kembangpasierAvatar border
TS
kembangpasier
Terkait Perusuh 22 Mei, Sikap Kubu Prabowo-Sandi Tak Konsisten
Inkonsisten dan mencla-mencle selalu menjadi ciri kubu Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan adanya sandiwara dan kebohongan dari setiap pernyataannya, termasuk soal kerusuhan 22 Mei lalu.

Hal itu terlihat dari inkonsistensi pernyataan BPN dan Prabowo dalam menyikapi massa aksi kerusuhan itu.

BPN Prabowo-Sandi mengungkapkan bahwa massa aksi yang terlibat kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, bukanlah kubu mereka. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon. Ia membantah bahwa para pendemo yang menjadi korban kerusuhan itu adalah pendukungnya.

Fadli Zon juga meyakini bahwa pihak yang merusuh pada demo itu adalah masyarakat umum, dan bukan massa pendukung Prabowo-Sandi.

Dengan pernyataannya itu, BPN Prabowo-Sandi berusaha membantah sebagai penggerak massa aksi tersebut. Ini sekaligus taktik cuci tangan dan lepas tanggung jawab agar tidak dituduh sebagai pendana dan perancang kerusuhan tersebut.

Lucunya, meski mengklaim para pendemo itu bukan bagian dari pendukungnya, Fadli Zon justru mendatangi aksi demonstrasi tersebut. Ia bersama Neno Warisman mendatangi para pendemo pada (22/3) sore, tepatnya pukul 18.00.

Padahal kita tahu, waktu tersebut menunjukan batas akhir digelarnya suatu aksi demonstrasi sesuai peraturan yang berlaku. Namun, baik Fadli dan Neno, justru mengobarkan semangat para pendemo untuk bertahan.

Hal itu menunjukan bahwa peserta aksi demonstrasi 22 Mei adalah pendukung Prabowo-Sandi. Mereka berkumpul karena agenda yang sama untuk menolak hasil Pemilu 2019.

Namun, pernyataan Fadli Zon di atas bahwa para perusuh itu bukan pendukungnya justru dibantah oleh "junjungannya" sendiri, Prabowo Subianto.

Di saat Fadli mengatakan bahwa para korban kerusuhan itu bukan bagian dari mereka, Prabowo justru mengunjunginya. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku prihatin dan simpati dengan para pendukungnya yang menjadi korban kerusuhan.

Perbedaan antara Fadli dan Prabowo ini menunjukan adanya inkonsistensi dalam cara berpikir mereka. Di satu sisi menolak para perusuh itu sebagai bagian dari mereka sendiri, namun di sisi lain justru menjenguk dan mengakuinya.

Lebih parah lagi, setelah tahu mereka sebagai pendukung koalisi 02, Prabowo dkk tidak mencegah adanya kerusuhan di Jakarta. Seharusnya bila tahu akan ada kerusuhan, kubu Prabowo-Sandi antisipasi dengan mendinginkan suasana.

Bagi Prabowo-Sandi, para korban itu hanya dianggap martir. Bentrokan dengan aparat adalah keinginan mereka. Tujuannya agar Jakarta menjadi kacau.

Itulah kelicikan kubu Prabowo-Sandi. Mereka kerap mengeluarkan pernyataan yang inkonsisten demi ambisi politiknya.

Untung saja, Prabowo-Sandi tidak terpilih dalam Pemilu lalu. Karena bila menang, entah seperti apa nasib kita.

Kita bersyukur pendukung perusuh dan provokator seperti Prabowo dkk itu tak menjadi pemimpin nasional. Mari kita jaga kerukunan dan keamanan Indonesia.
Diubah oleh kembangpasier 24-05-2019 11:48
renofizaldy
ekaputra19
handa 23
handa 23 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.