Masa Lalu Penuh DOSA, Ampuni Aku Ya Rabb ( Based On True Story )

Beranda

...

Stories from the Heart
Masa Lalu Penuh DOSA, Ampuni Aku Ya Rabb ( Based On True Story )

LionelRoffy

18-05-2019 12:41

Masa Lalu Penuh DOSA, Ampuni Aku Ya Rabb ( Based On True Story )

gambar

Namaku Sinta, anak pertama daru 3 bersaudara. Adikku satu cewe dan satu cowo. Kedua orangtuaku sudah lama berpisah sehingga aku mewajibkan diriku menjadi wanita yang sukses agar keluargaku tidak dihina lagi dikampungku.

Aku merantau ke ibukota, ikut temanku untuk bekerja. Tapi sulitnya mendapati pekerjaan untuk mencukupi segala kebutuhan keluargaku menyebabkan aku menjadi lupa untuk menjaga diriku sendiri.

Aku ditawari oleh temannya temanku untuk menjadi pemandu lagu di salah satu Karaoke Internasional di Jakarta. Temanku bernama Novi dan temannya bernama Linda.

Novi mengajakku ke kosan Linda. Sesampainya disana, aku dikenali dengan Linda oleh Novi. Sejenak aku terpana melihat kosan Linda bagaikan hotel bintang 5 di daerah kawasan elit Pondok Indah.

Quote:

" Sin, Kenalin temen gue namanya Linda" Novi mengagetkanku dengan perkenalan itu karena aku masih terpukau dengan kosan Linda.

" Eh iya, sori, gue Sinta Lin, kosan lu mewah banget Lin"

" Hai Sin, Gue Linda, iya makasih ya" sahut Linda dan mempersilahkan kami berdua untuk masuk dalam kamarnya.

" Linda, si Sinta mau gawe ditempat lu bisa ga ya ?"

" Ya bisa dong Nov secara Sinta cantik dan badannya proporsional, gue yakin dia bisa jadi promadona ditempat gawe nanti" sahut Linda yang memuji penampilanku.

Dan benar saja, manajer Karaoke Internasional itu langsung menerimaku untuk bekerja di perusahaan yang dia pegang. Perusahaan itu sangat seleksi dalam menerima wanita untuk dapat bekerja disana.

Awalnya aku bekerja agak canggung, karena harus memandu lagu lebih banyak orang asing daripada lokal, dan logatnya itu terkadang aku gak ngerti tamuku itu ngomong apa. Bahasa Indonesianya juga masih kaku.

But, aku hanya perlu 3 bulan untuk menjadi primadona disana. Banyak tamu yang memilihku, minta untuk ditemani dan dihibur karaoke.Pundi-pundi uangku mulai berlimpah. Aku selama 3 tahun bekerja sudah berhasil membeli sawah yang luas, bisa membeli mobil, bisa beli 3 rumah dan salah satunya aku minta ibuku menempati rumah yang sudah selesai aku bangun. Kedua adikku juga berhasil aku sekolahkan, bahkan salah satunya sudah lulus kuliah.

Lantas Apakah Itu Semua Membuatku Bahagia?

Sampai suatu ketika, banyak sekali cobaan yang menimpaku entah kenapa setiap cobaan yang aku berhasil lewati, tapi pasti selalu ada cobaan berikutnya yang lebih sulit.

Hati dan jiwaku selalu was-was, penuh kekhawatiran dalam hidup yang aku jalani. Pada akhirnya aku sampai pada titik yang sangat jenuh, bahkan terlintas di pikiranku untuk mengakhiri hidupku.

Aku bercerita pada teman-teman kerjaku, tapi saran mereka yang aku coba jalani, malah tidak dapat membahagiakanku.

Kosanku saat itu sudah lebih mewah dari kosan yang ditempati Linda. Aku punya sebuah mobil mewah, uangku berlimpah, tapi hati dan jiwaku ini masih sangat terasa kosong.

Aku mempunyai pacar yang awalnya adalah tamuku. Dia seorang WNA yang bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Dia ngajakku nikah dan berjanji bakalan penuhi kewajibannya kepadaku walaupun aku menjadi istri ke- 2 nantinya. Istri pertamanya masih tinggal dinegaranya.

Aku bimbang karena selama aku berhubungan dengan pacarku, jauh direlung hati ini aku gak pernah merasakan kebahagiaan.

Intinya aku gak pernah hidup bahagia dengan apa yang aku punya sekarang ini.

Beneran Kosongkah Jiwa Ini?

Suatu hari aku berkenalan dengan pacarnya temanku. Aku menganggap dia sebagai abangku. Setelah aku lama kenal dengan pria ini, aku memberanikan diri untuk menceritakan semua keadaanku dan perasaanku kepada temanku dan pacarnya ini.

Quote:

" Bang, aku boleh cerita? curhat sih bang, hehe.." Aku WA dia dan dijawab boleh olehnya.

" Bang, kita bisa ketemuan gak ya?"

" Bisa, tapi kamu atur sama Reni aja ya waktunya. Reni gak lagi sama aku soalnya."

Duh, setia amat pikirku dia ma si Reni.

" Oh iya, nanti aku kasih tau Reni ya bang."

Akhirnya kami bertiga pun ketemuan di salah satu mall di Cibubur.

" Ada apa Nta?" tanya reni dengan muka panik karena tumben aku ngajak dia dan pacarnya ketemuan.

" Gpp Ren, gue mau curhat aja, dan butuh saran dari kalian, ini penting Ren." Tegasku sambil memegang kedua tangan Reni.

" Bang, Ren, hidup aku kenapa gak bahagia ya gini ya? "

" Lah Sin kok kamu gak bahagia, kamu kan sekarang udah punya segalanya Sin, syukurin aja Sin." Celetuk Abang terlihat dahinya mengerut karena ingin memastikan bahwa gak terjadi apa-apa samaku.

" Iya bang, tapi anehnya gak bisa buatku bahagia, malah sekarang aku juga bingung, pacarku ngajak merit dan kalian kan tau keadaan dia gimana, dan keadaan aku gimana."

gambar

Abangku menjawab beda dengan teman-teman lingkunganku. Mereka hanya memikirkan kebahagiaan duniawi walaupun aku tau sebenarnya jiwa mereka juga kosong.

KEBAHAGIAAN SEMU !!! Itulah yang sedang mereka rasakan saat ini.

Abangku ini memang setiap kali ketemu selalu mengarahkanku pada hal yang baik, secara halus juga ingin aku supaya meninggalkan lingkunganku. Tapi dari dulu aku gak menghiraukannya, karena bagiku saat itu, yang paling penting adalah gimana dapetin uang banyak dengan waktu yang gak lama. Aku gak pernah berpikir hal lainnya selain harta.

Quote:

" Sin, Abang bingung harus ngomong apa, abang cuman bisa sharing mengenai perjalanan hidup abang yang juga pernah di lingkungan kurang tepat. Makanya selama ini abang selalu mengarahkan Sinta secara halus untuk segera keluar dari Lingkungan Sinta sekarang ini.

Tapi abang ngerti gak semudah itu untuk Sinta keluar dari lingkungan sekarang yang udah membuat hidup Sinta berubah. Kalau Sinta ingat setahun lalu waktu kita buka bersama, abang terakhir mengingatkan Sinta untuk mencoba benar dalam berpuasa yang artinya bukan cuman menahan lapar dan haus, tapi juga coba menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kita memang sulit dalam menjalani itu semua, tapi lebih baik kita berkata itu sulit tapi selalu mencoba daripada gak ngelakuinnya sama sekali. Karena sepengalaman abang dan juga teman abang lainnya, bahagia itu bukan hanya mencari harta yang banyak, tapi harus dibarengi dengan ketenangan jiwa didalamnya."

Ketenangan Jiwa?

Lebih Baik Berkata Sulit Tapi Selalu Mencoba Daripada Gak Ngelakuinnya Sama Sekali !!

Kedua hal itu selalu terngiang dalam pikiranku, karena memang 2 hal itulah yang sebenarnya membuatku dalam keadaan sekarang bagaikan hidup segan matipun tak mau.

Akhirnya dengan tekad bulat aku mencoba keluar dari lingkunganku yang sudah membuat hidupku terlena dalam mengejar duniawi.

Puasa tahun 2016, aku mulai mencoba menjalani semua perintah agama dan menjauhi larangan agamaku.

Jiwaku mulai terisi oleh kebahagiaan berupa ketenangan jiwa yang selama ini belum pernah aku rasakan tidak senyaman sekarang.

Kini aku berhijab, akan tetapi yang menjadi pertanyaan besarku sampai sekarang ini adalah

" Apakah ALLAH akan Mengampuni Dosa-dosa Besarku di Masa Lampau? "

" Apakah Aku Bisa Mempertahankan Hijrahku Sampai Maut Menjemputku? "

Entahlah, yang pasti aku akan sekuat tenaga untuk menjaga keimananku menjadi seorang Sinta yang baru.

Lebih Baik Berkata Sulit Tapi Selalu Mencoba Daripada Tidak Sama Sekali

Semoga Allah Mengampuni Dosa-dosaku dan Menyertai Niat serta Usahaku Untuk Selalu Berada di Jalan-Nya

Thanked to My Allah
and
Thanked to My Best Brother and Reni, Allah Bless You
emoticon-Angel