n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
KPU Tanggapi Gugatan Prabowo soal 17,5 Juta DPT Bermasalah: Tak Masuk Akal


KPU Tanggapi Gugatan Prabowo soal 17,5 Juta DPT Bermasalah: Tak Masuk Akal

Jakarta - KPU mempertanyakan gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait 17,5 juta nama dalam daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah. KPU mengatakan gugatan tersebut tidak masuk akal.

"Terkait dengan tudingan 17,5 juta DPT yang tidak masuk akal, kemudian kita bisa melihat sebenarnya terkait masuk di akal atau tidak," ujar komisioner KPU Viryan Aziz di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).

Viryan membandingkan jumlah DPT Pemilu 2019 dengan DPT 2014 dan 2009. Viryan mengatakan jumlah DPT 2019 sebanyak 192 juta, hal ini mengalami peningkatan dari DPT 2014 dengan total 190 juta.

"Dengan analisis yang lebih sederhana, misalnya, DPT Pilpres 2019 ini kan 192 juta, DPT Pilpres 2014 190 juta, DPT Pilpres 2009 itu 176 juta," ujar Viryan.

Viryan menyebut salah satu tuntutan Prabowo adalah menghapus 17,5 juta DPT bermasalah. Bila jumlah DPT tersebut dihapus, jumlah ini akan lebih kecil dari jumlah DPT pada Pemilu 2009.


"Tuntutan DPT bermasalah dihapus sebanyak 17.553.708. Bila KPU memenuhi tuntutan tersebut (menghapus), DPT Pemilu 2019 menjadi 175.216.903," kata Viryan.

Menurutnya, tidak mungkin jumlah pemilih pada pemilu 2019 lebih rendah dari 2009, sehingga Viryan mempertanyakan apakah gugatan tersebut masuk akal.

"Apakah mungkin DPT Pemilu 2019 lebih rendah dari DPT Pemilu 2014 dan 2009? Mana yang tidak masuk akal?" tuturnya.

Diketahui, selain 17,5 juta DPT bermasalah, Prabowo mengajukan beberapa gugatan lain terkait permasalahan teknis pemilu. Di antaranya Sistem Informasi Penghitungan (Situng) hingga terkait formulir C7 atau daftar hadir pemilih dalam tempat pemungutan suara (TPS) pada saat 17 April 2019. (dwia/knv)
sumber

=========

Beberapa hari belakangan banyak pihak yang mempertanyakan, bagaimana caranya kubu Prabowo-Sandi bisa membalik keadaan selisih suara yang 16,9 juta milik Jokowi-Ma'ruf Amin. Nah, inilah caranya. Ini jalan satu-satunya untuk bisa menggugurkan suara yang 16,9 juta itu. Tapi koplak!

Jika berhitung menurut matematika manusia, seharusnya jumlah yang dituntut oleh Prabowo-Sandi tak lebih dari 2 juta, sebab DPT tahun 2014 itu 190 juta, sementara DPT tahun 2019 adalah 192 juta.

Lantas kenapa kubu Prabowo-Sandi itu bisa berhitung ada masalah DPT sampai 17,5 juta? Ya itu tadi. Untuk mengejar beda suara yang 16,9 juta. Sampai sini paham kan, bahwa kubu Prabowo-Sandi sudah kehilangan akal sehatnya, bahkan rela mempermalukan diri sendiri. Jadi tak perlu lagi melihat jumlah DPT tahun 2009 yang 176 juta.

Padahal menurut survey, pendukung Prabowo-Sandi itu katanya terdiri dari golongan terpelajar dan berpendidikan tinggi. Tapi masa untuk berhitung pakai logika saja tak sampai?

Jawabannya mudah. Karena mereka telah menempatkan otak mereka terbalik, terlalu lama tidur terbalik, sehingga otak menjadi pantat, pantat menjadi otak.

Begitulah Bani Kampret berpikir.
Diubah oleh n4z1.v8 27-05-2019 13:10
koi7
coldblacksnow
78Kg
78Kg dan 47 lainnya memberi reputasi
46
8K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.