KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua kapal tanker minyak terkena serangan di Teluk Oman. Para awaknya telah dievakuasi. Kejadian ini terjadi sebulan setelah insiden serupa di mana empat kapal tanker di wilayah itu ditabrak.

Armada kelima Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang membantu kapal tanker itu setelah mengeluarkan panggilan darurat dari lepas pantai Uni Emirat Arab di dekat Selat Hormuz yang strategis.

Laporan ledakan awalnya berasal dari kantor berita yang terkait dengan Hizbullah. Amerika Serikat menyalahkan serangan-serangan yang terjadi itu kepada Iran. Namun tuduhan tersebut dibantah pihak Teheran.

Dikabarkan, kapal Front Altair membawa 75.000 ton naphtha, bahan baku petrokimia, ketika dicurigai terkena torpedo, kata Wu I-Fang dari CPC kilang minyak negara Taiwan, yang mencarter kapal tanker itu. 

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Front Altair telah tenggelam, meskipun operator kapal Frontline mengatakan ini bukan masalahnya.
Sementara, kapal Kokuka Courageous rusak dalam serangan saat dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Singapura. Namun kapal tersebut dikabarkan aman dan masih terapung di lautan. 



sumur
ulah houthi kah?