JIKA ada lelaki paling bejat di Juwingan, Surabaya, mungkin orangnya hanyalah Jonfadli, 38. Percuma saja dia mengadopsi Rum, 16, sejak usia 10 tahun, karena setelah gadis itu ABG, malah digauli bak seorang istri. Alasannya, kesepian karena istrinya lama jadi TKW di Hongkong. Ini kan sama saja anak timun, setelah gede langsung dirujak.



Dalam Qur’an ada banyak peringatan Allah agar kita punya perhatian pada anak yatim. Misalnya di surat Almaun ayat 2, Ad Dhuha ayat 9, Albakoroh ayat 83, dan An Nisaa ayat 36, Albakoroh 177. Allah memerintahkan agar umat bisa berbagi kasih sayang pada anak yatim yang telah kehilangan kasih sayang orangtuanya sejak kecil.



Nah, menghardik anak yatim saja tidak boleh, tapi Jonfadli tega-teganya malah menggitik (menyetubuhi) bak istri sendiri. Tentu saja lama-lama Rum selaku anak angkatnya kecapekan, sehingga kemudian mengadu pada ibu angkatnya bla-bla bla dan ayah angkat celamitan itu dilaporkan ke polisi. Dan Jonfadli pun kena garis polisi kuning-item di seputar pusernya ke bawah.



Kisahnya berawal dari perkimpoian tidak mujur Jonfadli – Utami, sejak 10 tahun lalu. Berumahtangga sampai dua pelita, tapi anak atau momongan tak kunjung didapat. Ibarat kata, hanya kringeten thok setiap malam. Jonfadli sudah berusaha ke mana-mana, baik secara medis maupun paranormal, tapi tak membawa hasil. “Kalau mau pakai “godong lingga” pasti berhasil Bleh…..,” bujuk setan sekali waktu.



“Godong lingga” itu hanya tamsil ibarat, maksud sebenarnya: pinjam suami orang. Tapi Jonfadli menolak saran dan masukan setan tersebut, karena itu sama saja membiarkan istri dijarah pihak lain. Karenanya suami istri Jonfadli-Utami itu terus berusaha agar memakai cara-cara yang benar dan tak merugikan pihak lain.



Maka beberapa tahun lalu suami istri ini sepakat mengadopsi bocah yang baru saja ditinggal mati orangtuanya, kebetulan masih famili juga. Sayangnya, Jonfadli ini tak mampu secara seksual, juga tak mampu secara ekonomi. Akibatnya, Ny. Utami terpaksa jadi TKW di Hongkong sejak 2 tahun lalu.



Sejak istri jadi TKW, ekonomi memang mulai menggeliat. Tapi Jonfadli sendiri kemudian tiap malam juga ngulat-ngulet (menggeliat) karena jauh dari istri. Maklum, Jonfadli benar-benar kesepian. Biasanya seminggu 2 kali bisa memberi nafkah batin pada istri, kini jadi ngaplo (bengong) total dari waktu ke waktu.



Setan yang baru saja mudik Lebaran tiba-tiba memberikan saran, ketimbang bengong melulu kayak ayam termakan karet, mending disalurkan saja pada anak angkatnya yang sudah ABG. “Ini namanya selingkuh enteng-entengan, karena tidak melibatkan pihak luar.” Kata setan saat membujuk Jonfadli.



Ternyata saran gila setan –namanya juga setan– itu langsung ditelan mentah-mentah oleh Jonfadli. Maka Rum kemudian dirayu-rayu sampai akhirnya bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Tapi karena Jonfadli ini sukanya main gaspol, lama-lama Rum capek juga, sehingga kemudian mengadu pada ibu angkatnya di Hongkong lewat HP. Tentu saja Ny. Utami mencak-mencak atas kelakuan suaminya.



Utami buru-buru pulang ke Surabaya, khusus untuk melaporkan suaminya. Dia minta kepada hamba wet agar Jonfadli dihukum seberat mungkin. Kalau perlu puser ke bawah dipasangi garis polisi, biar malu jadi tontonan tetangga. Atas pengaduan Utami inilah Jonfadli lalu ditangkap.

Koplak abis, anak angkat kok malah diangkat ke ranjang.



SUMBER