methadone.500mgAvatar border
TS
methadone.500mg
Senjata Pamungkas China Ini Bisa Bikin Ekonomi Amerika Kacau-balau
]
China rupanya masih memegang senjata pamungkas yang belum diluncurkannya.

Senjata itu adalah kepemilikan obligasi negara AS atau US Treasury yang signifikan. China saat ini memegang Treasury senilai US$1,13 triliun dari total US$22 triliun surat utang AS yang beredar.

Meski terlihat kecil, jumlah itu mencapai 17,7% dari berbagai sekuritas yang dipegang oleh pemerintah asing, menurut data dari Departemen Keuangan dan Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan, dilansir dari CNBC International.


Di tengah-tengah perang dagang yang kian sengit, kemungkinan bahwa China meningkatkan serangannya dan berhenti menjadi pemegang terbesar surat utang AS semakin santer terdengar di pasar. Jika Beijing benar-benar melepas kepemilikannya, hal itu akan memicu lonjakan suku bunga dan dapat membuat ekonomi AS kacau balau.

Faktanya, China telah mengurangi perannya di pasar obligasi AS. Kepemilikannya telah turun hampir 4% selama 12 bulan terakhir bahkan ketika total kepemilikan pemerintah asing atas Treasury telah meningkat 2,6%.

Setelah mengalami banyak perselisihan dengan pemerintahan Trump, Rusia juga telah melepas Treasury dalam jumlah besar.

Jepang, pemegang surat utang AS kedua terbesar, telah meningkatkan sedikit kepemilikannya selama 12 bulan terakhir menjadi US$1,07 triliun, sementara Brasil telah melangkah ke posisi ketiga dengan sekitar US$308 miliar kepemilikan, berkat penambahan 12,9% selama periode tersebut.

Saat anggaran tahunan AS diperkirakan akan mencapai US$1 triliun dalam beberapa tahun mendatang, sikap pemerintah China yang kurang aktif di pasar obligasi memang menimbulkan sejumlah kekhawatiran.

"Bagi saya, ini adalah kekhawatiran terbesar. Ini benar-benar senjata terbesar yang mereka miliki," kata Sung Won Sohn, profesor ekonomi di Universitas Loyola Marymount dan presiden SS Economics, dilansir dari CNBC International.


"Mereka perlu berbuat lebih banyak untuk melawan Amerika Serikat. Jadi jika paksaan untuk menjual datang, itulah yang akan mereka pilih," tambahnya.

Karena impor AS jauh lebih banyak dari China daripada sebaliknya, China membutuhkan amunisi tambahan untuk melawan dalam perang bea impor ini.

Meski Sohn mengatakan mengurangi kepemilikan obligasi akan menjadi pilihan terakhir, tetapi dia memperkirakan hal itu mungkin terjadi jika AS memutuskan untuk memberlakukan tarif pada semua impor China, yang berjumlah US$539,5 miliar pada tahun 2018.


"Saya menjadi semakin kurang dan kurang optimistis dan lebih pesimistis, karena ini adalah perang dagang tetapi ini sebagian besar tidak menyangkut ekonomi, karena ini adalah hal lain," katanya.

"Di Amerika Serikat, kami memandang China sebagai predator ekonomi. China memandang Amerika Serikat sebagai model kekuatan Barat yang berusaha mempermalukannya seperti pada abad ke-18. Ada semacam persaingan perasaan nasionalis.
https://www.cnbcindonesia.com/market...as-kacau-balau
Diubah oleh methadone.500mg 15-05-2019 08:26
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.