thatwasfunAvatar border
TS
thatwasfun
[RATW] Merayakan Lebaran Bersama Orang Jawa di Suriname


Suriname, negara bekas jajahan Belanda di Amerika Selatan ini terkenal dengan banyaknya orang Jawa. Sejarahnya, saat zaman penjajahan Belanda dulu (tahun 1890 hingga 1939) sebanyak 33ribu orang dari Jawa dikirim ke Suriname untuk jadi calon kuli perkebunan. Hingga kini, negara kecil dengan penduduk sekitar 534ribu orang ini 15 persen penduduknya adalah orang-orang Jawa.



Berjarak 18.864 km dari Indonesia yang ditempuh lebih dari 20 jam perjalanan udara, para penutur bahasa Jawa di Suriname (yang diperkirakan berjumlah 65ribu orang) tetap mempertahankan bahasa dan juga budayanya. Islam di Suriname memang sangat terpengaruh dengan budaya asalnya yakni dari Asia Selatan (sekarang India, Pakistan dan Bangladesh) dan Indonesia (Jawa). Mereka membawa bentuk Islam dari asal masing-masing ke Suriname.

Salah satu yang juga unik dari Suriname adalah perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri menjadi hari libur nasional sehingga menjadi satu-satunya negara di Amerika Selatan yang libur saat Idul Fitri. Hal ini karena jumlah penduduk muslimnya sebanyak 13,9 persen dan menjadi negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di Amerika. Rata-rata orang muslim di Suriname berasal dari suku Jawa dan sedikit orang India.



Di bulan Ramadan ini, umat Islam di Paramaribo, ibu kota Suriname melaksanakan puasa kurang lebih selama 13 jam Gan, nggak jauh beda dengan di Indonesia. Meski jumlah umat Islam adalah yang ketiga terbanyak di Suriname, namun rata-rata mereka melaksanakan tradisi Islam Jawa Abangan, yakni hanya mengenal Islam sekedar nama dan lebih kental dengan unsur tradisi dan budaya Jawa. Salah satunya terlihat dari sebagian yang masih mempertahankan salat menghadap barat seperti di Jawa, padahal Suriname berada di sebelah barat Ka'bah sehingga seharusnya salat menghadap ke timur.

Namun seiring perkembangan zaman, anak muda Islam di Suriname mulai merubah pandangan orang-orang yang meyakini salat menghadap ke barat dan merubahnya ke arah kiblat yakni di timur. Selain itu saat ini pendidikan juga semakin berkembang pesat, umat Islam di Suriname sudah mulai mengenal Islam sebagai jalan kebenaran, bukan hanya sekadar agama nenek moyang yang harus diikuti.


Foto: dontstopliving.net

Salah satu yang ikonik dan juga lambang toleransi beragam di Suriname adalah letak Masjid Keizerstraat yang berdekatan dengan Sinagog Neveh Shalom. Kedua tempat ibadah ini terletak di Keizerstraat/King Street, meski bangunan sinagog berusia lebih tua yakni dibangun tahun 1843 sedangkan masjid dibangun pada tahun 1984. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Kepulauan Karibia, meskipun Suriname secara geografis terletak di kontinen Amerika Selatan.


Para WNI yang jadi ABK di Suriname berbuka puasa bersama. Foto: dawn.com

Salah satu budaya saat Lebaran yang masih dipertahankan adalah tradisi Bodo Kupat. Masyarakat keturunan Jawa di Suriname beramai-ramai mendatangi daerah perkampungan Jawa, Rust and Werk dengan perahu. Bisa dibilang Bodo Kupat adalah tradisi silaturahmi ke rumah-rumah orang keturunan Jawa yang juga dieriahkan dengan kegiatan balap perahu, live music, berdansa serta pertunjukan Jaran Kepang di balai desa. Seperti perayaan Idul Fitri di Indonesia, mereka saling berbagai berbagai hidangan dan juga bermaaf-maafan.


Foto: Dok. KBRI Paramaribo/Detik.com

Seperti lebaran di Indonesia, setelah salat Id di lapangan pusat kota, dilanjutkan dengan silaturahmi dan bersalam-salaman di hari yang fitri. Sementara di rumah, ibu-ibu sudah menyiapkan hidangan khas Lebaran seperti kupat-lontong opor, soto, dan aneka jajanan pasar khas Jawa seperti jadah, wajik, gethuk, enting-enting, peyek dan sebagainya. Sementara anak-anak akan diberikan sedikit uang untuk jajan.


Foto: zawaj.com

Pada malam takbiran, ada arak-arakan keliling sambil melantunkan asma Allah. Takbir juga dikumandangkan lewat mikrofon masjid serta bedug ditabuh. Bukan hanya itu, mercon dan kembang api juga turut meramaikan Lebaran Fiter (istilah untuk Idul Fitri). Salah satu yang membedakan adalah tidak ada tradisi memakai barang-barang serba baru karena harga barang di toko sangat mahal.

Nggak kerasa, sebentar lagi Lebaran Gan! Bukan hanya di Suriname, pastinya di Indonesia suasana lebaran udah terasa banget ya. Selamat Lebaran Gan! Mohon maaf lahir batin ya~

Ref: 1- 2 - 3 - 4 - 5 - 6
0
4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.