ilafitAvatar border
TS
ilafit
Misteri Kepergian Rio
Dimana Rio?


Hujan deras menyelimuti kota Bandung. Bau tanah bercampur air hujan menggelitik hidung Clarissa.

Jam 20:30, ia merasa lapar. Sepulang dari tempat kerjanya, Clarissa memilih untuk tidur tak kenal waktu. Sholat maghrib ia tinggalkan. Jiwanya memang benar-benar sudah mati.

"Rio," panggil Clarissa dengan suara yang keras.

Rio dengan wajah kusut menghampiri sang kakak. Ia mengusap kedua matanya pelan.

"Belikan makanan buat kakak!" titah Clarissa.

Rio hanya mengangguk dan mengambil uang lima puluh ribuan yang diberikan sang kakak. Tanpa berkata atau pun menyela, Rio keluar rumah dengan jaket dan mantel. Tak peduli hujan semakin deras, yang terpenting sang kakak kenyang dan tidur nyenyak.

Sudah biasa jika Clarisaa selalu semena-mena dengan Rio. Lelaki remaja itu hanya patuh mendengar perintah sang kakak. Karena ia merasa berhutang budi karena sang kakak membiayai sekolahnya dengan baik. Ia sadar, hanya anak angkat di keluarga sang kakak.

Clarissa berdecak pelan menatap pintu depan yang tak kunjung terbuka. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 22:00. Namun, Rio belum pulang.

"Dimana sih anak itu? Beli makanan kok lama," gerutu Clarissa.

Semenjak kedua orang tuanya meninggal, Clarissa kerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya dan Rio. Apalagi lelaki remaja itu sudah menginjak Sekolah Menengah Atas yang tentunya membutuhkan biaya berkali-kali lipat daripada anak TK.

Suara pintu terbuka. Mengalihkan Clarissa dari lamunannya.Rio datang dengan menenteng sebungkus makanan. Jangan lupakan wajahnya yang tampak pucat dan baju yang basah kuyup.

"Lama banget, sih," ujar Clarissa.

Rio hanya diam dan memilih pergi entah kemana. Clarissa tampak acuh dan memilih memakan nasi goreng dengan nikmat.

Suara petir ditambah lampu yang tiba-tiba mati menambah kesan horror untuknya. Clarissa dengan suara nyaringnya memanggil Rio, "Rio, hidupkan lilin!"

Lima menit

Sepuluh menit

Dua puluh menit

Clarissa berdecak sebal. Dimana Rio sebenarnya? Dengan wajah kesal Clarissa melangkah menuju kamar Rio. Untung ia sudah menghabiskan makanannya.

Dibukanya kamar Rio dengan pelan. Clarissa menerawang menatap sekeliling kamar Rio. Tak ditemukan keberadaan adik angkatnya itu.

"Dimana sih?" tanyanya pada diri sendiri.

Merasa tak menemukan Rio, Clarissa memilih pergi ke kamarnya dan tidur. Ia sudah memikirkan cara untuk menghukum Rio. Karena adiknya itu menghilang tiba-tiba. Keluyuran entah kemana.

Dan, lagi-lagi Clarissa meninggalkan shalat isya' nya.

******


Cahaya matahari menyembul memasuki jendela kamar Clarissa. Gadis berumur 20 tahun itu dilingkupi kekesalan.

"Duh, telat kerja lagi."

Ia segera beranjak dari ranjang dan mandi.

Setelah mandi, Clarissa memilih menuju kamar Rio. Lagi-lagi kosong.

"Awas ya, kali ini kamu aman," ucap Clarissa.

Ia mengambil tas selempangnya dan menutup pintu utama dengan suara kencang. Tak peduli jika pintu itu nanti rubuh akibat amukannya. Ia sudah terlambat dan membuatnya pusing jika harus terkena omelan Boss.


Sumber: opini pribadi
Diubah oleh ilafit 01-07-2020 13:31
indrag057
bukhorigan
mmuji1575
mmuji1575 dan 43 lainnya memberi reputasi
44
28.8K
591
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.