Sebuah air terjun yang sangat fenomenal di daerah pakidulan Pajampangan bernama Curug Luhur. Tepatnya berada di kampung Cikaso desa Cibitung kecamatan Cibitung Sukabumi Selatan.

Jaraknya tidak terlalu jauh dari pantai kebanggaan orang pakidulan yakni, pantai Ujung genteng dan pantai Mina jaya.

Keberadaannya tersembunyi diantara hamparan sawah penduduk dan pepohonan hutan yang cukup lebat. Diapit pula oleh aliran sungai Cikaso yang cukup panjang.

Akan kita temui aktivitas masyarakat di sepanjang aliran sungai tersebut.

Para penduduk sekitar masih memanfaatkan sungai Cikaso dengan cara-cara alami. Misalnya mengeruk pasir dari dasar sungai atau menangkap ikan dengan jala dan kail.

Masyarakat juga memanfaatkan sungai Cikaso sebagai transportasi. Ada beberapa daerah di balik bukit nun jauh disana yang hanya bisa dijangkau dengan menggunakan sampan atau perahu.

Jika kebetulan, disepanjang tepi sungai kita akan menyaksikan lutung-lutung yang bergelantungan.

Bahkan belakangan warga sempat digegerkan oleh munculnya sekawanan buaya yang sedang berjemur ditepian sungai.

Curug dengan pemandangan yang sangat exsotic dan masih perawan. Maka tidak heran banyak wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara yang banyak berkunjung. 

Bukan hanya itu, untuk menjangkau daerah pakidulan Sukabumi, agan dan sista disepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan hijau yang memukau.

Bagaimana tidak, jalanan berkelok yang dilalui seperti hendak mendaki bukit. Dan dikanan-kirinya terhampar luas perkebunan teh yang memanjakan mata.

Udara segar memenuhi paru-paru. Jika agan dan sista merasa kelelahan, silahkan menepi sejenak dan bernaung dibawah pepohonan besar yang rindang.

Hawa sejuk dan pemandangan yang indah akan membuat perut kita keroncongan. Maka mampirlah sejenak di warung-warung lesehan yang berada disepanjang perjalanan.

Sesampai di lokasi yakni, Curug Luhur. Maka semua rasa penat perjalanan agan dan sista akan terbayar sudah.

Angin sepoi-sepoi dan percikan air terjun yang menerpa wajah akan membuat agan dan sista segar seketika.

Curug Luhur juga di fasilitasi Mushola dan toilet umum. Biar agan dan sista tambah betah lama-lama mencangkung disitu. Masyarakat juga membangun bangku-bangku dan saung, khusus buat bertelekan santai.

Pengunjung juga bisa merequest penganan khas pakidulan. Penduduk sekitar akan dengan senang hati melayani para tamunya.


Namun, keberadaan Curug ini pun tidak lepas dibaluti cerita mistis dari masyarakat sekitar. 

Konon, curug tersebut dihuni oleh sejenis makhluk halus bernama Lulun Samak. Yang selalu memakan korban para pengunjungnya. 

Dan memang sudah banyak wisatawan yang meninggal karena tenggelam ketika berenang di kolam tempat jatuhnya Sang Curug Luhur. 

Tidak dipungkiri memang kolam tersebut memiliki kedalaman puluhan meter.Sehingga kemungkina besar bagi pengunjung yang tidak bisa berenang akan tenggelam.

Dikarenakan rawannya pengunjung yang tenggelam. Kini, kolam alami tersebut dipasangi police line. Pengunjung hanya bisa menyentuh air di luar batas garis.

Eits, tapi jangan putus asa dulu. Sebab Curug Luhur itu ternyata memiliki tiga sumber air. Jika Curug yang pertama kita dilarang dekat-dekat, maka tidak dengan yang kedua dan ketiga. Kita bisa bermain air sepuasnya.

Belum lagi view yang kerennya kelewatan buat berselfi ria. Pokoknya agan dan sista bakal ketagihan kalau sudah pernah berkunjung kesini.

Pengunjung Curug Luhur juga tidak hanya akan menikmati pemandangan seputar air terjun. Melainkan juga pemandangan sekitarnya yang tak kalah luar biasa menakjubkannya.

Kini, pemerintah daerah setempat sedang giat-giatnya membangun berbagai pasilitas yang menunjang kenyamanan bagi para wisatawan.

Seperti misalnya dibangun dermaga mini khusus untuk sampan dan perahu berlabuh.

Penduduk setempat juga menyewakan banana boat, dan melayani pengunjung jika hendak berwisata menyusuri sungai Cikaso dengan sampan atau perahu.

Belakangan ini Curug Luhur semakin populer dikalangan para pecinta adventure.