delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Pembunuh Ini Tidak Tanggung-tanggung, Ibunyapun Menjadi Korban.
Spoiler for screenshot google:


Agan dan sista pernah tidak membayangkan bagaimana sadisnya Niels Hoegel? Dari sumber yang aku baca dia itu banyak membunuh pasien dengan suntikan mati. Nah loh!?

Sudah banyak ternyata yang menjadi korban dari aksinya membunuh dan ternyata sudah lama Niels melakukannya. Sebenarnya polisi sudah menduga, pernah juga di penjara. Tetapi karena kurangnya bukti dia keluar dari penjara.

Namun kini bukti-bukti sudah lengkap mengarah kepadanya dengan hukuman seumur hidup.

Jika di tanyakan tentang letaknya dasar kemanusiaan apakah masih ada. Dia menjawab masih ada, bahkan sudah meminta maaf kepada para keluarga korban juga bertanggung jawab. Tetapi apakah dia akan berubah untuk tidak membunuh? Aku rasa pertanyaan ini akan terjawab setelah dokter ahli jiwa atau psikiater menyatakan bahwa Niels sudah berada dalam dunia nyata, alias sembuh total. Sebab menurut keterangan tentang kejiwaan, ternyata kejiwaannya terganggu.

Quote:


Banyak netizen yang tidak hanya menyalahkan Niels akan perbuatannya. Tetapi mereka juga mempermasalahkan rumah sakit tempat Niels bekerja sehingga dampaknya begitu besar untuk rumah sakit tempat Niels bekerja. Akan tetapi pihak Rumah sakit pada akhirnya bisa menanggulangi masalah netizen ini.

Bermula dari sebuah rasa bosan yang teramat sangat dalam bekerja sebagai perawat, Niels Hoegel yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit wilayah Oldenburgh, Lower Saxony, Jerman sejak tahun 1999 hingga 2002. Lalu 2003, kemudian pindah ke Delmenhorst, Bremen bagian Utara untuk menjalani pekerjaan yang sama. Rasa bosan dalam aktivitasnya membuat dia mencari hal baru yang lebih mengasikan dalam bekerja.

Niels padahal hanya ingin membuktikan bahwa pekerjaannya juga penting, selayaknya dokter, bahwa ia juga bisa menjadi pahlawan. Kemudian membuka mal praktek dan mencoba menjadi juru selamat, selayaknya dokter yang menyelamatkan pasiennya. Ia mempraktikkan upaya penanganan darurat berupa resusitasi jantung dan paru-paru (CPR). Tetapi ternyata usahanya malah membunuh banyak pasien.

Dan karena inilah Niels berubah status menjadi pembunuh berdarah dingin, semuanya itu sengaja diciptakan untuk sebuah momen heroik dengan taruhan nyawa orang lain.

Percobaan yang sangat berbahaya sekali bukan?

Sebagaimana dilaporkan Guardian, Niels melakukan mal-praktik dengan cara menyuntikkan lima jenis obat-obatan ke tubuh pasien, yaitu : ajmaline, sotalol, lidocaine, amiodarone, dan kalsium klorida. Pasien otomatis mengalami overdosis akut karena terserang aritmia jantung dan penurunan tekanan darah, sehingga penyakitnya semakin parah.

Dari praktek ini, Niels tercatat sebagai pembunuh bulan Februari 2000 di Oldenburgh. Dua tahun kemudian pindah ke Delmenhorst dan kembali melanjutkan praktik kejamnya seminggu kemudian, setelah diangkat sebagai karyawan baru.

Angka kematian di unit gawat darurat meningkat 5-10 persen selama Hoegel bekerja di tempat tersebut. Sekitar 22 Juni 2005 ada seorang petugas di Delmenhorst, dia tidak sengaja menyaksikan aksi Niels dalam menangani pasiennya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pihak Rumah Sakit menelpon polisi dan dua hari setelah itu Niels di tangkap, karena dalam dua hari, Niels sempat melakukan aksinya dengan membunuh dua pasien terakhirnya, pada pukul 19.00, tertanggal 24 Juni 2005.

Setelah Niels melalui berbagai macam sidang, akhirnya Niels dinyatakan bersalah atas percobaan pembunuhan. Ia didakwa tujuh setengah tahun kurungan penjara. Tetapi ada seorang jurnalis perempuan yang mengontak kepolisian. Dia menyatakan bahwa ibunya Niels, berkemungkinan besar sebagai korban kekejaman Niels.

Niels kembali diseret ke meja hijau pada bulan Januari 2015. Di persidangan, Niels membuat pengakuan yang mengejutkan yaitu : total korban suntik malpraktik sebenarnya mencapai 90 orang; 30 di antaranya berakhir dengan kematian karena gagal melaksanakan CPR.

Wow, sadis sekali bukan? Bahkan ibunya menjadi salah satu korban.

Tetapi Niels menyatakan bertanggung jawab penuh atas 30 kematian pasiennya, juga menegaskan bahwa tidak ada lagi korban lainnya. Pada akhirnya hakim menggetok palu untuk Niels dengan hukuman penjara seumur hidup. Tetapi pihak kepolisian belum merasa puas dengan Niels, si pembunuh berantai berdarah dingin ini. Investigasi berlanjut, dengan menganalisis 130 mayat di Jerman, Polandia, dan Turki yang meninggal di tangan Niels sewaktu ia bekerja di tempat itu.

Kepolisian Jerman akhirnya menyimpulkan bahwa Niels juga bertanggung jawab atas 88 kasus pembunuhan, total korban kematian akibat praktik berbahaya Nielsl mencapai minimal 90 orang. Rinciannya, 35 di antaranya dibunuh saat Hoegel bekerja di Oldenburgh, sisanya ketika sudah aktif di Delmenhorst. 

OMG bisakah kalian bayangkan betapa bahayanya tangan Niels dalam mengelola pasiennya.

Sumber tulisan dari : tirto.id tribunjatim.com


Diubah oleh delia.adel 07-06-2019 07:03
fessil
swiitdebby
annirobiah
annirobiah dan 21 lainnya memberi reputasi
22
13.8K
319
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.