Nasi telah menjadi disabuni. Penyesalan pasti datang kemudian. Habib Bahar bin Smith menyesali tindakannya yang menganiaya dua remaja dengan inisial CAJ dan MKU di Sekolah Perumahan Islam Ta'jul Alawiyin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 1 Desember 2018.

Bahar akhirnya mengakui tindakannya. Pengakuan ini dimulai ketika jaksa memberikan video tentang penganiayaan terhadap CAJ dan MKU selama sidang di Kantor Perpustakaan dan Arsip Bandung, Kamis (23/5).

Pada persidangan, Bahar mengakui bahwa dia menyesal menganiaya dua remaja dengan inisial CAJ dan MKU.

Bahar mengaku telah melakukan kekerasan terhadap  CAJ di lapangan, sementara MKU berada di dekat bambu. Pada saat itu, Bahar mengatakan dia tidak punya waktu untuk memperhatikan lingkungannya dan hanya berfokus pada CAJ dan MKU yang menurutnya, telah menjatuhkan martabat istrinya.

"Ketika itu saya tidak fokus ke kanan dan kiri, yang fokus di pikiran saya bahwa dua orang itu mengakui istri saya sebagai istrinya. Itu manusia sudah menjatuhkan harga diri istri saya jadi saya enggak fokus ke kanan dan kiri," kata Bahar.

Bahar mengungkapkan, kekerasan terhadap MKU dan CAJ menggunakan tangan dan kakinya. Bahar mengakui bahwa dia baru saja berhenti memukul ketika MKU meminta maaf.
"Saya pukul dua-duanya sampai Zaki (MKU-red) minta ampun. Setelah minta ampun saya tidak memukul lagi," ungkap Bahar.

Mendengar penjelasan Bahar, jaksa kemudian bertanya mengapa Bahar memukuli mereka berdua. Bahar juga mengatakan bahwa ia menghajar CAJ dan MKU karena dua alasan: mempertahankan martabat istri dan keturunannya sebagai cucu ke-31 Nabi Muhammad.
"Kenapa harus dianiaya atau dipukul?" tanya jaksa.

"Untuk menjawab ini yang mulia ada dua alasan. Pertama, saya orang yang sangat menghormati perempuan. Karena bagi orang yang tidak bisa menghormati perempuan maka itu orang yang tidak bisa menghormati ibunya. Saya menjaga harga diri istri saya dan menjaga keturunan sebagai cucu ke-31 dari Nabi Muhammad," ujar Bahar.

Dalam kasus ini, Bahar, Agil Yahya dan Basith didakwa menganiaya CAJ dan MKU sampai mereka dipukuli di Sekolah Menengah Islam Ta'jul Alawiyin, Kabupaten Bogor, pada 1 Desember 2018.
Bahar menganiaya karena kesal. CAJ mengaku sebagai dirinya di Bali. Dalam dakwaan, CAJ mengaku sebagai Habib Bahar atas perintah MKU.

Habib Bahar bin Smith menjalani sidang lanjutan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Bandung, Kamis (23/5). Selama persidangan, Bahar mengakui bahwa dia menyesal menganiaya dua remaja dengan inisial CAJ dan MKU.

Sumber Referensi:

kumparan.com/@kumparannews/habib-bahar-saya-memukul-karena-jaga-harga-diri-istri-dan-cucu-nabi-1r8WHzOaB1Z