- Beranda
- The Lounge
KRL, MRT dan LRT, Mana Yang Jadi Jagoanmu?
...
TS
ndutsetiawan
KRL, MRT dan LRT, Mana Yang Jadi Jagoanmu?
Jakarta adalah ibukota negara yang selalu sibuk dan bisa dikatakan sebagai kota yang tidak pernah mati. Hampir 24 jam penuh, berbagai kegiatan rutin berlangsung tanpa mengenal lelah. Terus berputar, terus menyambung dari hari ke harinya.
Keadaan yang begitu padat mempengaruhi kota-kota sekitarnya yang disebut sebagai kota penyangga ibukota yaitu, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Bodetabek.
Untuk menghubungkan antar kota tersebut dibutuhkanlah alat atau moda transportasi. Karena:
Moda transportasi umum yang digunakan berbagai jenis dan ukuran. Mulai dari bemo, bajaj yang sangat kecil, mikrolet yang sedikit besar, hingga bus sedang seperti Kopaja dan Metro Mini. Bus Umum ukuran besar seperti Bus Damri atau Patas sampai Bus Transjakarta. Belum lagi kendaraan roda dua ojek dan roda empat seperti taksi.
Semua moda transportasi itu membanjiri kota dan menyumbang kemacetan lalu lintas.
Transportasi umum ini hanya mampu melayani sekitar 56 % semua jalur perjalanan, sehingga dibutuhkan terobosan diadakannya moda transportasi baru untuk mengurai kemacetan yang bukannya berkurang, malah semakin parah.
Moda transportasi umum yang mampu mengangkut penumpang sekali jalan dalam jumlah banyak, salah satunya adalah Kereta Rel Listrik atau KRL, jika di Jabotabek dikenal sebagai KRL Commuter Line.
KRL Commuter Line.
KRL Commuter Line adalah moda transportasi umum yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak sekaligus.
Kereta Rel Listrik ini bergerak menggunakan sistem propulsi motor listrik yang digerakan dari atas. Sumber tenaganya berasal dari Listrik Aliran Atas atau kabel Catenary untuk menggerakan roda kereta.
Moda transportasi ini mampu mengangkutpenumpang lebih banyak karena KRL ini mempunyai rangkaian gerbong kereta antara 8 sampai 10 buah, hampir 2000 orang per gerbong kereta. Berarti hampir 20.000 penumpang lebih sekali jalan.
Waktu yang ditempuh lebih cepat dibandingkan dengan moda transportasi umum jalur di atas tanah lainnya.
Hambatan waktu yang terjadi tidaklah terlalu komplek seperti yang lain juga.
Seperti, adanya jalur perlintasan di setiap persimpangan, menunggu pergantian jalur karena ada kereta cepat melintas yang diprioritaskan, dan adanya listrik mati akan menganggu perjalanan.
Tarif KRL pun lebih murah. Mekanisme perhitungan tarif progresif yang dipakai berdasarkan jarak kilometer yang ditempuh penumpang. Jarak minimal antara 1 sampai dengan 25 kilometer pertama dengan tarif Rp.3000 dan pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.3250 per penumpang.
Sehingga tarif termurah adalah Rp.3000 yang harus dibayarkan penumpang.
Dan selanjutnya membayar Rp.1000 setiap 1 sampai dengan 10 kilometer berikutnya berlaku kelipatan.
Lumayan cukup murah.
Tarif dari Jakarta Kota ke Bogor hanya Rp.6000.
Tarif dari Bekasi ke Jakarta Kota hanya Rp.4000 dan...
Tarif dari Bekasi ke Bogor hanya Rp. 6000 saja.
Bagaimana, murah sekali bukan?
Coba dibandingkan dengan bus kota?
Jauh bedanya bukan?
Boleh GanSis berbagi cerita di sini tentang pengalamannya naik KRL Commuter Line ?
Di kolom komentar, jangan lupa!
MRT Mass Rapid Transit.
MRT atau Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu dengan sistem transit cepat menggunakan kereta rel listrik juga seperti KRL hanya bedanya hanya terdiri dari 6 ( enam ) gerbong kereta yang mampu mengangkut hampir 1950 penumpang per gerbong sekali perjalanan. Hampir 12.000 penumpang sekali jalan.
Rel keretanya dibangun dengan dua jenis jalur. Jalur layang elevateddan jalur bawah tanah underground. Yang memungkinkan MRT lebih cepat karena terhindar dari persimpangan rel.
Tarif MRT ditetapkan Rp. 10.000 per 10 kilometer pertama ditambah tarif berbeda setiap stasiunnya.
Tarif itu terdiri dari boarding fee Rp.1500 ditambah unit price perjalanan perkilometer dikalikan jarak tempuh.
Atau Rp. 10.000 per 10 kilometer berarti satu kilometer hanya Rp.850 unit harga. atau ( Rp.1000-150 )
Tarif paling murah Rp.3000, termahal Rp.14.000.
Lebak Bulus ke Blok M Rp. 8.000
Lebak Bulus ke Senayan Rp. 10.000
Lebak Bulus ke Bundaran HI Rp. 14.000
Fatmawati ke Blok M Rp. 7.000
Fatmawati ke Senayan Rp. 9.000
Fatmawati ke Bundaran HI Rp. 13.000
Lebih murah dan lebih cepat. Karena tidak ada hambatan dan diperkirakan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tiap stasiun rata-rata hanya 5 menit saja.
Bagaimana GanSis sudah murah cepat lagi?
Ngomong-ngomong sudah coba naik MRT belum?
Ayo, rasakan dan nikmati beda dan sensasinya!
Punya pengalaman tentang hebohnya atau asyiknya naik MRT, boleh dong berbagi di sini, di kolom komentar?
LRTatau Light RailTransit atau Lintas Rel Terpadu, sejenis kereta rel ringan seperti MRT juga hanya bedanya hanya terdiri dari 3 ( tiga ) gerbong kereta yang mampu mengangkut hampir 628 penumpang per gerbong sekali perjalanan. Hampir .2.000 penumpang sekali jalan saja.
Rel keretanya dibangun hanya dengan Jalur layang elevated yang diprediksikan akan lebih cepat lagi.
Ada pun Tarif LRT seperti contoh perbandingan ini :
Diasumsikan bahwa
Tarif rata-rata perkilometer untuk MRT adalah Rp.891,72 dengan waktu tempuh 1,91 menit.
Sedangkan untuk LRT adalah Rp.862,07 dengan waktu tempuh 1,72 menit.
LRT mempunyai keunggulan lebih murah dan lebih cepat.
Jadi penasaran nih. Semoga pembangunan infrastruktur LRT segera rampung sudah tidak tahan ingin mencobanya.
Bagaimana GanSis sudah murah, cepat lagi?
LRT pasti bikin penasaran juga kan?
Ayo, boleh berandai-andai, mau apa sih, jika kesampaian naik LRT?
Boleh dong berbagi di sini, di kolom komentar?
Atau mana moda transportasi yang akan menjadi jagoanmu?
Woke, cukup di sini perjumpaan dengan Ki Jagat Alit, semoga trit ini bermanfaat.
Dan...
Keadaan yang begitu padat mempengaruhi kota-kota sekitarnya yang disebut sebagai kota penyangga ibukota yaitu, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Bodetabek.
Untuk menghubungkan antar kota tersebut dibutuhkanlah alat atau moda transportasi. Karena:
Quote:
Moda transportasi umum yang digunakan berbagai jenis dan ukuran. Mulai dari bemo, bajaj yang sangat kecil, mikrolet yang sedikit besar, hingga bus sedang seperti Kopaja dan Metro Mini. Bus Umum ukuran besar seperti Bus Damri atau Patas sampai Bus Transjakarta. Belum lagi kendaraan roda dua ojek dan roda empat seperti taksi.
Semua moda transportasi itu membanjiri kota dan menyumbang kemacetan lalu lintas.
Transportasi umum ini hanya mampu melayani sekitar 56 % semua jalur perjalanan, sehingga dibutuhkan terobosan diadakannya moda transportasi baru untuk mengurai kemacetan yang bukannya berkurang, malah semakin parah.
Moda transportasi umum yang mampu mengangkut penumpang sekali jalan dalam jumlah banyak, salah satunya adalah Kereta Rel Listrik atau KRL, jika di Jabotabek dikenal sebagai KRL Commuter Line.
KRL Commuter Line.
KRL Commuter Line adalah moda transportasi umum yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak sekaligus.
Kereta Rel Listrik ini bergerak menggunakan sistem propulsi motor listrik yang digerakan dari atas. Sumber tenaganya berasal dari Listrik Aliran Atas atau kabel Catenary untuk menggerakan roda kereta.
Moda transportasi ini mampu mengangkutpenumpang lebih banyak karena KRL ini mempunyai rangkaian gerbong kereta antara 8 sampai 10 buah, hampir 2000 orang per gerbong kereta. Berarti hampir 20.000 penumpang lebih sekali jalan.
Waktu yang ditempuh lebih cepat dibandingkan dengan moda transportasi umum jalur di atas tanah lainnya.
Hambatan waktu yang terjadi tidaklah terlalu komplek seperti yang lain juga.
Seperti, adanya jalur perlintasan di setiap persimpangan, menunggu pergantian jalur karena ada kereta cepat melintas yang diprioritaskan, dan adanya listrik mati akan menganggu perjalanan.
Tarif KRL pun lebih murah. Mekanisme perhitungan tarif progresif yang dipakai berdasarkan jarak kilometer yang ditempuh penumpang. Jarak minimal antara 1 sampai dengan 25 kilometer pertama dengan tarif Rp.3000 dan pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.3250 per penumpang.
Sehingga tarif termurah adalah Rp.3000 yang harus dibayarkan penumpang.
Dan selanjutnya membayar Rp.1000 setiap 1 sampai dengan 10 kilometer berikutnya berlaku kelipatan.
Lumayan cukup murah.
Tarif dari Jakarta Kota ke Bogor hanya Rp.6000.
Tarif dari Bekasi ke Jakarta Kota hanya Rp.4000 dan...
Tarif dari Bekasi ke Bogor hanya Rp. 6000 saja.
Bagaimana, murah sekali bukan?
Coba dibandingkan dengan bus kota?
Jauh bedanya bukan?
Boleh GanSis berbagi cerita di sini tentang pengalamannya naik KRL Commuter Line ?
Di kolom komentar, jangan lupa!
MRT Mass Rapid Transit.
MRT atau Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu dengan sistem transit cepat menggunakan kereta rel listrik juga seperti KRL hanya bedanya hanya terdiri dari 6 ( enam ) gerbong kereta yang mampu mengangkut hampir 1950 penumpang per gerbong sekali perjalanan. Hampir 12.000 penumpang sekali jalan.
Rel keretanya dibangun dengan dua jenis jalur. Jalur layang elevateddan jalur bawah tanah underground. Yang memungkinkan MRT lebih cepat karena terhindar dari persimpangan rel.
Tarif MRT ditetapkan Rp. 10.000 per 10 kilometer pertama ditambah tarif berbeda setiap stasiunnya.
Tarif itu terdiri dari boarding fee Rp.1500 ditambah unit price perjalanan perkilometer dikalikan jarak tempuh.
Atau Rp. 10.000 per 10 kilometer berarti satu kilometer hanya Rp.850 unit harga. atau ( Rp.1000-150 )
Tarif paling murah Rp.3000, termahal Rp.14.000.
Lebak Bulus ke Blok M Rp. 8.000
Lebak Bulus ke Senayan Rp. 10.000
Lebak Bulus ke Bundaran HI Rp. 14.000
Fatmawati ke Blok M Rp. 7.000
Fatmawati ke Senayan Rp. 9.000
Fatmawati ke Bundaran HI Rp. 13.000
Lebih murah dan lebih cepat. Karena tidak ada hambatan dan diperkirakan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tiap stasiun rata-rata hanya 5 menit saja.
Bagaimana GanSis sudah murah cepat lagi?
Ngomong-ngomong sudah coba naik MRT belum?
Ayo, rasakan dan nikmati beda dan sensasinya!
Punya pengalaman tentang hebohnya atau asyiknya naik MRT, boleh dong berbagi di sini, di kolom komentar?
LRT Light Rail Transit.
LRTatau Light RailTransit atau Lintas Rel Terpadu, sejenis kereta rel ringan seperti MRT juga hanya bedanya hanya terdiri dari 3 ( tiga ) gerbong kereta yang mampu mengangkut hampir 628 penumpang per gerbong sekali perjalanan. Hampir .2.000 penumpang sekali jalan saja.
Rel keretanya dibangun hanya dengan Jalur layang elevated yang diprediksikan akan lebih cepat lagi.
Ada pun Tarif LRT seperti contoh perbandingan ini :
Diasumsikan bahwa
Tarif rata-rata perkilometer untuk MRT adalah Rp.891,72 dengan waktu tempuh 1,91 menit.
Sedangkan untuk LRT adalah Rp.862,07 dengan waktu tempuh 1,72 menit.
LRT mempunyai keunggulan lebih murah dan lebih cepat.
Jadi penasaran nih. Semoga pembangunan infrastruktur LRT segera rampung sudah tidak tahan ingin mencobanya.
Bagaimana GanSis sudah murah, cepat lagi?
LRT pasti bikin penasaran juga kan?
Ayo, boleh berandai-andai, mau apa sih, jika kesampaian naik LRT?
Boleh dong berbagi di sini, di kolom komentar?
Atau mana moda transportasi yang akan menjadi jagoanmu?
Woke, cukup di sini perjumpaan dengan Ki Jagat Alit, semoga trit ini bermanfaat.
Dan...
Adios, Good Malam Selamat Night!
Sayonara!
Sayonara!
adnanami dan 34 lainnya memberi reputasi
33
12.3K
314
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru