Rudi (52), pemilik Toko Besi Gunung Jaya di Jalan Mahkamah No. 28 E, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, geram dan tak terima mengetahui ratusan batang besi dagangannya raib dicuri dari toko, Senin (6/5/2019) sekira jam 07.00 wib.

Setelah memeriksa rekaman CCTV di tokonya itu, Rudi pun langsung melaporkannya ke polisi.

Dalam waktu singkat, polisi langsung merespon laporan pria yang beralamat di Dusun V-A, Gang Sosial No 944, Kecamatan Labuhan Deli tersebut.

Sekira 3 jam, pelaku pencurian yang diketahui bernama, Yanmar Matullkah Simatupang alias Cimot (31) warga Jalan Mahkamah Medan, berhasil ditangkap.

Tak hanya itu, polisi juga Nur Rahim alias Wage (43)–warga Jalan Juanda, Gang Usah II, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Medan Maimun–pria yang membeli besi curian dari Cimot.

Berdasarkan barang bukti yang ada, kedua pria itu kemudian diboyong ke Polrestasbes Medan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira membenarkan pihaknya meringkus pelaku pencurian besi berikut seorang penadahnya.

Dalam laporannya, Rudi mengaku kehilangan besi seberat kurang lebih 700 kg. Dari hasil penyelidikan, pelaku masuk diduga dari jendela belakang.

“Setelah menerima laporan tersebut, sekitar pukul 10.00 wib, tim mendapat informasi bahwa pelaku pencurian sedang berada di seputaran Jalan Mahkamah Medan,” ungkap Putu.

Mendapat informasi tersebut polisi langsung bergerak menuju Jalan Mahkamah kemudian melakukan penyelidikan dan ternyata benar tersangka, Cimot sedang berada di Jalan Mesjid Raya simpang Jalan Mahkamah.

“Pelaku sedang duduk di depan toko saat itu dan langsung kita amankan,” jelas Kasat.

Setelah ditangkap dan diinterogasi, polisi melakukan pengembangan untuk mencari besi yang dicuri dan telah dijual kepada seorang yang pengumpul barang bekas di Jalan Juanda Medan. Berdasarkan pengakuan Cimot, polisi kemudian mengamankan Nur Rahim alias Wage.

“Dari tersangka Wage, kita amankan barang buktinya berupa 19 batang besi milik korban,” jelas Putu.

Berdasarkan interogasi, Cimot melakukan pencurian tersebut sendirian.

“Tersangka juga merupakan residivis kasus pencurian pada tahun 2015 dan divonis 1 tahun 8 bulan penjara dan pada tahun 2018 dengan hukuman 8 bulan penjara,” pungkas Putu Yudha. (asn)

https://news.metro24jam.com/read/201...tangkap-polisi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Medan kota/medan maimun memang paling asik buat merampok,memeras, mencuri, wong dekat dengan pusat hiburan sabu, l0nte, preman, di kampung2 bantaran sei taik deli

Ini masih mending, sesudah mencuri, duduk2 santai di depan toko yang dia curi

ada cimed, yang besi kerangkeng AC nya di curi 3 biji oleh bocah2 kampung badur di siang hari, kemudian malamnya, para bocah kampung badur ramai2 lemparin rumah dia dengan batu, teriak "azan" khusus kampung badur "ANJENG KAU CINAAAAKK, FANTAAAATTTT, K000NNTTT000LLLLLLL, BAB1111, KAUUU CINAAAAAKKK"

Sama seperti bapak, abang, mamak para bocah kampung badur, yang malak parkir dan uang keamanan di jalan wajir, jalan pemuda, jalan katamso, jalan pegadaian, jalan pemuda baru, juga teriak "azan" khas kampung badur, 15x sehari "ANJENG KAU CINAAAAKK, FANTAAAATTTT, K000NNTTT000LLLLLLL, BAB1111, KAUUU CINAAAAAKKK"

Tujuh turunan "azan" khusus kampung badur mengumandang di langit angkasa medan maimun, pemerasan, penganiayaan, adalah makanan sehari2 para pembayar pajak, yang dihidangkan oleh putera puteri fefek kampung kali deli

Mari kita petisi bubarkan polisi medan, ganti laskar fefek kampung badur buat jadi polisi nya

Tidak ada guna pangkat jenderal bintang 1000 di tengah kota medan

Fefek Makfetak Tertawa Medan Maimun