Tanjakan di Jogja yang Membuat Enyah 243 Unit Kendaraan dalam Waktu 16 Hari

Beranda

...

Travellers
Tanjakan di Jogja yang Membuat Enyah 243 Unit Kendaraan dalam Waktu 16 Hari

zankzinkzunk

20-05-2019 14:54

Tanjakan di Jogja yang Membuat Enyah 243 Unit Kendaraan dalam Waktu 16 Hari

Truk terguling di Cinomati. (Foto: bantul.sorot.co)

Sebentar lagi Lebaran, Agan Sista pasti udah nyiapin serangkaian acara mudik dan liburan. Khusus bagi GanSis yang hendak liburan ke Yogyakarta, perlu banget tahu medan yang satu ini. Ada yang penasaran buat naikin ada juga yang menghindari kawasan ini. Pasalnya, tanjakan yang satu ini memang terkenal terjal dan memakan korban. Tidak hanya mesin mobil yang tak kuat tapi juga sering terjadi kecelakaan.

Kalau GanSis pernah nyimak film Intial-D, iya mungkin pengendara mobil sekelas Takumi yang mampu melewati medan terjal dengan tingkat kemiringan yang cukup tajam. Ditambah medan jalan yang berkelok-kelok.

Seperti nama tanjakan itu sendiri, "Cinomati" yang membuat banyak mesin kendaraan pada mati. Sebuah ruas jalan alternatif yang nyambungin antara Desa Wonolelo dengan Desa Terong. Dua-dua daerah ini berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinamakan "Cinomati" sendiri karena pernah ada seorang warga tionghoa yang meninggal di kawasan tersebut. Serem kan GanSis?

Penampakan tanjakan Cinomati. Foto: mblusuk.com

Saat Pos Pantau Dlingo dan wilayah Pleret dibuka, selama 16 hari di bulan Juni 2018 mencatat 243 kendaraan tak kuat menahan benteng pemandangan alam ini. Belum lagi kendaraan yang tak dihitung yang mogok saat macet.

Puncak Becici. (Foto: jejakpiknik.com)

Memang wajar rasanya banyak kendaraan dari luar daerah yang berburu pemandangan alam di atasnya. Seperti Hutan Pinus, Puncak Seribu Batu dan Puncak Becici. Jalur ini sebetulnya merupakan jalur alternatif, jadi masih ada jalan lain yang bisa ditempuh meskipun jaraknya lebih jauh.

Lantas bagaimana caranya supaya bisa kuat menanjak di Cinomati?

Menurut warga setempat, sebetulnya cara menanganinya cukup mudah. Yaitu gunakan gigi satu mulai beranjak dari bawah dan matikan AC. Kendaraan yang biasanya terjebak di tengah tanjakan merupakan wisatawan dari luar daerah.

Meski sudah dituliskan pada papan nama sebelum tanjakan tetapi banyak pengendara mengabaikan arahan untuk menggunakan gigi satu tersebut. Jadinya berakhir mogok dan merepotkan para polisi yang berjaga karena harus mendorongnya bersama timnya.

Emang ada apa sih di atas sana?

Pos Ronda unik. (Foto: mblusuk.com)

Bagi Anda yang belum pernah mencapai titik akhir tanjakan Cinomati pasti penasaran ada apa sebenarnya di atas sana.

Selain destinasi wista yang diburu seperti dijelaskan di atas, pada akhir tanjakan Cinomati terdapat sebuah perempatan yang dihiasi pepohonan beringin. Dapat dikatakan sebagai garis finish dari terjalnya tanjakan sepanjang 500 meter tersebut. Tak jauh dari lokasi tersebut, ada Pos Ronda yang cukup unik karena dilengkapi dengan fasilitas toilet, televisi dan papan koran. Ditemani satu warung dengan nama yang tak kalah unik "Warung Soto Wisuda".

Warung Soto Wisuda. (Foto: mblusuk.com)

Dinamakan demikian karena memang pada dinding warung tersebut tersemat banyak foto-foto orang yang telah diwisuda. Dan tahukah Anda berapa nasi rames yang disajikan? Pasti mahal ya? Ternyata nggak, hanya Rp2.500, iya dua ribu lima ratus rupiah. Gak tau sih kalau sekarang, bisa jadi udah naik.

Demikian GanSis ulasan seru, singkat sekaligus berbahaya dari tanjakan mematikan Cinomati. Agan Sista yang mau berlibur ke sini kudu betul-betul ati-ati dah, apalagi bawa keluarga.

Ada GanSis yang malah penasaran pengen jajal tanjakan ini? Atau malah pernah lewat jalur luak-leok ini? Bakal seru donk kalau dibagikan di kolom komentar.

Referensi: Tribunnews, Detik, mblusuk.com
Tulisan: zankzinkzunk