arifdoankAvatar border
TS
arifdoank
pencaplokan Timor Leste, Salah Satu Dosa Terbesar Indonesia
20 Mei 2002 menjadi hari yang bersejarah bagi Timor Leste atau dulu dikenal dengan nama Timor Timur. Pada hari tersebut, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya dari Indonesia. Ini adalah kemerdekaan Timor Leste yang kedua kalinya setelah sebelumnya merdeka dari Portugis. Merdekanya Timor Leste membuat Indonesia dirundung duka. Kemerdekaan Timor Leste dipandang sebagai sebuah kegagalan dari Pemerintah Indonesia.


Salah satu demo yang menuntut Indonesia membebaskan Timor Leste (sumber : wikimedia.org)


Melalui referendum atau jajak pendapat, Timur Leste lepas dari pangkuan Indonesia. Pemerintahan BJ Habibie menjadi pihak yang dianggap paling bertanggungjawab atas merdekanya Timor Leste dari Indonesia. Padahal kalau kita telusuri lagi, pada dasarnya Timor Leste memang bukan bagian dari Indonesia. Bahkan aksi Indonesia dengan melakukan aneksasi terhadap Timur Leste sebenarnya mendapat kecaman dari dunia internasional.


Aksi rakyat Timor Leste saat merdeka melalui referendum (sumber : radionz.co.nz)


Wajar Indonesia mendapatkan kecaman. Indonesia melakukan invasi terhadap Timor Leste tidak lama setelah negara tersebut merdeka dari Portugis. Saat itu Indonesia tidak mengakui kepemimpinan Nicolau Lobato, Perdana Menteri pertama Timor Leste. Lobato sendiri akhirnya menjadi pemimpin militer perlawanan rakyat Timor Leste atas pendudukan Indonesia terhadap wilayah Timor Leste.


Prabowo dan Luhut Panjaitan, dua tokoh politik yang sempat bertugas di Timor Leste saat masih berprofesi sebagai tentara (sumber : merdeka.com)


Lobato merupakan pimpinan dari Partai Fretilin. Indonesia sendiri menganggap Fretilin sebagai ancaman karena partai tersebut berhaluan komunis. Itulah sebabnya Indonesia melakukan aksi militer ke Timor Leste dengan menganeksasi Timor Leste menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Indonesia berani melakukan hal tersebut karena mendapat restu dan dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Lobato sendiri akhirnya tewas ditangan tentara Indonesia setelah dirinya disergap di pedalaman Timor Leste.


Nicolau Lobato (Timoroman.com)


Indonesia menginvasi Timor Leste tidak sampai dua pekan setelah negara tersebut merdeka. Indonesia secara resmi menjadikan Timor Leste menjadi provinsi Indonesia yang ke-27 pada 17 Juli 1976. Nama Timor Leste pun diubah menjadi Timor Timur. 


Logo Timur Leste saat menjadi salah satu provinsi di Indonesia (sumber : wikipedia.org)


Aksi Indonesia tersebut boleh dibilang sebagai sebuah tindakan yang tidak tahu malu. Sudah jelas konstitusi negara kita mengakui bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hal tersebut tertuang jelas dalam UUD 1945. Namun malah kita sendiri yang melanggar konstitusi negara kita dengan merenggut hak salah satu negara untuk merdeka.

Tindakan BJ Habibie sudah tepat dengan melakukan referendum terhadap rakyat Timor Leste. Rakyat dari negara tersebut memang seharusnya punya hak untuk menentukan kemana arah perpolitikan mereka. Saat itu rakyat Timor Leste diberi dua pilihan. Pihan tersebut adalah, tetap menjadi bagian dari Indonesia dengan otonomi khusus atau merdeka dari Indonesia. Ternyata setelah diberi pilihan, mayoritas rakyat Timor Leste menginginkan negara mereka merdeka dari Indonesia.

Dengan merdekanya Timor Leste, sebenarnya ada sisi positif yang didapatkan Indonesia. Indonesia terbebas dari beban nasional untuk membiayai pembangunan Timor Leste dan Indonesia terbebas dari kecaman internasional. 

Referensi :
https://tirto.id/timor-leste-pada-ma...-kolonial-co55
https://www.merdeka.com/peristiwa/be...n-habibie.html
https://kumparan.com/bung-gunawan/ke...-1517245369923
ik54n54
muhamad.hanif.2
scorpiolama
scorpiolama dan 25 lainnya memberi reputasi
18
56.9K
332
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.