-sama merayakannya






Buat warming up (pemanasan ngelenturin jari-jemari), baiklah ane coba mulai ngreator lagi dengan kisah horor bangunan tua yang lokasinya tak jauh dari rumah, cuma sekitaran 1/2 kilometeran lah. Jadi bukan ngarang nih ceritanya, bukan pengalaman pribadi juga sih, tapi ada nara sumbernya. Semua kisah ane dapet dari hasil investigasi warga sekitar dan mantan karyawan. Eh iya, bangunan tua yang ane maksud adalah sebuah rumah sakit peninggalan Belanda yang kini terbengkelai, namanya Rumah Sakit Kristen Tayu atau biasa disingkat RSK Tayu.

Rumah sakit ini sudah tak lagi beroperasi sebab bangkrut, namun karena belum begitu lama ditutupnya, bangunannya masih tampak utuh, belum banyak kerusakan akibat lapuk atau semacemnya. Hanya saja karena sudah tak berpenghuni (lebih dari 3 tahunan), maka tampak kusam dan sekilas udah ada kesan angker diliatnya. Lebih-lebih sekarang cuma lampu bagian teras depan aja yang menerangi bangunan seluas 3.189 meter persegi itu tiap malam, itupun remang-remang. Jauh-jauh hari sebelum bangunan tua itu terbengkelai atawa saat masih beroperasi, pun sudah banyak kisah misterinya, apa lagi sekarang !



Nah, udah siap mental gan ? Jangan lupa siapin segelas minuman hangat dan camilan ringan buat temen mbaca ya... Pokoknya ane saranin jangan sendirian ! Oke, yuk langsung disimak cerita berikut gambar serta video dokumenter nanti di akhir cerita.

Sekilas Tentang RSK Tayu



Berada di Jl. Diponegoro no. 56, bangunan tua Rumah Sakit Kristen (RSK) itu berdiri di atas lahan seluas 28.250 meter persegi, tak jauh dari alun-alun pusat keramaian kota kecil yang bertajuk Tayu, salah satu wilayah kecamatan yang jadi bagian dari Kabupaten Pati, di Propinsi Jawa Tengah. Jika sempat singgah, kalian akan temui tiga bangunan peninggalan jaman belanda berdiri berjajar sepanjang jalan tersebut, berturut-turut dari selatan ke utara : RSK, Kantor Pegadaian dan Kantor Pos. Diantara tiga bangunan itu, RSK lah yang paling duluan berdiri. Rumah sakit bertipe C ini didirikan pada tahun 1933 dari hasil pengembangan poliklinik untuk umat Kristen yang diprakarsai oleh P.A. Jans, seorang pendeta dari Badan Doopgezinde Zending Vereeniging (1894), dibantu pendeta Johan Klasem asal Jerman.

RSK Tayu ini terus mengalami perkembangan pesat hingga sempat mengalami masa kejayaannya di era 60-an hingga awal 90-an, dimana kala itu menjadi rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Karesidenan Pati (meliputi Rembang, Pati, Kudus dan Jepara) karena lebih duluan memiliki tenaga medis yang handal berikut peralatan medis yang mutakhir. Namun selanjutnya, akibat polemik internal di tubuh Yayasan yang menaunginya, dan berkembangnya rumah sakit lainnya, masa kejayaan rumah sakit ini berangsur-angsur surut hingga akhirnya mengalami kondisi pailit. Sejak tahun 2013, RSK Tayu sudah tampak kesulitan beroperasi dan akhirnya benar-benar ditutup di tahun 2015 lalu.

Fenomena Misteri RSK Tayu Sebelum Ditutup

Meski baru beberapa tahun saja ditutup, kesan angker sudah tampak melekat di bangunan tua peninggalan jaman kompeni ini. Seperti sudah ane sebutin sebelumnya, ketika masih beroperasipun telah beredar cerita-cerita seram di seputar kompleks bangunan yang dituturkan oleh para karyawan yang bekerja di situ. Kesan mistispun kadung melekat di benak masyarakat sekitar, sehingga setelah kini ditutup, tanpa ada aktivitas sama sekali, aura mistispun dengan segera menyelimuti bangunan ini, bahkan mungkin makin menguat karena menarik mahkluk astral lain di luarnya.

Sebetulnya fenomena ini mudah dimaklumi bagi yang mengerti sejarah masa silam, tepatnya di era pra kemerdekaan. Dimana dulu, sering terjadi perselisihan antara pribumi dan Belanda yang kabarnya pernah meruncing hingga RSK Tayu ini pernah jadi sasaran kerusuhan masa dan berujung dengan terbakarnya bangunan, penjarahan dan juga pembantaian para pekerja Belanda. Sebagaimana kerusuhan yang terjadi di tempat lain di Indonesia masa itu, pemicunya tak lain dan tak bukan adalah faktor kecemburuan sosial, persoalan keyakinan dan tentunya urusan politik kaum elit penguasa.



Beruntungnya, beberapa tokoh masyarakat dari kalangan warga Tayu yang meskipun tergolong pelosok, di masa itu sudah lumayan melek politik, pandai memilah mana urusan politik - mana urusan kemanusiaan. Lebih-lebih dalam membedakan mana urusan pribadi (termasuk soal keyakinan yang adalah hak asasi) dan mana urusan sosial. Sehingga konflik berimbas kerusuhan yang terjadi itu dengan cepat dapat diatasi dan kegiatan operasional rumah sakitpun dapat kembali berjalan normal. Namun tentu saja rekam peristiwa sadis tersebut tak hilang begitu saja dan meninggalkan residu negatif di beberapa titik lokasi seputaran kompleks RSK Tayu. Energi negatif yang terbentuk akhirnya mewujud sebagai fenomena-fenomena misterius yang terjadi pada masa-masa berikutnya. Berikut beberapa kisah fenomenal yang ane rangkum dari penuturan mantan karyawan rumah sakit kala masih beraktivitas di RSK Tayu.

Sumur Tua yang Legendaris

Di bagian belakang kompleks bangunan RSK, dekat dengan lokasi kamar mayat, terdapat sumur yang dari tampilannya saja sudah terkesan jadoel dan angker. Setidaknya hingga jaman ane masih kelas 5 SD, sumur tua itu masih terlihat, nggak tau berikutnya apa masih utuh atau sudah dipugar. Fenomena misterius di seputaran sumur tua ini sering membuat spot jantung para karyawan yang sedang bernasib apes, dan kabarnya pasti segera viral tak lama setelah kejadian.



Kisah yang legendaris adalah tentang sepeda motor yang kebetulan diparkir di didekatnya, tiba-tiba menyala dan jalan sendiri berputar-putar mengelilingi sumur, tanpa pengendara ! Kalau ada yang mampu melihat mahkluk ghaib, pengendaranya mungkin keren. Sayangnya, beberapa karyawan yang ketiban apes jadi saksi mata bahkan tak sanggup menyaksikan fenomena tersebut berlama-lama dan segera lari terbirit-birit.

Kisah misteri lain adalah seringnya karyawan yang melintas di dekatnya mendadak hilang kesadaran dan salah arah tujuan melangkah, atau hanya berputar-putar tak tentu arah di sekitarnya hingga ada kawan yang menyadarkan. Maka dulu orang-orang sering berpesan kepada orang yang hendak melintasinya agar menjaga kesadaran penuh, lebih-lebih di malam hari. Dan kami yang masih kecil sering diwanti-wanti agar tidak bermain-main di dekatnya.

Usut punya usut, fenomena ini terkait dengan kerusuhan masa yang terjadi berpuluh tahun silam. Yang mana dalam peristiwa tersebut terjadi juga pembunuhan karyawan RSK yang notabene orang Belanda, beberapa mayat korban kabarnya dicemplungin rame-rame ke dalam sumur itu. Jadilah sumur tua itu jadi saksi bisu yang merekam peristiwa, selanjutnya menggumpal jadi energi negatif yang kemudian mewujud fenomena-fenomena misterius yang mengundang tanya dan bikin bulu kuduk merinding.

Penunggu Misterius Genset Utama



Berlokasi di bangunan utama rumah sakit ujung paling belakang, genset utama ini dibuatkan ruang khusus komplit dengan gudang sparepart dan peralatan. Sekompleks dengan ruang pertukangan sekaligus bengkel, tempat perbaikan perkakas rumah sakit berbahan kayu dan tempat perbaikan kendaraan dinas. Setau ane, kompleks lokasi ini selalu ramai di terang hari, tempat favorit buat kongkow para karyawan bagian belakang saat istirahat siang dan tempat sembunyi teraman buat menghindari tekanan tugas pekerjaan. Tapi begitu hari gelap menjelang, kesan seram segera terasa di lokasi ini bagi orang yang awam, karena memang tak terlalu jauh dari kamar mayat dan sumur tua legendaris tadi.

Fenomena yang viral di lokasi ini adalah perjumpaan beberapa karyawan dengan sosok yang mirip rekan kerjanya, bisa perawat, tukang kebun, sopir ambulan dan yang lainnya. Tak berapa lama kemudian segera terkonfirmasi dengan bertemu rekan kerja aslinya di lokasi lain. Biasanya dengan melihat penampilannya yang berbeda dibanding sosok jadi-jadian yang ditemuinya sejurus lalu. Nggak mungkin kan dalam waktu yang singkat ada orang yang sama dijumpai di dua lokasi berbeda dengan penampilan yang beda pula ? Lalu berakhirlah kisah (sebagaimana kisah serupa lainnya) dengan pertanyaan : "Lha kae mou sopo ? (Lha yang tadi itu siapa ya ?)" dan tubuh si karyawan apes itu yang mendadak lemas.

Kejadian semacam ini kabarnya tak cuma sekali - dua kali, dan tak hanya di malam hari. Makanya orang-orang yang sudah biasa kongkow di lokasi tersebut selalu waspada dengan kehadiran karyawan yang jarang-jarang ke lokasi situ, memastikan betul apakah yang datang menghampiri itu manusia betulan atau mahkluk jadi-jadian. Biasanya sih dengan cara menyebut namanya berulang-ulang dalam percakapan, bahkan sekalipun yang datang itu sang direktur !

Usut punya usut, di lokasi tersebut memang sengaja ditaruh mahkluk astral (ghaib) oleh pihak manajemen sendiri dari sejak genset itu diadakan dan dibuatkan ruang khusus. Dengan alasan untuk membantu menjaga genset dari pencurian atau sabotase dari tangan jahil. Ya maklum saja, yang namanya mesin berikut sparepartnya kala itu harganya selangit dan belinya di luar kota. Sedikit saja ada trouble menyangkutnya, sudah dapat dipastikan bakal bikin bengkak anggaran pengeluaran. Jadi fenomena misterius itu diyakini sebagai kerjaan dari si penunggu genset, barangkali memang punya kemampuan menampakkan diri dalam wujud menyerupai manusia.

Lalu bagaimanakah wujud aslinya ? Kata mantan karyawan operator genset, sosoknya tinggi besar jauh di atas ukuran rata-rata orang, tubuhnya hitam legam berbulu lebat. Ciri khasnya, saat menampakkan wujud aslinya adalah matanya yang memancarkan sorot merah, ukurannya segedhe ban truk gandeng. Bisa ngebayangin kan gan ?

Kamar Mayat Kaya Fenomena

Kamar mayat di manapun rumah sakit ane rasa selalu sama, kaya cerita yang horor-horor. Begitu pula di RSK Tayu, segudang kisah misteri seputar lokasi ini tak akan habis diperbincangkan dalam semalam. Dari jaman Belanda gan, bayangin aja ada berapa ratus mayat pernah singgah di situ ? Mulai korban perang, kasus kriminal ampe laka-lantas yang aneh-aneh pastilah pernah mampir di mari.



Kisah di sini boleh dibilang seragam, intinya adalah penampakan arwah si mayat. Ada yang menemui secara langsung, ada yang melalui mimpi. Ragam adegannya ada yang minta tolong, ada yang bercerita tentang proses kematiannya, berpamitan, atau sekedar menyapa dengan senyum kaku dibalik wajah pucatnya. Ya seputaran itulah, kayak di film-film, tak perlu banyak diulas dan tak mengandung usut punya usut.

Pagar Tembok Gerbang Ghaib

Titik lokasi tepatnya ane nggak tau, yang jelas tembok ini membatasi kompleks bangunan RSK dengan kampung sebelah, sisi sebelah utara, dari pertengahan hingga paling belakang. Nara sumber cerita adalah warga kampung sebelah yang kerap melihat fenomena misteri, yaitu munculnya para gadis belanda (biasa disebut nonik-nonik) secara tiba-tiba, lengkap dengan busana a la eropa tempoe doeloe, berlarian menembus tembok pembatas tersebut menuju kampung desa sebelah, tampak sedang bermain kejar-kejaran atau petak umpet dengan tawa riang, sekejap lalu menghilang. Banget seringnya melihat fenomena seperti ini, warga desapun tak lagi menangkapnya sebagai misteri.



Usut punya usut, sewaktu rumah sakit ini menjadi sasaran kerusuhan masa dulu, memang ada sekelumit kisah tentang dokter Belanda yang menjadi korban meninggal, sekeluarga beserta istri dan kedua anak perempuannya (yang biasa dipanggil sebagai nonik). Andai kabar ini benar adanya (karena memang tak ada catatan sejarah, hanya berdasar rumor), bisa saja fenomena yang disaksikan oleh warga kampung sebelah adalah rekam peristiwa nonik-nonik itu ketika masih hidup. Dan titik lokasi di pagar pembatas itu dulunya mungkin tempat bermain favorit mereka bersama anak-anak kampung sebelah.

Lapangan Tenis Sunyi yang Heboh

Di kompleks RSK paling belakang pojok selatan, sebelah barat perumahan dinas dokter yang bereksyen elit tempoe doeloe. Untuk mencapai lokasi ini, disediakan jalan khusus untuk kendaraan keluar-masuk kompleks rumah sakit, hanya selebar 1 mobil. Ada pintu gerbang lengkap dengan pos penjaga yang posisinya agak menjorok ke dalam, setelah menyusuri jalanan ini sejauh 300 meteran.



Lapangan tenis ini dibuka untuk umum dengan membayar iuran keanggotaan, sedang khusus karyawan RSK berlaku gratis. Lapangan bebas dipakai kapan saja mulai pagi sampai malam, dengan sedikit negosiasi sama satpam penjaga gerbang.



Beberapa nara sumber mengisahkan tentang terdengarnya suara bola yang dipukul raket atau memantul di lantai, tanda lapangan sedang dipakai. Tapi setelah didekati ternyata sunyi senyap tak ada seorangpun tampak di sana. Nara sumbernya adalah warga kampung sebelah penggarap sawah di sebalik pagar lapangan dan mantan satpam jaga.

Angkernya RSK Tayu Pasca Ditutup

Pasca ditutup, dalam keadaan terbengkelai tanpa aktivitas, sudah barang tentu fenomena misteri di RSK lebih variatif. Maka ane coba mengorek-ngorek cerita dari beberapa nara sumber, dan ketemulah segudang rumor bergenre horor yang berhasil ane dapet. Tentu ane saring dulu dong sebelum berbagi cerita ke agan sekalian, kalau yang biasa-biasa aja tak perlulah dibagikan. Tinggallah akhirnya tersisa dua kisah saja yang menurut ane cukup menarik, lebih fenomenal dan mengikuti perkembangan jaman yang makin millenial. Kisah yang pertama dituturkan oleh Pak Wardi, tukang becak yang dulu biasa mangkal di depan RSK Tayu. Dan kisah kedua berasal dari keterangan mantan pedagang kios kaki lima di depan rumah sakit yang sudah lama tutup karena makin sepi pembeli pasca penutupan RSK Tayu.

Oke, langsung saja kisah pertama. Wardi (54), seorang tukang becak yang dulunya sering mangkal di depan RSK suatu pagi melihat dari kejauhan seorang nenek melambaikan tangan ke arahnya. Posisi si nenek tepat di depan gedung portir RSK Tayu, sedang Wardi dalam perjalanan balik ke arah utara untuk kembali ke pangkalannya. Tanpa pikir panjang ditancaplah gas becaknya yang kini dimodifikasi dengan penambahan mesin motor (maka disebut bentor). Anehnya, semakin bentor yang dikendarainya mendekati titik lokasi, dalam sekejap tiba-tiba si nenek menghilang dari pandangannya, entah kemana.



Kisah horor semacam ini kalau di film biasa settingnya di gelap hari dengan backlight temaram dan hembusan kabut tipis sesekali, lalu dari arah belakang tiba-tiba muncul hantu buruk muka berbarengan dengan hentakan musik sekonyong-konyong, bikin spot jantung. Yang dialami Pak Wardi justru di terang hari, pagi-pagi lagi ! Makanya ane demen nih, millenial banget gitu kesannya. Gimana menurut kalian gan ?

Orang-orang yang dibagi cerita sama Pak Wardi pun pasti menertawakan, maka kemudian dia simpen sendiri ceritanya (dan mungkin dibagi sedikit sama istri di rumah). Padahal katanya, fenomena ini dialaminya berulang sampai 2 kali lho ! Believe or not, fact or fake, up to you gan.

Lain Pak Wardi, lain juga yang dialami nara sumber ke dua, lebih fenomenal lagi. Anepun menominasikan sebagai kisah horor paling millenial di rumah sakit terbengkelai ini. Suatu hari, kira-kira pukul 10.00 wib, ada orang dari luar kota yang mampir ke kiosnya, setelah sebelumnya celingak-celinguk kebingungan. Lantas ambil duduk di bangku panjang kiosnya dan memesan minum, lalu memperkenalkan diri. Si bapak pedagang kios (ane lupa namanya, yang jelas si bapak ini mertua kawan SMA ane) dibuat maklum dengan pertanyaan orang tersebut tentang sepinya rumah sakit. Maklum karena dari luar kota, mungkin belum denger kabar tentang penutupan RSK Tayu sejak 2 tahun lalu. Si bapakpun lalu menjelaskan dengan runut, termasuk alasan kenapa rumah sakit ini ditutup.

Tanpa diduga, orang asing itu malah ngeyel, tampangnya memucat ketakutan, diminumnya hidangan yang tersuguh untuk menenangkan diri. Si bapak pedagang kiospun melongo tak mengerti. Akhirnya orang tersebut membuka cerita, bahwa dia bermaksud untuk check up kesehatan setelah sebulan sebelumnya berobat ke rumah sakit ini dan obatnya telah habis. Diapun menunjukkan bukti kartu pendaftaran dan kuitansi pembelian obat bertanggal sesuai keterangannya, yaitu tepat sebulan yang lalu. Katanya waktu itu RSK Tayu tampak beroperasi normal seperti biasa, dia dan sejumlah pasien berobat ke rumah sakit dan dilayani oleh para petugas sesuai prosedur. Dia juga merasa diperiksa oleh seorang dokter, diberi nasehat medis berikut resep obat serta disarankan untuk kembali check up setelah obatnya habis.

Ane sendiri terbengong-bengong saat mendengar penuturan ulang kisah yang dialami si bapak pedagang kios itu. Ditambah lagi, katanya ternyata bukan dia saja yang mengalami kisah serupa. Beberapa orang senasib dengannya, ditemui orang asing yang menanyakan perihal kenapa rumah sakit kok tampak sepi, sedang dia hendak berobat seperti beberapa waktu tak lama sebelumnya. Nah lho, siapa yang waras - siapa yang gila coba ?! Belive or not, lagi-lagi up to you gan. Ane sendiri juga bingung....

Terlepas dari benar tidaknya, yang jelas dua kisah terakhir serasa millenial banget buat Ane. Barangkali ini pesan dari para hantu biar jadi inspirasi buat para pembuat film horor yang sepertinya udah pada kehabisan ide. Mungkin di era millenial ini, setting cerita horor tak melulu musti di gelap hari dengan cahaya remang-remang, diiringi alunan musik yang bernuansa seram, lalu sesekali diselingi suara efek yang mengejutkan, bikin penonton mengumpat habis-habisan. Dan kini kita meski waspada dan mengamati sekitar kita, walaupun mentari sedang menerangi bumi. Mencermati orang-orang yang kita temui, adakah mereka manusia sungguhan atau jangan-jangan.....

Sebelon ikutan uji nyali, cekidot :