l13skaAvatar border
TS
l13ska
Abu Nawas Cantik (Pembalasan Terindah Seorang Martini) #1

Sumber Gambar: Islamedia.pos

Martini merasa gerah dengan tingkah para tetangganya yang juga hatters abadi bagi dirinya. Ada-ada saja tingkah para hatters itu yang membuat Martini gak betah tinggal di lingkungan ia tinggal.


Mulai dari ibu-ibu yang pergi tiap kali Martini datang buat nimbrung, cuek dan gak pernah mau disapa, hingga mengucilkan Martini dari pergaulan. Martini sampai depresi tingkat dewa menghadapi kelakuan tetangganya yang super kejam itu. Jadi uring-uringan dan penuh emosional.

Awal-awal tinggal di kampung Rambutan, Martini merasa sakit hati karena sikap tetangga. Pernah suatu hari para tetangga ngumpul dan ngerumpi di depan rumah Martini. Suaranya yang keras membuat anak Martini yang baru berusia enam bulan tidak bisa tidur.

Martini pun memutuskan mengajak anaknya keluar rumah. Pikirnya, hari itulah saatnya untuk mulai menjalin hubungan baik dengan tetangga. Namun, keinginan baik Martini tak disambut baik oleh para tetangga.

Belum semenit Martini dan anaknya melangkahkan kaki keluar dari pintu. Para tetangga sudah membuyarkan diri. Beberapa ibu pergi tanpa kata termasuk Bu Carlota, Bu Juminten dan Bu Mutiah. Sementara Bu Mona yang tinggal di kampung sebelah pergi disertai mata yang melototi Martini dan bibir monyong dua senti.

"Aku salah apa ya?"
Pikir Martini kala itu.

***

Akhirnya setelah bertahun-tahun, Martini tahu kesalahannya. Ternyata kesalahan Martini tak lain tak bukan adalah karena dia miskin. Tinggal di kontrakan kecil dan tidak punya apa-apa, hanya beberapa potong baju dan alat dapur seadanya. Jangankan kursi, kasur saja dia tidak punya.

Saking pegelnya hati dan pikiran bu Martini akan sikap ibu-ibu tetangga, ia merencanakan aksi jitu ala-ala Abu Nawas. Semua itu demi membuat jera para hatters di kampungnya. Ia kesal terhadap tetangga yang berkawan hanya dengan memandang materi saja.

Kesempatan itupun akhirnya datang ketika Bu Carlota (karena tokohnya hatters dengan mulut dan hati busuk, jd namanya harus ala-ala Meksiko) tetiba menyuruh suaminya yang tua dan agak ompong serta botak untuk menegur Martini yang lagi asyik sama tumpukan cucian.

Jadi, Martini memang tak mencuci di kamar mandi karena pencahayaan yang kurang. Setiap hari ia mencuci di belakang rumah dengan air PAM yang dialirkan lewat selang.

Quote:


Skak matt, pikir Martini.
Quote:


Sejak hari tu Pak Bandot yang rajin jamaah di masjid tak lagi ikut campur masalah air cucian Martini. Istrinya, Si Carlota pun mulai bersikap ramah kepada Martini. Akhirnya Martini bisa membalas perbuatan keluarga Carlota. Benar-benar balas dendam yang indah.

"Kapok a wes mowdar a wes koen. Kug yow cik temen dadi uwong." emoticon-Cendol Gan

Diubah oleh l13ska 18-05-2019 06:35
triwinarti
makola
alizazet
alizazet dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread•41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.