delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Akulah Si Kafir Itu, Dik




Quote:


Namaku Shobari Baitul Maqdis. Menurut orang-orang nama itu berarti bait-bait suci yang lahir dari kesabaran. Tetapi sesungguhnya aku sangat membenci susunan kalimat itu. Bagaimana tidak!? Sejak bayi, sudah masuk panti asuhan. Lalu kenapa bisa nama ini dibuatnya begitu indah? Tentang masalah siapa orang tua, ibu panti hanya berkata, "Kamilah keluargamu." Dari hasil pemikiran dangkal ini tersebutlah bahwa si cacat, tidak diinginkan sejak lahir karena hanyalah sebuah beban. Akhirnya setelah dewasa berganti nama menjadi ATTA MATODAR.

Sejak mengganti nama keberuntungan terus saja menghampiri kehidupan. Rupanya nama pemberian orang tua terlalu berat untuk kuteruskan. Sehingga kesialan gemar menggelilingi.

Shit, tinggal disebuah panti, sungguh memuakan sekali. Sejak hari pertama hingga saat ini, anak-anak serupa diriku tak terlalu diperhatikan. Terkadang kami kehabisan pakaian layak dan akhirnya menambal banyak lubang-lubang disekitarnya, padahal anak-anak sempurna tidak pernah kehabisan pakaian, bahkan makin bertambah banyak, ini ketidakadilan yang sangat membuat dada semakin panas. Soal fasilitas, kami hanya bisa menonton televisi dengan hanya satu channel saja, Indosiar. Selebihnya mengikuti kesibukan yang padat dan membuat letih seluruh jiwa raga ini.

Bayangkan saja kita harus menolong panti ini untuk berpenghasilan. Padahal kami hanya anak-anak yang butuh bermain dan senang-senang.

Quote:


Sebenarnya aku tidak menyukai keadaan ini. Tetapi karena dada sudah berdetak, ketika melihat ada satu bidadari cantik masuk kamar, membuat mata bersinar dan ingin berhayal dalam pelukan gadis yang kuperkirakan berusia sembilan belas tahun itu.

Ya karena keterbatasan kaki yang hanya satu setengah, membuat aku lebih tenggelam dengan banyak lukisan-lukisan yang menempel di dinding kamar. Sehingga melupakan kebutuhan biologis.

Saat hayalan tingkat tinggiku mengudara melewati batas kesadaran, gadis itu mendekat dan berkata, "baca doa niat berpuasa, Mas!"

Quote:


Gadis itu begitu lincahnya bergerak kesana-kemari membimbing anak-anak dengan lihaynya. Bahkan bisa membuat si kecil Amstrong yang buta begitu semangat menjalani puasa kali ini.

Aneh sekali, seolah-olah gadis itu dikirim untuk membuat keadaan panti kembali bersemangat.

Quote:


Gadis itu membawa seperangkat seni dan kehidupan di panti ini. Kemudian ibu panti bercerita, bahwa gadis itu baru saja kehilangan anggota keluarganya. Dia datang sebagai yatim piatu yang hanya ingin berbagi segala ilmu. Dan memang sejak dia datang, anak-anak menjadi bersemangat bahkan serupa menemukan sebuah cahaya yang tadinya begitu gelap.

Gudang menjadi taman kreasi anak-anak. Mereka begitu tekun mengikuti pelajaran dan pelatihan. Bahkan anak-anak mulai berbicara dalam bahasa asing. Gadis itu menjadi media super power dan mendompleng semangat anak-anak.

Quote:


Kalimat penutupnya membuat amarah dalam dada ini. Kusalurkan kepada kanvas dari mulai bibir tipisnya yang membuat dada ini berdetak kencang hingga letupan amarah akibat tidak dinginkan.

Quote:


Tetapi pada akhirnya kubaca ayat-ayat Allah. Mempelajari dari awal dengan niat hendak memuntahkan keburukan isinya dan membuat bibirnya berhenti bergerak-gerak kembali. Tetapi sedari tadi membaca, belum juga menemukan satupun bahan cela, hingga buku itu kulumat habis dalam waktu yang tidak singkat. Memahami tiap ayat-ayatnya membuat aku semakin tenggelam dan ingin membacanya lagi dan lagi.

Sedangkan bahan untuk di perdebatkan tak jua kutemukan, hingga akhirnya dia selalu datang dan datang lagi, tetapi kali ini wajahnya nampak pucat, lalu dia berkata, "sudah waktunya Zuhur, Mas! Ayo ke surau!"

Aku hanya mengangguk sambil minum kopi yang baru saja kubuat sendiri. Dia tak banyak komentar. Padahal keadaanku sudah siap berdebat dengan dirinya kembali. Apalagi waktu buka puasa masih jauh. Biasanya dia akan berceramah kembali, panjang kali lebar dan membuat mulutku kehabisan kata-kata.

Aneh! Ketika sesayup-sayup mendengarkan gadis itu mengaji. Suaranya begitu indah membuat dinding-dinding hatiku bergetar hebat. Ada apa ini!?

Sejak hari itu aku tidak lagi melihatnya. Dia seolah-olah di telan bumi. Hingga pada suatu hari seluruh penghuni panti sibuk membacakan doa untuk kesembuhan gadis itu.

Dalam hati kecil bertanya, ada apa dengan gadis penyihir semangat ini. Mencoba bertanya tetapi tidak jadi. Tidak ada urusannya denganku tetapi mengapa tubuh ini begitu tertarik dengan keadaannya. Dan pada akhirnya ada di depan surau dan mendengarkan segala dedoa yang di lantunkan ibu panti dan anak-anak.

Quote:


Apa ini!? Apakah artinya aku menemukan bentuk Allah. Sejak kapan? Dan bagaimana bisa!? Ini tidak mungkin!

"HAI LANGIT! KENAPA BISA AKU MENEMUKAN KALIMAT ALLAH DAN KEAJAIBAN?"

Tetesan air hujan membasahi tanah panti. Di antara hujan lebat itu aku benar-benar menemukan cahaya yang begitu hangat menyentuh pori-pori dan meresap masuk hingga tubuh merasakan kekuatan sempurna menggenapi seluruh sel-sel dalam darah. Shit! Aku ada di sini! Meminta keajaiban untuk gadis yang bahkan tidak kukenal adanya. Ada apa dengan diriku!?

"Ya Allah! Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah. Dan nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Tamat

Thanks to visit my trid.



GIF

Sumber; kisah Bang Yois
Diubah oleh delia.adel 11-05-2019 12:08
opabani
anasabila
swiitdebby
swiitdebby dan 21 lainnya memberi reputasi
22
6.8K
224
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.